BBPP Kupang Beberkan Teknik Menghitung Pakan Sapi Potong
Peneliti Widyaswara BBPP Kupang beberkan teknik menghitung pakan ternak Sapi potong
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola

Peneliti Widyaswara BBPP Kupang beberkan teknik menghitung pakan ternak Sapi potong
POS-KUPANG.COM | NOELBAKI - Peneliti Widyaswara pada BBPP Kupang, Fabianus Kowa Keraf berbagi informasi teknik menghitung kebutuhan pakan sapi potong.
Tujuan dari perhitungan kebutuhan pakan adalah untuk mendapatkan jumlah pakan yang
akan diberikan kepada ternak, baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
• Martinus Orangtua Murid Kecewa Pendamping Asrama di Maumere Hukum Siswa Makan Kotoran Manusia
Dalam Rilis Bagian Humas BBPP Kupang, Selasa (25/2), Fabianus menuliskan bahwa pakan memegang peran terpenting dalam pemeliharaan ternak untuk dapat menghasilkan pertambahan bobot badan serta produksi-produksi yang lain seperti telur dan susu.
Dalam pemeliharaan ternak ruminansia, khususnya ternak sapi, perlu diperhitungkan kebutuhan pakan untuk menunjang pertumbuhan ternak secara afektif dan efisien. Perhitungan tersebut harus berdasarkan bobot badan ternak peliharaan.
• Kronologi Pendamping Hukum 77 Siswa di Maumere Sikka Makan Kotoran Manusia Hingga Terbongkar
Teknik perhitungan, kata Fabianus, kebutuhan pakan sapi potong adalah jumlah pakan yang dibutuhkan oleh seekor sapi potong setiap harinya, yang biasanya ditentukan berdasarkan bobot badannya. Ransum adalah campuran dari dua atau lebih bahan pakan yang diberikan untuk seekor ternak selama sehari semalam.
Ransum ternak ruminansia khusunya sapi potong terdiri atas hijauan sebagai pakan utama dan konsentrat sebagai pakan tambahan Komposisi hijauan pada ransum ternak sapi bisa 100 % dengan porsi 70% rumput dan 30% legum, sedangkan kebutuhan pakan seekor ternak minimal adalah 10 % dari berat badan (bahansegar).
Misalnya seekor sapi dengan bobot badan 200 kg membutuhkan hijuan setiap hari sebanyak : 10% x 200 kg = 20 kg hijauan. Hijauan tersebut dapat diberikan dengan komposisi : 70% x 20 kg = 14 kg rumput dan 30% x 20 kg = 6 kg legum.
Sapi memerlukan pakan tambahan berupa konsentrat setiap harinya sebanyak 1 - 2% dari
bobot badan. Misalnya : seekor sapi dengan bobot badan 300 kg membutuhkan konsentrat sebanyak : 1% x 300 kg = 3 kg sampai dengan 2% x 300 kg = 6 kg (3 - 6 kg/hari).
Menurutnya, pakan yang baik adalah pakan yang diberikan kepada ternak berdasarkan kebutuhan
ternak. Perhitungan kebutuhan akan pakan ternak dilakukan berdasarkan bobot badan ternak serta umur dan fisiologis ternak.
Fabianus mengambil beberapa sumber daftar pustaka seperti, Rianto, E dan Purbowati, E. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadaya,
Jakarta. Santosa, U. 2006. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Cetakan ke-7. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Siregar, S. B. 2006. Penggemukan Sapi. Cetakan ke-12. Penebar Swadaya, Jakarta. Sugeng, Y. B. 2007. Sapi Potong. Cetakan ke-16. Penebar Swadaya, Jakarta. Umiyasih, U dan Anggraeny Y. N. 2007.
Petunjuk Teknis Ransum Seimbang, Strategi Pakan pada Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan - Departemen Pertanian. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Edi Hayong)