Kades Adrianus Akui PLTMH Sangat Membantu Masyarakat Desa Wolokisa di Mauponggo

Sedangkan PLTMH kedua yaitu Kuyukata dengan kapasitas 45 Kilowatt menjangkau 117 Kepala Keluarga atau pelanggan.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Kepala Desa Wolokisa, Adrianus Siga (48) 

Kades Adrianus Akui PLTMH Sangat Membantu Masyarakat Desa Wolokisa di Mauponggo

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kehadiran Perusahaan Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Wolokisa Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo sangat membantu masyarakat desa.

Dari sisi ekonomi warga sangat diperbantukan, hampir tak ada pengeluaran untuk membeli bahan bakar kecuali keperluan lainnya.

Kepala Desa (Kades) Wolokisa, Adrianus Siga (48) mengaku saat ini masyarakat tidak lagi susah seperti dulu kala. Jika dulu harus mencari listrik untuk penerangan dan membeli genset, saat ini mereka duduk santai menikmati listrik PLTMH 24 jam.

"Masyarakat sangat terbantu sekali dengan adanya PLTMH ini. Dari segi ekonomi mereka hemat, misalkan kalau dulu beli minyak tanah satu botol 5.000 rupiah perhari. Hitung saja dalam satu bulan sudah 150.000 rupiah pengeluaran untuk bahan bakar. Ini mereka hanya bayar iuran 25.000 rupiah perbulan saja," ujar Kades Adrianus, saat ditemui POS-KUPANG.COM di Kantor Desa Wolokisa Kampung Wolokoli Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Selasa (4/2/2020).

Kades Adrianus mengaku warganya sangat bersyukur karena bisa menikmati listrik 24 jam. Di Desa Wolokisa mempunyai dua turbin yang menjangkau seluruh rumah warga Desa.

Sumber air untuk PLTMH yaitu kali Lowomere dari pusat mata airnya dari Ae Tunga di Boawae.

Kades Adrianus menyebutkan turbin pertama PLTMH Malapea dengan jumlah jumlah pelanggan 30 KK dengan kapasita listrik 15 Kilowatt.

Sedangkan PLTMH kedua yaitu Kuyukata dengan kapasitas 45 Kilowatt menjangkau 117 Kepala Keluarga atau pelanggan.

"Kalau PLTMH Malapea tahun 2010 itu kerja selama tiga bulan saja selesai, warga langsung menikmati listrik. Sedangkan PLTMH Kuyukata tahun 2014. Per KK hanya bayar iuran 25.000 rupiah saja," ujar Kades Adrianus.

Kata Kades Adrianus awalnya karena kesulitan akses PLN. Ditambah lagi PLN diwilayah Mauponggo yang tidak mungkin menjangkau Wolokisa daerah perbukitan dan pegunungan. medan yang cukup sulit.

Sedangkan di Wolokisa potensi air sangat melimpah. Bendungan Malapea sudah ada dan dimanfaatkan untuk olah sawah.

"Per KK 25.000 rupiah atas kesepakatan bersama di kelola oleh unit sektor PLTMH. Itu semua ada Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)," ujar Kades Adrianus.

Kades Adrianus mengaku berhasilnya PLTMH tersebut berkat bantuan Pemerintah Daerah Nagekeo dan swadaya masyarakat.

"Kalau Malapea punya bantuan Pemda Nagekeo itu 80 juta rupiah waktu itu masih Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan swadaya masyarakat 60 juta. Sedangkan untuk Kuyukata 1.2 M Pemda Nagekeo dulu Dinas Sumber Daya Energi yang sekarang UPTD Sumber daya energi di Kupang dan pusatnya di Maumere," ujar Kades Adrianus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved