Langkah Pertama Dirut PDAM Kupang yakni Mencitrakan Lembaga Secara Baik
konsumen atau pelanggan seakan tak percaya lagi pada lembaga ini karena pasokan air tak lancar atau air tak jalan tapi tetap membayar.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Langkah Pertama Dirut PDAM Kupang yakni Mencitrakan Lembaga secara Baik
POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang, kini tengah dan akan terus berupaya untuk mengembalikan citra perusahaan itu secara positif di mata konsumen.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Kupang, Yoyarib Mau, S.Th SIP, mengatakan hal ini ketika ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (22/2/2020).
Selama ini kata Yoyarib, konsumen atau pelanggan seakan tak percaya lagi pada lembaga ini karena pasokan air tak lancar atau air tak jalan tapi tetap membayar.
Hal ini kata Yarib, demikian panggilannya, menjadi fokus perhatian penanganan.
Pihaknya akan membuat sebuah skema pengaduan selama 24 jam bagi konsumen.
Dengan pola ini, maka persoalan akan langsung ditangani oleh ttim di tiap wilayah.
Dirut Yarib mengatakan, saat ini manajemen tengah menghadapi kendala yang sungguh rumit yakni curah hujan tahun ini yang relatif kecil. Dampaknya bisa diramalkan volume atau debit air pada sumber-sumber mata air akan turun dengan drastis.
Meski sumur bor tetap mengandalkan hujan untuk menambah debit air tanah. Yang menjadi soal karena daerah Kupang dan sekitarnya kritis sehingga air hujan yang turun langsung mengalir ke laut.
Dirut Yarib punya program untuk menghijaukan kembali sumber-sumber mata air. Sebaiknya program penghijauan itu dilakukan secara masif oleh seluruh warga kota dan kabupaten Kupang.
Jika membandingkan Pulau Jawa atau Kalimantan dengan populasi hutan yang cukup banyak sungguh berdampak pada curah hujan yang tinggi. Dibanding Kota Kupang yang masih gersang.
Masalah lain yang ia hadapi, yakni usia jaringan perpipaan yang sudah tua. Dampaknya banyak air yang tercecer. Tenaga teknis lapangan harus melalukan survai untuk memperbaikinya. PDAM kata dia memang memperbaiki jaringan itu, namun masih terbatas. Butuh dana yang tak kecil.
Dalam keterangan lainnya, Dirut Yarib mengatakan tengah memprogramkan amnesty bagi 11 ribu dari 20 ribuan pelanggan PDAM yang sampai saat ini belum atau tidak membayar meteran karena berbagai alasan.
Namun kata dia, tak semua pelanggan dibebaskan atau digratiskan.
• Gelar Pelatihan Teknis, Kepala BBPP Kupang Gelorakan Semangat Kostratani
• Bupati Kamelus Minta Pos Kupang Promosikan Keunggulan Kabupaten Manggarai
• Ratusan Babi di NTT Mati Maxs Sanam Sebut Upaya Penyidikan Penyakit Hewan di NTT Lemah
" Sekitar 20 atau 30 persen tetap membayat ke PDAM. Misalnya, badan usaha," katanya.
Dirut Yoyarib menggantikan Pejabat Sementara (Pjs) Lobrik Saubaki pada pertengahan bulan Februari 2020.
Sebelumnya lelaki ini menjabat sebagai Staf Ahli Anggora DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat. (Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Paul Burin).