Polda NTT Terima Audiensi Forum Terkait Kematian Alm Ansel Wora, Wadirkrimum : Kita Koordinasikan

Forum terdiri dari ketua-ketua lembaga organisasi mahasiswa daerah yang dikoordinir oleh Koordinator Umum John Ricardo.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Wadir Krimum Polda NTT AKBP Anthon CN dan Kasubdit Dit Intel Polda NTT AKBP Cornelis Wayong saat menerima audiensi Forum Peduli Hukum pada Jumat (7/2/2020) di Mapolda NTT. 

Polda NTT Terima Audiensi Forum Terkait Kematian Alm Ansel Wora, Wadirkrimum : Kita Koordinasikan 

POS-KUPANG.COM | RYAN NONG -- Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima audiensi yang dilakukan oleh Forum Peduli Hukum terkait kasus kematian Ansel Wora. Audiensi dilaksanakan di ruang Posko Satgas Nusantara Dit Intel Polda NTT pada Jumat (7/2/2020) siang. 

Pihak Polda NTT diwakili oleh Wadir Reskrimum Polda NTT AKBP Anthon CN, Kasubdit III Dit Intel Polda NTT AKBP Kornelis Wayong. Sementara itu, Forum terdiri dari ketua-ketua lembaga organisasi mahasiswa daerah yang dikoordinir oleh Koordinator Umum John Ricardo. 

Dalam audiensi, Forum Peduli Hukum NTT meminta Polda NTT mengungkap hasil otopsi yang dilakukan polisi terhadap jasad almarhum Anselmus Wora ke publik. Pasalnya, telah lebih dari 60 hari dilakukan otopsi, namun publik tidak mengetahui secara pasti apa hasil otopsi. Hal ini pun telah menyebabkan bola liar informasi dan persepsi publik terhadap penanganan kasus kematian ASN pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ende tersebut. 

"Pak Wadir, kita minta hasil visum dan otopsi ini dirilis ke publik," katanya. 

Dalam audiensi, Forum juga meminta pihak Polda NTT untuk menarik kembali kasus tersebut ke ranah hukum. Hal ini dikatakan, karena dalam kasus kematian tersebut, banyak pihak yang mengaitkannya dengan faktor faktor politis termasuk keterlibatan para pejabat di Kabupaten Ende serta isu SARA yang terlanjur berkembang antar agama. 

"Kami datang, ingin supaya kasus ini ditarik kembali ke ranah hukum, kami juga ingin tahu hasil autopsi. Kami tidak mau masyarakat menjadi korban karena ketidaktahuan mereka. Sehingga kami mensupport Polda, minimal lebih cepat menyelesaikan kasus ini," ujar Koordinator Forum, John Ricardo. 

Wadir Krimum Polda NTT AKBP Anthon Ch Nugroho mengatakan, pihaknya telah mengirimkan satu anggota tim ke Denpasar untuk berkoordinasi dengan pihak Pusdokkes. Rencananya, pada Senin (10/2/2020) mendatang, dokter spesialis dari Pusdokkes Denpasar akan datang untuk menjelaskan dan membaca hasil otopsi. 

Hal tersebut, kata AKBP Anthon, agar dapat dilaksanakan penyidikan secara jelas sesuai dengan hasil autopsi. 

"Kasus ini jangan lagi ditarik-tarik ke ranah politik. Kita sama sama tahu runtutannya terlalu panjang sehingga kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, misalnya dari bupati meninggal, anaknya meninggal, sopirnya meninggal," ujar Anthon. 

Perwira dengan dua melati ini berjanji akan berkoordinasi dengan pimpinan terkait permintaan Forum yang ingin terlibat dalam mengikuti proses pembacaan hasil otopsi pada Senin mendatang. 

Ia mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk menyelesaikan dan mengungkap kasus tersebut lebih cepat agar semua pihak mendapat kepastian hukum. 

Kematian Ansel Wora yang terjadi di Dusun Ekoreko, Desa Rorurangga, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Flores, NTT pada Kamis 31 Oktober 2019 tersebut dipersoalkan keluarga dan masyarakat karena diduga tak wajar. 

Setelah hampir sebulan dikuburkan di Pekuburan Katolik Aebambu, Kecamatan Ende Tengah Kabupaten Ende, pihak Polres Ende akhirnya melakukan penggalian kubur pada 27 November 2019 untuk proses autopsi jasad oleh Tim Labfor Polri Cabang Denpasar. 

Kepada wartawan saat itu, Kapolres Ende AKBP Achmad Muzayin menyatakan autopsi dimaksud dengan tujuan untuk mengetahui sebab  medis meninggalnya Anselmus Wora.

Suami Jadi Bos PT Antam, Ini Penampilan Bella Saphira Saat Kenakan Hijab di Arab Saudi Super Cantik

Dua Daerah Berpotensi Terjadi Hujan Disertai Petir, Ini Prediksi Cuaca di NTT Hari Ini, Info

Danrem 161/Wira Sakti Dukung Pelaksanaan Donor Darah HMI Kupang di Makorem

Upaya tersebut, jelasnya, dilakukan dalam rangka investigasi sehingga diharapkan dapat memberikan petunjuk yang jelas dan detail mengenai sebab-sebab meninggalnya korban. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong) 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved