Virus Corona

Mengintip Kehidupan di Wuhan Sebulan Setelah Ditutup Karena COVID-19

Perilaku 'panic buying', atau membeli bahan kebutuhan hidup dalam jumlah besar dipicu dengan kepanikan juga mulai terjadi, tak hanya di Indonesia

Editor: Agustinus Sape
Kompas.com
Ilustrasi virus Corona masuk Indonesia 

Sejak kota Wuhan ditutup Januari lalu, pemerintah masih mengijinkan warga untuk meninggalkan kediaman mereka tiga hari sekali, sehingga saat itu masih ada waktu bagi warga untuk membeli bahan makanan untuk disimpan.

Namun sekarang di beberapa kawasan, larangan bepergian ke luar rumah sudah tidak diperbolehkan sama sekali.

Supermarket dan toko-toko di kota Wuhan bahkan sudah membuat layanan antar di WeChat, sehingga warga bisa membeli makanan, seperti daging, susu atau sayuran.

Di beberapa kawasan, warga bisa saling berhubungan, mereka membeli barang dalam jumlah besar, untuk kemudian dikirimkan ke rumahnya masing-masing.

Salah seorang warga di Wuhan bernama Guo Jing mengatakan kepada AFP bahwa melakukan order bersama warga lain merupakan satu-satunya cara untuknya bisa membeli makanan.

Di kawasan pemukimannya, dia mendapat jatah membeli 6 kg sayuran, yang terdiri dari lima jenis sayuran, dengan harga sekitar Rp 100 ribu.

"Kita tidak memiliki pilihan dengan makanan yang akan kita santap," kata Guo.

"Kita tidak memiliki pilihan pribadi lagi."

 Sumber: ABC News Indonesia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved