Kesehatan

dr. Frisky Ronald Tua: Virus Corona Mendunia, Haruskah NTT Siaga

Penelitian dan telaah kasus dilakukan oleh para ahli hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab penyakit ini adalah virus corona.

zoom-inlihat foto dr. Frisky Ronald Tua: Virus Corona Mendunia, Haruskah NTT Siaga
pos kupang
dr. Frisky Ronald Tua

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Beberapa pekan yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2019, dunia digoncangkan dengan berita Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) penemuan virus spesimen baru penyebab infeksi saluran pernapasan berat yang belum diketahui penyebabnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Serangkaian penelitian dan telaah kasus dilakukan oleh para ahli hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab penyakit ini adalah virus corona. Virus ini dikenal sebagai nCoV-2019 (Novel Corona Virus-2019) yang menyebabkan infeksi pada paru-paru manusia (pneumonia) berat.

Berita gempar yang terus merajai dunia kesehatan saat ini menilik pada semakin bertambahnya kasus yang terkonfirmasi nCoV-2019 yang awalnya menginvasi wilayah Hubei, Cina dan sekitarnya hingga importasi ke berbagai penjuru dunia.

Edukasi dan Nutrisi di Masa Kehamilan hingga Menyusui Berperan Cegah Stunting

Virus yang terkonfirmasi penularannya awalnya dari hewan ke manusia ini pun masih diteliti hingga sekarang.
Saat ini, WHO terus memperbaharui data pencatatan kasus virus corona ini hari demi hari, dimana per tanggal 4 Februari 2020, tercatat 20.630 kasus terkonfirmasi di dunia, dengan Cina menduduki jumlah kasus tertinggi sebanyak 20.471 kasus terkonfirmasi, 2.788 diantaranya kasus berat dan 425 diantaranya kasus kematian.

Sedangkan di wilayah selain Cina dilaporkan 159 kasus terkonfirmasi, tersebar di 23 negara dengan 1 temuan kasus kematian. Negara-negara yang sudah mengkonfirmasi kasus ini diantaranya Jepang, Korea, Vietnam, Singapura, Australia, Malaysia, Kamboja, Filipina, Thailand, Nepal, India, Amerika Serikat, Kanada, beberapa negara di Eropa dan Arab Saudi.

Mengerikannya lagi kasus baru terkonfirmasi yang ditemukan berkisar 1500-2000 lebih kasus setiap hari.
Kisah pilu yang terjadi khususnya di belantara Cina disaksikan warga netijen di seluruh penjuru dunia melalui berbagai platform media sosial seperti website, Youtube, Instagram, Twitter, Facebook, dan berbagai media massa cetak atau elektronik lainnya yang menghadirkan teror bagi sejumlah masyarakat.

Penyakit yang menyebabkan keluhan batuk, demam, sesak hingga gangguan pernapasan berat bahkan kematian ini ditanggapi dunia dengan kesiapsiagaan akan ancaman masuknya virus ini ke wilayah masing-masing negara.

MASIH BERLANGSUNG Persib Bandung vs Barito Putera Laga Uji Coba, Skor Sementara 0-0, Live Streaming

Ketakutan akan datangnya turis atau WNI dari daerah Cina atau negara terjangkit lainnya yang juga dicurigai terinfeksi oleh virus ini, membuat beberapa wilayah di Cina dikarantina, serta berbagai peraturan terkait migrasi penduduk di setiap pintu masuk negara (bandara, pelabuhan, Pos Lintas Batas Darat Negara) diperketat.

Indonesia saat ini belum menerima laporan adanya kasus yang terkonfirmasi nCoV2019. Beberapa hari yang lalu berita adanya dugaan beberapa orang yang terduga terinfeksi virus nCoV ini, seperti yang terjadi di salah satu gedung di pusat kota Jakarta, Gedung BRI II, dimana terdapat 1 karyawan PT Huawei Tech Investment dari China yang berkunjung ke tanah air, 2 pasien di RSHS Bandung, serta 8 pasien di RSUP Sanglah Bali dengan keadaan demam batuk pilek yang kemudian dicurigai menderita virus corona, namun akhirnya dinyatakan tidak terinfeksi.

Beberapa pernyataan sempat terlontarkan "Bagaimana bisa Indonesia belum menemukan kasus ini padahal negara sekitarnya seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Australia saja sudah melaporkan kasus terkonfirmasi ?"

Beruntungnya, saat ini Indonesia masih belum mendapat laporan kasus terkonfirmasi virus korona. Ditambah lagi, terdapat berita menggembirakan sekaligus membanggakan dari salah satu kampus tanah air, yaitu Universitas Airlangga Surabaya yang berhasil menemukan alat pendeteksi virus corona dengan akurasi nyaris 99%.

7 Drama Korea Komedi Romantis Terbaik 2019, Bikin Baper, Senyum, dan Berlinang Air Mata!

Tentu saja berita besar yang meresahkan warga dunia ini menuangkan pelbagai informasi simpang siur dan digoreng secara subjektif untuk kepentingan beberapa pihak dengan tujuan memanaskan keadaan yang sudah panas ini.

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan melakukan promosi kesehatan besar-besaran terkait berita meresahkan ini kepada publik dan melakukan myth buster, yakni mematahkan segala hoax-hoax terkait virus corona yang beredar di masyarakat, serta membuat upaya pencegahan dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan skrining pengunjung dari yang masuk ke wilayah NKRI, seperti pemberdayaan thermal scanner di bandara atau pelabuhan di sejumlah wilayah Indonesia.

Pemerintah mengumumkan bahwa ada 100 Rumah Sakit di Indonesia yang harus dipersiapkan untuk menjadi rumah sakit rujukan bila terdapat kasus terduga atau terkonfirmasi virus korona di wilayahnya melalui Surat Edaran Dirjen Yankes No. YR.01.02/III/0027/2020.

Simak Puisi-Puisi Pos Kupag Minggu Ini

Penulis menyampaikan pesan Kementrian Kesehatan kepada warga NKRI khususnya di Nusa Tenggara Timur terkait informasi seputar virus corona, bahwa bila saudara atau keluarga atau orang sekitar saudara yang mengalami batuk pilek demam disertai sesak dan ada riwayat berpergian sebelumnya dari wilayah Tiongkok atau negara terjangkit lainnya, atau sempat kontak dengan orang-orang yang datang dari negara-negara tersebut (khususnya daerah wisata), segera lah temui tenaga kesehatan di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat agar diperiksa dan dikaji lebih lanjut mengenai keterjangkitan virus corona ini.

Tidak hanya masyarakat, setiap wilayah kota/kabupaten serta provinsi harus mempersiapkan sistem guna mensiasati kasus ini, karena membutuhkan kerja sama lintas sektor untuk mencegah agar wabah penyakit ini tidak terjangkit di tanah NTT tercinta kita.

Untuk wilayah NTT, terdapat dua rumah sakit yang sudah terkonfirmasi untuk disiapkan sebagai rumah sakit rujukan, yakni RSUD WZ Johannes Kupang dan RSUD dr. TC Hillers Maumere, dan mungkin ditambah beberapa rumah sakit lagi yang masih dalam proses penetapan sebagai rumah sakit rujukan.

TERUANGKAP Suami Karen Pooroe Lakukan Ini Hingga Tak Sadar Anaknya Jatuh dari Lantai 6 dan Tewas

Berita mengejutkan datang dari negara tetangga kita, Singapura dimana didapatkan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang tertular virus corona dari majikannya yang juga menderita penyakit tersebut.

NTT banyak mengirimkan TKI ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand yang dimana negara-negara tersebut juga melaporkan kasus terkonfirmasi virus corona. Hal ini perlu dikhawatirkan oleh warga NTT yang hendak pergi untuk bekerja di sana karena memiliki resiko penularan seperti berita yang akhir-akhir ini kita dengar.

Lokasi wisata turis mancanegara di NTT seperti Labuan Bajo dan Pulau Komodo menjadi suatu tantangan tersendiri untuk NTT, karena menjadi pintu masuk masyarakat negara asing yang mungkin terinfeksi atau kontak erat dengan sesama penderita virus korona ini.

Selayaknya pemerintah provinsi NTT serta jajarannya bersiap siaga akan kemungkinan penularan virus corona ini ke tanah NTT dengan mengikuti setiap prosedur yang sudah Kemenkes himbau dan perintahkan demi kebaikan masyarakat Indonesia, terutama warga NTT.

Drama Korea Komedi Romantis Terkeren 2019, Sayang Jika Dilewatkan!

Hal-hal yang harus mulai dilakukan oleh warga masyarakat terkait pencegahan infeksi penyakit menular ini disampaikan oleh WHO dan Kemenkes RI melalui berbagai media massa.

Pertama, masyarakat harus menjaga kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik dengan cara mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik atau menggunakan handrub alkohol 70-80%.

Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau sisi dalam lengan atas, dan ketika memiliki gejala saluran napas segera gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.

Kedua, bagi saudara yang melakukan perjalanan ke luar negri atau dari luar negara ke dalam negara dengan cara: Hindari kontak dengan hewan (baik hidup atau mati), hindari mengkonsumsi produk hewan mentah atau setengah matang, hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan. Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan, dan jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan, serta, setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

Drama Korea Komedi Romantis Terkeren 2019, Sayang Jika Dilewatkan!

Ketiga, budayakan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan cara: Makan dengan gizi yang seimbang; Rajin olahraga dan istirahat cukup; Jaga kebersihan lingkungan; Cuci tangan pakai sabun; Tidak merokok; Minum air mineral 8 gelas/hari; dan makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan (kelelawar, ular); serta yang terakhir dan terutama, jangan lupa berdoa. (*)
(Dokter Umum Bagian Klinik Paru (TB & TB-RO) dan HIV RSUD dr TC Hillers Maumere)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved