Dipo Nusantara Harapkan Remaja NTT Bebas Radikalisme

membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah dikrarkan selama 92 tahun lalu, dalam peristiwa Sumpah Pemuda,

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ISTIMEWA
Anggota DPR/MPR RI F-PKB dari Dapil NTT-1, N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, M.Kn, melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Konge, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, N.T.T., Senin (10/2). 

Dipo Nusantara Harapkan Remaja NTT Bebas Radikalisme

POS-KUPANG.COM|ENDE-- Anggota DPR/MPR RI F-PKB dari Dapil NTT-1, N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, M.Kn, mengingatkan, jangan sampai remaja milenial Nusa Tenggara Timur (NTT) terpapar paham Radikalisme. Karena hal ini dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah dikrarkan selama 92 tahun lalu, dalam peristiwa Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.

”Jangan sampai remaja milenial kita di NTT terpapar radikalisme. Karena hal ini akan membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita ke depan,” kata Dipo Nusantara ketika melakukan sosialisasi Empat Pilar Dalam Berbangsa dan Bernegara di Konge, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, N.T.T, Senin (10/2).

Dalam siapan pers yang diterima Pos Kupang di Ende, Selasa (11/2) di Ende, Dipo merasa perlu mengingatkan radikalisme di kalangan remaja milenial di NTT, karena hasil kajian dari Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan, remaja atau anak-anak muda usia 17 - 24 tahun merupakan target utama penyebaran paham ekstrimis dan terorisme.

Hal ini juga diperkuat oleh data dari Kementrian Pertahanan Kemanan RI yang menyebutkan bahwa 23,4 persen mahasiswa di Indonesia terpapar radikalisme.

”Pertanyaannya, kenapa remaja yang menjadi sasaran. Ini, karena mereka masih muda, semangatnya masih tinggi, masih energik. Kemudian, usia-usia remaja seperti itu, reltaif masih mencari identitas atau jati diri. Dan kebanyakan mereka belum punya tanggungan keluarga,” kata Dipo.

”Makanya kalau kita simak lagi beberapa kejadian bom di Indonesia, seperti bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta tahun 2009, itu pelakunya adalah remaja yang masih berusia 18 tahun,”ungkap Dipo.

Untuk itu, anggota DPR RI asal Kabupaten Nagekeo ini, menekankan pentingnya para remaja, orangtua, para pendidik, serta seluruh kelompok kepentingan di NTT, untuk memahami dan melaksanakan Pancasila. Dan juga secara konsekuen menjaga sendi-sendi utama lainnya, yakni UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

”Karena itu, sosialisasi Empat Pilar yang saya lakukan dalam kapasitas sebagai anggota MPR RI ini, agar masyarakat dapat memahami, menghayati, dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita, terutama remaja di NTT tidak terpapar paham radikal. " tandas Dipo.

Dipo Nusantara Bilang Peran Orangtua Penting Tangkal Radikalisme

Anggota DPR/MPR RI F-PKB dari Dapil NTT-1, N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, M.Kn, menyebut pentingnya peran orangtua dan pendidik (guru dan dosen) dalam mengangtisipasi para remaja agar tidak terpapar radikalisme. Menurutnya, orangtua memiliki peran sentral.

Hal ini dikatakan Dipo Nusantara ketika melakukan sosialisasi Empat Pilar Dalam Berbangsa dan Bernegara di Konge, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, N.T.T., Senin (10/2).

“Karena orangtua bisa setiap hari dapat memperhatikan langsung anak-anaknya. Apabila terjadi perubahan sikap yang tiba-tiba dari sang anak yang tiba-tiba menjadi pendiam dan lebih banyak menyendiri di kamar, cenderung memaksakan kehendak,”kata Dipo dalam siaran pers yang diterima Pos Kupang.Com di Ende, Selasa (11/2).

“Itu adalah warning bagi para orangtua agar hati-hati dan segera selidiki penyebabnya. Dan diskusikan dengan guru wali atau dosen walinya. Panggil anaknya baik-baik, dan coba melakukan pendekatan,” ungkap Dipo Nusantara soal beberapa ciri remaja yang terpapar radikalisme,” kata Dipo.

Sementara pendidik juga demikian, menurut Dipo, guru atau dosen harus lebih peka terhadap perilaku siswa atau mahasiswanya di kelas.

Ini Alasan Golkar Ende Usulkan 4 Nama Jadi Calon Wabup, Simak Infonya

Masyarakat Diminta Dukung Percepatan Pembangunan Bendungan Napun Gete

“Kalau mereka tiba-tiba cenderung jadi pendiam, menyendiri, menjauhi teman-temannya, atau mulai menunjukkan perlawanan, terutama yang menyangkut persatuan dan kesatuan itu juga peringatan bagi pendidik. Harus langsung dideteksi dan diselidiki penyebabnya,” kata Dipo Nusantara Pua Upa.(Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved