Ahok Disindir Keras Anak Buah Prabowo Mengenai Kelakuannya Sebagai Komisaris Utama Pertamina
Ahok Disindir Keras Anak Buah Prabowo Mengenai Kelakuannya Sebagai Komisaris Utama Pertamina
Hal itu disampaikan Ahok melalui akun Twitter pribadinya.
“Dengan keterbukaan informasi ini, kami berharap mendapat masukan dan saran terbaik dari publik,” tulis Ahok di akun Twitter resminya @basuki_btp yang dikutip Kompas.com pada Kamis (13/2/2020)

Mafia Migas Mulai Ketakutan?
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai sudah merintis jalan menghentikan laju mafia migas, yang merugikan negara dan membuat negara terus menggantungkan diri pada impor BBM.
Hal ini lantaran Ahok sudah mendorong sistem transparansi dengan cara membuka data-data terkait pengadaan impor BBM Pertamina sehingga kini bisa diakses oleh publik.
“Ahok sudah mulai melakukan sesuatu yang baru dengan cara membuka informasi-informasi penting di sektor hilir," ujar peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Sejak dahulu ucap Ferdy, pengadaan BBM di sektor hilir Pertamina tidak pernah transparan ke publik.
Kabar Ahok Terbaru Muncul Lewat Video, Alasan Ahok BTP Pilih Gabung PDIP. (capture youtube BTP)
Hal ini kata dia, karena sektor hilir menjadi pusat permainan para mafia migas.
Caranya yakni dengan bekerja sama dengan politisi agar Indonesia terus mengimpor BBM. Dari sini lah kata dia, para mafia mendapatkan keuntungan.
Kini kata Ferdy, dengan dibukanya informasi terkait kebijakan impor BBM oleh Pertamina, masyarakat bisa memelototi siapa pemenang tender, berapa kuota hingga jenis BBM yang diimpor Pertamina.
Para mafia minyak itu pula lanjut dia, selalu bermain dalam proses tender pengadaan BBM baik badan usaha maupun perorangan.
Permainan mafia migas membuat harga minyak yang didapat Pertamina jauh lebih mahal dan berefek pada keuangan negara.
Menurut Ferdy, praktik mafia migas merupakan cara mengambil uang negara paling canggih dan sulit dilakukan orang-orang biasa.
Hanya orang-orang yang memiliki akses dekat dengan internal Pertamina dan politisi, yang bisa mengerjakan ini.
"Praktik seperti ini harus dihentikan agar Pertamina menjadi perusahaan bersih dan benar-benar bertugas mendistribusikan BBM dan membeli BBM dengan baik dan benar," kata dia.