News

115 Mahasiswa Prodi Keperawatan Waingapu Serbu Kelurahan Temu, Sumba Timur, Ini yang Mereka Lakukan

Asisten III Sekda Sumba Timur, Lu Pelindima, S.Sos, mewakili Bupati Sumba Timur meminta kepada para mahasiswa tidak boleh main-main atau hura-hura

Penulis: Robert Ropo | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Foto bersama usai kegiatan pembukaan PKL Mahasiswa Prodi Keperawatan Waingapu Poltekkes Kemenkes Kupang 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo

POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Mahasiswa Politeknik Negeri Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Kupang Prodi Keperawatan Waingapu melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur.

Asisten III Sekda Sumba Timur, Lu Pelindima, S.Sos, mewakili Bupati Sumba Timur meminta kepada para mahasiswa tidak boleh main-main atau hanya berhura-hura.

Pemintaan Lu Pelindima ini disampaikan saat membuka kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Keperawatan Waingapu Poltekkes Kemenkes Kupang di Aula Kantor Camat Kanatang, Senin (17/2).

Hadir dalam acara ini, Camat Kanatang, Yacub TR Ndjurumbaha, A.Md; Ketua Prodi Keperawatan Waingapu, Maria Kareri Hara, S.Kep,Ns, M.Kes; Lurah Temu, Umbu Tehu; Kepala Puskesmas Kanatang, Oktavianus Ndamunamu, SKM; Pejabat Kemahasiswaan Prodi Keperawatan Waingapu, Domianus Namuwali, S.Kep, Ns, M.Kep; para dosen, para Ketua RT/RW Kelurahan Temu dan mahasiswa peserta PKL.

Lupe, demikian disapa, meminta kepada para mahasiswa tidak boleh main-main sebab praktik berkaitan dengan nyawa orang karena para mahasiswa berasal dari bidang kesehatan.

"Para mahasiswa PKL harus betul-betul mewujudnyatakan ilmu di lapangan sesuai dengan apa yang diperoleh di bangku kuliah. Jaga perilaku dengan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat selama PKL berlangsung," pesan Lupe.

Lupe juga meminta kepada para mahsiswa mensosialiasikan tentang bahaya demam berdarah dan cara pencegahannya serta membangun kerja sama yang baik dengan para RT/RW, camat, lurah dan masyarakat.

Pemda Sumba Timur juga melaksanakan gerakan Jumat Bersih setiap pekan mulai dari kantor daerah sampai ke tingkat desa/kelurahan terkait penanggulangan demam berdarah.

"Kalau mau hidup sehat tentu harus lingkungan tempat tinggal bersih mulai dari kamar tidur harus bersih sampai lingkungan tempat kerja kita masing-masing. Pakaian tidak boleh digantung di kamar, bersihkan semua kaleng bekas, ban-ban bekas dan lainnya yang berpotensi menjadi tempat sarang nyamuk," pinta Lupe.

Lupe juga meminta kepada para mahasiswa mensosialisasikan cara pencegahan stunting selama PKL yang merupakan program nasional. Stunting disebabkan karena kosumsi makanan kurang bergizi.

Lupe juga meminta kepada lurah dan camat agar bersama mendampingi dan membimbing para mahasiswa selama mensosialisasikan terkait penanggulangan DBD dan stunting ini.

Lurah Temu dan camat harus bahagia karena setiap kali ada kegiatan PKL, Temu menjadi tempat pelaksanaannya.

Camat Kanatang, Yacub TR Ndjurumbaha, A.Md, berterima kasih dan bersyukur kepada Prodi Keperawatan Waingapu yang memilih wilayah Kelurahan Temu sebagai tempat pelaksanaan PKL.

Diharapkan melalui PKL ini para mahasiswa bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah untuk dituangkan kepada masyarakat.

Menurut Yacub, masyarakat Kanatang khususnya Kelurahan Temu sebenarnya ingin hidup bersih dan sehat, namun karena masih awam.

Sehingga diharapkan melalui PKL ini para mahasiswa memberikan sosialiasi tentang bagaimana hidup bersih dan sehat, terutama cara pencegahan demam berdarah dan stunting agar masyarakat paham dan jauh dari penyakit.

Ketua Prodi Keperawatan Waingapu, Maria Kareri Hara, S.Kep,Ns, M.Kes menjelaskan, kegiatan PKL oleh para mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang mereka peroleh selama lima semester.

Diharapkan mereka mampu memberikan asuhan kepada masyarakat, terutama keluarga yang memiliki masalah dan juga kepada masyarakat lanjut usia.

Selain itu terkait dengan program pemerintah pencegahan stunting dan pencegahan DBD, para mahasiswa bisa memberikan sosialiasi mencegah terjadinya demam berdarah dan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana mencegah stunting.

"Jadi, kehadiran mereka diharapkan memberikan peran yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat Temu," pungkas Maria.

Pejabat Kemahasiswaan Prodi Keperawatan Waingapu, Domianus Namuwali, S.Kep, Ns, M. Kep menyebut jumlah mahasiswa Prodi Keperawatan Waingapu yang ikut PKL sebanyak 115 orang. Jumlah ini terbagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama 57 orang, kelompok kedua 58 orang.

Dikatakan Domi, para mahasiswa ini melakukan PKL di Kelurahan Temu di 12 RW dan 35 RT. Lama PKL kelompok 1 dan 2 enam minggu, masing-masing kelompok PKL selama tiga minggu. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved