Hati Hati Bagi Yang Jalani Diet Rendah Karbohidrat, Intip Resikonya Versi Penelitian
Diet ketat rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang dikenal dengan nama diet ketogenik atau diet keto cukup populer diterapkan oleh orang-orang.
“Diet akan melihat ganjaran terbaiknya ketika diterapkan antara satu dan dua minggu sekaligus. Itu tentu bukan metode diet lama," sambung Geeta Sidhu-Robb.
Penelitian tersebut juga menemukan ketika atlet keto memasukkan kembali karbohidrat ke dalam makanan mereka, ada beberapa peningkatan dalam kesehatan tulang mereka.
Namun, kondisinya tidak kembali ke kekuatan penuh.
Penulis studi Louise Burke mengatakan bahwa diet keto dapat mempengaruhi metabolisme tulang karena 'efek hilir ketersediaan karbohidrat rendah pada hormon-hormon tertentu'.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diet ini entah bagaimana mencegah atlet pulih dengan baik setelah latihan intensif, meskipun tidak jelas bagaimana persisnya.
Sementara itu, studi sebelumnya yang dilakukan pada tikus dan anak-anak menemukan bahwa diet ini dapat memiliki efek negatif pada kesehatan tulang ketika dikombinasikan dengan olahraga.
• Kabar Gembira! Gaji Honorer Bakal Naik, Ada Alokasi 50 Persen Dana BOS untuk Gaji, Ini Rinciannya
• Sebelum Ditangkap Lucinta Luna Sempat Unggah Kalimat Pilu dan Foto Seksi di Instagramnya, Intip Yuk!
Meski begitu, ditekankan bahwa penelitian ini dilakukan hanya dalam periode tiga minggu.
Sehingga tidak diketahui bagaimana diet keto berdampak pada kesehatan tulang dalam durasi yang lebih lama.
Para ahli mengatakan bahwa diet keto dapat memakan waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan diri.
Penelitian ini menyarankan bahwa diet keto mungkin bukanlah pilihan terbaik bagi seorang atlet atau seseorang yang banyak berlatih di gym.(*)