Guru & Siswa SMAK Pancasila Borong Peduli Pasien Gangguan Jiwa Yang Dipasung

nyata dan baru bagi kami dengan melihat, merasakan langsung keadaan saudara yang menderita gangguan jiwa di pedalaman Manggarai Timur.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ARIS NINU
Siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Pancasila Borong, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu, (22/2/2020) peduli kasih bagi sesama saudara yang masih menderita di pasung di pondok-pondok. 

Siswa- Siswi dan Guru SMAK Pancasila Borong Peduli Pasien Gangguan Jiwa Yang Di Pasung di Pedalaman Manggarai Timur

POS-KUPANG-COM-BORONG-Penderita gangguan jiwa yang di pasung di pedalaman Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur menyentuh hati dari siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Pancasila Borong, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu, (22/2/2020) peduli kasih bagi sesama saudara yang masih menderita di pasung di pondok-pondok.

Sebanyak 20 siswa dan 3 guru sekolah tersebut bersama relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Manggarai Timur melihat, merasakan langsung kondisi pasien dan keluarganya.

Selain mengunjungi pasien dan keluarganya, Siswa dan siswi SMAK Pancasila memberikan bantuan kemanusiaan berupa beras, sabun, handuk, sikat gigi serta makanan ringan.

Tiga pasien yang dikunjungi diantaranya, Maksimilianus Bombang di Kampung Gulung, Desa Pong Ruan, Aleksius Dugis, Kampung Sola, Desa Ruan dan Rikardus Non, Kampung Sola, Desa Ruan, Kecamatan Kota Komba.

Kepala Sekolah SMAK Pancasila Borong, Hermen Sanusi, Pr kepada wartawan di Borong, Sabtu,(22/2/2020) menjelaskan, Siswa-siswi SMAK Pancasila mengetahui penderita gangguan jiwa yang di pasung di Kabupaten Manggarai Timur lewat pemberitaan media massa serta kepedulian dari relawan KKI Manggarai Timur yang selalu mengunjungi sesama saudara yang menderita gangguan jiwa.

"Saya mengikuti seminari kesehatan jiwa (Keswa) di Manggarai Timur, 31 Oktober 2019 lalu. Seminar itu diselenggarakan oleh relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa. Sejak saat itu saya terus memberikan informasi kepada siswa dan siswi serta guru-guru di sekolah yang saya pimpin. Dengan informasi itu siswa dan siswi SMAK Pancasila selalu bertanya kepada saya bahwa kapan kita melihat dan merasakan langsung kondisi orang yang menderita tersebut," jelasnya.

Pastor Sanusi menjelaskan, selama ini sekolah terus mencari waktu yang tepat untuk mengunjungi pasien gangguan jiwa ditengah kesibukan di sekolah sehingga, hari ini, Sabtu, (22/2/2020) siswa dan siswi memiliki waktu untuk mengunjungi penderita gangguan jiwa.

"Kehadiran dan sentuhan kasih sangat dibutuhkan oleh keluarga dan penderita dari sesama manusia yang hidup dan tinggal di Manggarai Timur. Dengan semangat sentuhan kasih ini maka kami berkunjung kepada keluarga dan saudara yang sedang sakit gangguan jiwa. Saya mengutip kalimat Santa Teresa dari Calcutta bahwa orang sakit membutuhkan sentuhan kasih, bukan material. Material urusan kedua, yang penting dan pertama adalah sentuhan kasih," jelasnya.

Pastor Sanusi mengucapkan terima kasih kepada relawan KKI Manggarai Timur yang sudah mengajak dan melibatkan SMAK Pancasila Borong untuk peduli bagi sesama saudara yang sedang menderita gangguan jiwa. SMAK Pancasila menanamkan sikap peduli bagi sesama yang sedang sakit gangguan jiwa.

Ketua OSIS SMAK Pancasila Borong, Yosefina Andini Rosgan, setelah mengunjungi penderita gangguan jiwa, Sabtu, (22/2/2020) mengungkapkan, kami sangat terharu dengan kondisi pasien gangguan jiwa yang di pasung di pondok panggung berdindingkan pelupuh bambu.

"Kami juga melihat kondisi keluarga yang setia melayani anak-anak mereka yang menderita sangat gangguan jiwa yang di pasung. Kami jumpa orangtua dari pasien yang sudah lanjut usia, namun, orantua itu terus memiliki semangat untuk merawat anak-anak mereka yang sakit. Hari ini kami dengan mobil pick up dan sebagian dengan sepeda motor datang dari Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur menjumpai sesama saudara yang menderita gangguan jiwa dengan kondisi jalan yang masih rusak. Ini pengalaman nyata dan pertama kami alami. Dengan pengalaman ini, memberikan permenungan bagi kami untuk membagikan pengalaman ini dengan teman-teman di sekolah," jelasnya.

Terpisah Yohanes Alberto Manti, Maria Magdalena D. Tas dan Yulti Gasul, tiga guru SMAK Pancasila Borong setelah mengunjungi penderita gangguan jiwa, Sabtu, (22/2/2020) mengungkapkan, ini benar-benar pengalaman nyata dan baru bagi kami dengan melihat, merasakan langsung keadaan saudara yang menderita gangguan jiwa di pedalaman Manggarai Timur.

"Selama ini kami baca berita di koran, media online serta media sosial dan nonton televisi tentang aksi nyata dari relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang selalu rutin mengunjungi pasien yang sakit dengan gangguan jiwa dengan kondisi jalan yang sangat rusak di pedalaman Manggarai Timur. Relawan KKI berbuat nyata dengan berbagi kasih demi memulihkan penderita gangguan jiwa," jelasnya.

Berto, Delny dan Yulti mengungkapkan, kedepannya, kami akan terus mengunjungi lagi bagi sesama saudara yang menderita gangguan jiwa di pedalaman Manggarai Timur.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved