Wakapolres Belu, Kompol Herman Bessie: Bom Dihancurkan di Belu
Menurut Wakapolres Belu Kompol Herman Bessie, bom akan dihancurkan di Kabupaten Belu
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
Menurut Wakapolres Belu Kompol Herman Bessie, bom akan dihancurkan di Kabupaten Belu
POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Tim Penjinak Bahan Peledak ( Jihandak) dari Gegana Brimob Polda NTT sudah mengevakuasi bom yang ditemukan di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Senin (17/2/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.
Selanjutnya bom tersebut akan dihancurkan atau disposal di wilayah Kabupaten Belu. Saat ini tim Gegana masih melakukan identifikasi bom tersebut sampai pada penghacuran bom atau disposal.
• Testing CPNS di Manggarai Barat, Hasil SKD Untuk Penentuan Peserta SKB Menunggu Panselnas
Kapolres Belu, AKBP Cliffry Steiny Lapian, S.I.K melalui Wakapolres, Kompol Herman Bessie saat dikonfirmasi Pos Kupang.Com membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, bom tersebut sudah dievakuasi dari lokasi penyimpan awal di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.

Bom dengan daya ledak besar itu dievakuasi dari lokasi Desa Jenilu menuju Mako Brimob Atambua, wilayah Halikelen, sekitar 16 kilometer dari Kota Atambua ke arah Kupang.
• Mahasiswa Keperawatan Waingapu Turun PKL, Ini Pesan Asisten III Sekda Sumba Timur Lu Pelindima
Menurut Kompol Herman, secara teknis, status bom tersebut masih dideteksi oleh tim Jihandak dan tim Jihandak membutuhkan beberapa hari lagi di Atambua untuk mengurai isi bom tersebut. Kompol Herman juga belum mendapat konfirmasi dari tim jihandak mengenai status bom, apakah masih aktif atau tidak. Biasanya, setelah dideteksi akan di disposal atau dihancurkan.
"Setelah diidentifikasi, biasanya di disposal atau dihancurkan
Lokasinya harus dicari yang paling aman, di jurang-jurang dan yang dalam-dalam. Tidak bisa tempat rata karena ledakan keras sekali", terang Kompol Herman.
Karena ledakannya keras, maka perlu koordinasi dengan pemerintah dan sosialisasi dengan masyarakat agar masyarakat mengetahui jika ada ledakan, masyarakat tidak kaget.
"Koordinasi pasti dan sosialisasi dengan masyarakat. Tidak bisa langsung-langsung saja supaya kalau ada ledakan, masyarakat tahu bahwa itu penghancuran bom tersebut", ujar Kompol Herman.
Kompol Herman mengatakan, Polres Belu menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim gegana yang sudah menangani masalah bom tersebut sehingga masyarakat di sekitar lokasi penyimpanan bom bisa merasa nyaman. Karena awal-awal masyarakat merasa khawatir dan ketakutan.
Untuk diketahui, Tim Gegena tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 dan langsung mendeteksi bom tersebut. Setelah dideteksi, gegana melakukan evakuasi bom. Bom diangkut menggunakan mobil truk menuju Mako Brimob Atambua.
Bom dengan berat ratusan kilogram itu diangkat menggukan Forklift ke atas mobil. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, mobil truk dipadati dengan pasir yang berisi dalam karung. Tujuannya untuk menjepit bom agar tidak bergerak dalam mobil. Diduga bom tersebut masih aktif. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Teni Jenahas)