17 Mahasiswa Timor Leste Urung ke Kupang? Begini Nasib Mereka yang Menempuh Pendidikan di China Ini
17 Mahasiswa Timor Leste Urung ke Kupang? Begini Nasib Mereka yang Menempuh Pendidikan di China Ini
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Bebet I Hidayat
"Nah kita NTT mau terima, waduh tolong pemerintah pikir lagi. Kasihan kami di sini anak-anak kami tiap hari biasa main di sekitar Rumah Sakit ini, kami tidak mau, resikonya besar," ungkapnya.
Felix mengeluhkan, rumah sakit berada di ketinggian, sementara permukiman warga berada lebih rendah. Menurutnya hal itu akan memudahkan penyebaran virus. "Yah memang belum tau pasti apakah mereka positif Corona atau tidak tapi antisipasi kan perlu dan kami tidak terima kalau karantina di sini," tegasnya.
Sejumlah warga lainnya menuturkan hal senada. Mereka mengaku sudah berkumpul antar warga dan berencana menyampaikan ke pihak RT agar menolak karantina di RSJ. Naimata.
"Yah saat ini kami dengar informasi melalui media, mau karantina di sini, tapi kalau info dari RT atau lurah Liliba belum ada, kalau benar, kami akan tolak," ungkapnya.
Lurah Liliba, Viktor Makoni dihubungi POS-KUPANG.COM, mengaku dirinya hanya mendengar informasi mengenai karantina 17 mahasiswa Timor Leste dari Wuhan China, di RSJ. Naimata melalui media.
"Saya tidak dapat informasi resmi dari pemerintah atau Dinas Kesehatan. Kalau di media memang saya baca ada informasi itu. Kami pihak kelurahan tentunya menunggu informasi resmi, baru selanjutnya tindakan apa yang harus dibuat," jelasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)
Ke Selandia Baru
Pada 20 tahun lalu Timor Leste adalah bagian Indonesia, namun mereka ngotot minta referendum untuk memisahkan diri dari RI.
Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.
Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.
Memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.
Dilansir dari AFP via Kompas.com, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.
Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.
• Dokter Li Wenliang, Pengungkap Awal virus corona Ditegur Polisi Akhirnya Meninggal, SIMAK Info
• Jadi Misteri Orang Indonesia Tak Terjangkit virus corona, Ini yang Diungkap Ahli Biologi, Info
• Rencana Penerimaan 17 Warga Timor Leste - Inche Sayuna : Perlu Penanganan Standar
• Pakai Bikini Gisella Anastasia Dihujat Netizen, Suruh Buka Baju Hingga Disebut Nakal Terlambat
Nicodino da Cruz, Mahasiswa asal Timor Leste (Facebook via tatoli.tl)
Ya, Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara.