Oknum TNI dan Polisi Bentrok, Kapolsek Ditampar,Pangdam Minta Maaf & Copot Komandan Kompi A Yon 123

Oknum TNI dan Polisi Bentrok, Kapolsek Ditampar,Pangdam Minta Maaf & Copot Komandan Kompi A Yon 123

Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjend TNI MS Fadhillah bertemu dengan Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin di Balai Prajurit di Kodam I BB, pada Jumat siang (28/2/2020). Keduanya memastikan bahwa kejadian di Taput karena kesalahpahaman oleh oknum. 

Oknum TNI dan Polisi Bentrok, Kapolsek Ditampar, pangdam Minta Maaf dan Copot  Komandan Kompi A

POS KUPANG.COM -- Kedisiplinan antara aparat TNI dan Polri didukur sikap dan tindakan di lapangan sesuai jalur komando masing masing satuan

Anggota yang tidak disiplin bisa dilihat saat melakukan pelanggaran aturan atau melakukan tindak tidak terpuji di tengah masyarakat

Hukuman bagi anggota yang tidak terpuji biasanya dicopot dari jabatannya. Hal ini pula dikenakan kepada salah satu perwira di Yonif 123 Rajawali  yaitu dicopot dari jabatan Komandan Kompi A

Sebelumnya, sempat viral cerita bentrok yang terjadi antara sekelompok oknum TNI yang menyerang anggota polisi di Polres Taput.

Atas insiden ini korban tercatat hingga 6 orang, termasuk satu warga sipil.

Bagaimana akhir dari kasus bentrok antara polisi dan TNI itu?

Simak selengkapnya:

Terbaru, pangdam I BB Mayjen MS Fadhilah meminta maaf kepada personel polisi yang menjadi korban pemukulan oknum TNI.

Jenderal bintang dua ini bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin datang langsung ke Mapolsek Pahae Julu, Tapanuli Utara, Minggu (1/3/2020).

"Saya sangat menyesal, selaku pangdam dan pribadi meminta maaf atas kejadian ini kepada Polri dan juga masyarakat," ujat Mayjen MS Fadhilah, seperti dikutip dari Tribun Timur.

Mayjen MS Fadhilah mengaku prihatin dan merasa sedih atas peristiwa ini.

Kepada anggota yang terlibat, pangdam berjanji melakukan tindakan tegas.

 Danki Kompi A 123/RW juga saat ini kata pangdam sudah dicopot jabatannya.

Karenanya, dia berharap semua pihak tetap menahan diri demi kekondusifan.

"Tidak usah ragu, tindakan hukum tetap kita lakukan. Danki Kompi A 123/RW sudah saya copot. Ini sudah menjadi perhatian kita semua. Harapan saya, semua pihak bersedia menahan diri. Saya mohon maaf, semoga ini tidak terulang lagi," tegas Mayjen MS Fadhilah.

Dalam kunjungannya, Mayjen MS Fadhilah memberikan tali asih kepada 6 polisi dan 1 warga sipil yang menjadi korban.

Tiga dari enam personel polisi yang terluka dari Polres Tapsel.

Adapun para korban yang diberi tali asih Yakni AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul dan Edi Susanto korban dari warga.

 Irjen Martuani Sormin menyampaikan, kejadian ini tidak boleh terulang kembali.

Untuk masyarakat dan Anggota Polri yang jadi korban luka, Kapolda juga meminta maaf dan akan membantu pengobatan terbaik.

"Ini tragedi buat kita. Saya minta maaf kepada korban dan masyarakat. Harapan saya, semoga peristiwa ini menjadi yang terakhir. Mari kita akhiri perselisihan ini. Mari kita jaga soliditas bersama TNI dan masyarakat," kata Irjen Martuani Sormin.

Pria Konglomerat ini Hidup Rukun dengan 4 Istri Cantik dan 16 Selingkuhan Tinggal di Mansion Mewah

Nasib Akhir Sang Perwira, Jabatan Dicopot

Pencopotan Komandan Kompi A Kapten Infanteri Ridwan kepada Lettu Infanteri Salahuddin Hasibuan diunggah di akun resmi Instagram Batalyon Infanteri 123 /Rajawali @yonif123rajawali, Sabtu (29/2/2020).

Komandan Batalyon 123/Rajawali Letkol Infanteri Rooy Sihombing langsung memimpin acara serah terima jabatan dari Komandan Kompi A Kapten Infanteri Ridwan kepada Lettu Infanteri Salahuddin Hasibuan.

Rooy Sihombing mengatakan, proses alih tugas dan jabatan di lingkungan satuan Yonif 123/Rajawali adalah, suatu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya pembinaan personel dan peningkatan kinerja satuan dalam rangka tour of duty dan tour of area.

Rooy juga menekankan, kepada komandan kompi yang baru agar mengendalikan dan meminimalisasi pelanggaran sekecil apa pun, serta dapat menjalankan perintah sesuai prosedur.

Dikonfirmasi mengenai adanya pergantian tersebut, Komandan Batalyon 123 /Rajawali yang bermarkas di Kota Padang Sidempuan itu membenarkannya.

"Dalam rangka penyegaran organisasi," jawab singkat ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat, Sabtu (29/2/2020).

Sebelumnya Konflik TNI-Polri di Jalan Lintas Sumatera Sipirok- Tarutung, Kecamatan Pahae Jahe, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), sudah didamaikan dua pimpinan instansi, Jumat (28/2/2020).

Kronologi Asli

Insiden itu ternyata terjadi akibat kesalahpahaman yang sedang terjadi saat kemacetan lalu lintas terjadi.

Disebutkan Pasiintel, Danyon dan Dandim yang seyogianya mengikuti Rapim di Kodam I Bukit Barisan hari ini terpaksa kembali ke Taput untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Peristiwa bentrok tersebut kata Pasiintel, saat itu Danki tengah dalam perjalanan dari Tapanuli Selatan menuju markasnya di Lapo Gambiri.

Namun ternyata di dalam perjalaan ada kemacetan yang diakibatkan kecelakaan truk.

Anggota Polisi mengalami luka akibat bentrok dengan oknum anggota TNI. (Tribu Timur)
Saat itu Danki terlibat keributan dengan Kapolsek Pahae Jae di lokasi.

Informasi tersebut pun sampai ke Pasiiintel.

Pasiintel pun langsung menghubungi Danki yang masih adik lettingnya agar tidak terpancing dalam suasana keributan.

Hal tersebut kata Pasintel juga telah ditengahi oleh Danramil Pahae Jae.

Informasi yang beredar di media sosial kronologi bentrok adalah:

Selamat sore komandan
Ijin melaporkan

Perihal: Terjadinya Keributan Antara Danki A Yonif 123/RW Kapten Inf Ridwan dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan.

1. Pada Hari Kamis Tanggal 27 Februari 2020 Pukul 13.30 Wib, telah terjadi Keributan Antara Danki A Yonif 123/RW Kapten Inf Ridwan dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan di Jalinsum tepatnya di desa Silangkitang Kec Pahae Jae Kab Taput.

2. Kronologis kejadian sbb:
Sesuai keterangan dari Serda Ahmad Husein Pulungan dan Serka Ahmad Gojali Lubis (Babinsa Koramil 25/Pahae Jae) bahwa pada Hari Kamis Tanggal 27 Februari 2020 sekitar pukul 13.30 Wib, Danki A Yonif 123/RJW Kapten Inf Riduan melintas di Jalinsum tepatnya di desa Silangkitang Kec Pahae Jae Kab Taput setelah melakukan tugas dari Mako Yonif 123/RJW di Kab Tapsel.

Akibat terjadinya Laka tunggal 1 unit mobil truk Fuso BB 9119 FA terjadi kemacetan arus lalulintas dan Danki A Yonif 123/RJW Kapten Inf Riduan bertemu dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan dan terjadi adu mulut.

Lalu Kapolsek Pahae Jae menceritakan kepada masyarakat setempat bahwa Dia ditampar oleh Danki A Yonif 123/RJW sehingga masyarakat spontan berteriak: Hei TNI jangan pergi...jangan pergi TNI.

Personel Koramil 25/Pahae Jae Srk S. Lubis dan Serda A.H. Pulungan berusaha mengamankan Danki A Yonif 123/RJW ke jarak sekitar 200 meter dari lokasi dan menghambat massa agar tidak terjadi pengeroyokan.

Tidak lama kemudian Kapten Inf Riduan dan AKP Ramot Soala Gogo Nababan duduk bersama dimediasi oleh Babinsa Ramil 25/Pahae Jae.

Sekitar Pukul 13.43 Wib, Pasukan Yonif 123/RJW berjumlah sekitar 30 orang tiba di lokasi kejadian dengan membawa senjata Laras panjang dan terjadi pemukulan terhadap 3 Personil Polsek Pahae Jae dan 3 Personil Polri Kab Tapsel yang sedang melintas.

Setelah Personil Ki A Yonif 123/RJW melakukan pemukulan terhadap Personil Polsek Pahae Jae kembali ke arah Ma Ki A Yonif 123/RJW.

Pukul 14.10 Wib, beberapa orang Personel Ki A Yonif 123/RW turun di depan Polsek Pahae Julu dan memecahkan kaca nako Kantor Polsek Pahae Julu.

3. Sekitar pukul 15.00 Wib, Danki A Yonif 123/RJW dan Anggota nya tiba di Mako Ki A Yonif 123/RW di Parbubu Dolok Kec Tarutung Kab Taput. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Akhir Kasus Kapolsek Ditampar Oknum TNI, 2 Jenderal Turun, pangdam Minta Maaf, Pelaku Dicopot

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved