Hi Moms, Begini Cara Yang Tepat Hadapi Anak yang Ketahuan Berbohong

anak-anak tentu memiliki kecenderungan berbohong di usia mereka yang masih sangat kecil.

Editor: Rosalina Woso
net
ilustrasi bohong 

Hi Moms, Begini Cara Yang Tepat Hadapi Anak yang Ketahuan Berbohong 

POS-KUPANG.COM--Hi Moms, Begini Cara Yang Tepat Hadapi Anak yang Ketahuan Berbohong 

Dimaklumi atau tidak, anak-anak tentu memiliki kecenderungan berbohong di usia mereka yang masih sangat kecil.

Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, anak-anak dan orang dewasa punya motivasi yang mirip ketika memutuskan berbohong.

Misal, untuk keluar dari masalah, untuk keuntungan pribadi, untuk mengesankan atau melindungi seseorang, atau untuk bersikap sopan.

"Semua anak pasti pernah berbohong. Tetapi mengajari anak-anak tentang pentingnya kejujuran lebih awal dan mengajari mereka bagaimana menyelesaikan situasi sehingga mereka tidak perlu berbohong akan membuat mereka lebih sering jujur," kata Victoria Talwar, PhD, associate professor di Departemen Pendidikan dan Psikologi Konseling di McGill University di Montreal.

Lantas, bagaimana kita sebagai orangtua harus menghadapi anak-anak kita yang ketahuan berbohong?

Mengingat kita sebagai orangtua adalah panutan utama dalam kehidupan mereka, tentunya kita harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi mereka, terutama bila ketahuan berbohong.

Nah, agar dapat menghindari kebiasaan berbohong pada anak dan mengajarkan mereka tentang pentingnya kejujuran, orangtua harus tahu cara-cara yang tepat menghadapi mereka.

Berikut ulasannya!

Anak usia 2-4 tahun

Saat baru bisa berbicara, balita biasanya belum punya gagasan yang jelas tentang kejujuran dan kebohongan.

Menurut Elizabeth Berger, seorang konsultan orangtua, psikiater anak, dan penulis buku Raising Kids with Character, balita juga belum punya pemahaman yang cukup mengenai perbedaan antara kenyataan, lamunan, harapan, fantasi, dan ketakutan.

Emosi balita yang kuat bisa membuat dia bersikeras mengatakan ada orang lain yang makan kuenya, padahal dia sendirilah yang memakannya.

Alih-alih menghukumnya, kita sebagai orangtua bisa merespon kebohongan mereka secara halus.

Halaman
12
Sumber: Nova
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved