Luar Biasa, Siswa SMK St. Aloysius Ruteng Ciptakan Mesin Pencacah Pakan Ternak Babi
Menyambut era revolusi industri 4.0, siswa jurusan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan SMK Swasta St. Aloysius Ruteng, Mangg
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-RUTENG-Menyambut era revolusi industri 4.0, siswa jurusan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan SMK Swasta St. Aloysius Ruteng, Manggarai bersama guru pembimbingnya berhasil menciptakan inovasi baru mesin pencacah pakan ternak babi.
Mesin ini dirakit sesuai ide kreatif guru dan murid-murid kelas XII SMK Swasta St. Aloysius Ruteng.
Para siswa yang membuat mesin pencacah pakan ternak tersebut adalah siswa kelas XII jurusan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan.
Para siswa dibimbing gurunya, Gerardus Syukur, S.T.
Gerardus Syukur, S.T kepada POS-KUPANG.COM di ruangan prakteknya SMK St. Aloysius Ruteng, Selasa (4/2/2020) siang mengungkapkan, target produksi mesin ini sebetulnya mau menunjukan bahwa anak-anak di SMK St. Aloysisus ini mampu menciptakan inovasi baru dan untuk membantu para peternak babi.
• Kapolres Sikka Mutasi ke Wilayah Polda Metro Jaya
Mereka yakin bahwa inovasi mesin pencacah pakan ternak ini merupakan jawaban atas harapan dari Menteri Pendidikan Republik Indonesia kalau dunia pendidikan sekarang ini tidak hanya menuntut seberapa tinggi nilai yang diperoleh tetapi lebih pentingnya sejauh mana peserta didik bisa menunjukan skil atau kemampuan mereka dalam dunia yang paling konkret.
“Bagi saya selaku guru pembimbing jurusan pengelasan pada SMK St Aloysius ini mengharapkan anak-anak atau siswa di sini mampu menjawabi tantangan era industri 4.0. Di sini mereka diusahakan untuk berhasil menciptakan berbagai inovasi baru yang bisa membantu masyarakat," Gerardus yang sering disapa Gery.
• Porang Ekspor ke Jepang, APBN Bantu 500 Hektar Lahan Porang di Manggarai Barat
Pada bagian lain, Gery selaku guru pembimbing sekaligus inisiator pembuatan mesin itu menambahkan, sumber daya manusia di Manggarai ini sebetulnya luar biasa untuk mampu menciptakan sesuatu yang baru.
Namun, untuk mencapai pada tataran sumber daya tersebut, manusia atau siswa pada tataran dunia pendidikan harus memiliki pembimbing dan harus memiliki ruang kreativitas yang memadai.
“Sumber daya siswa pada sekolah SMK Swasta St. Aloysius Ruteng maupun siswa lain di Kabupaten Manggarai ini sebetulnya memiliki kapasitas diri yang sangat militan dan inovatif. Namun, untuk menjadi pribadi yang inovatif tersebut, siswa sangat membutuhkan ruang dan pembimbing yang militan," ujar Gery.
Menyikapi kerinduan untuk membantu masyarakat Menggarai yang sekarang ini sedang gencar membudidayakan ternak babi, Gery sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk menjemput peluang inovasi baru yang sekarang sedang dilakukan oleh siswa SMK St. Aloysius Ruteng.
“Sejak awal munculnya ide kreatif membuat mesin pencacah ternak tersebut, siswa sangat antusias dan responsifnya tinggi sekali," papar Gery yang kini menjabat Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas SMK St. Aloysisus tersebut.
Kepala Sekolah SMK St. Aloysius Ruteng, Bruder Viktor London saat diminta tanggapanya terkait kreativitas para guru dan siswanya mengungkapkan, kegiatan pembuatan mesin pencacah pakan ternak ini merupakan sebuah inisiatif dari para guru yang produktif untuk melatih para siswa agar lebih kreatif.
“Mereka dilatih bagaimana mengaplikasikan pengetahuan yang mereka pelajari selama ini dengan memanfaatkan sarana yang ada agar diubah menjadi sesuatu yang lebih berguna dan itulah yang disebut daya cipta. Hasil ciptaannya itu dapat memudahkan orang lain dalam melakukan pekerjaannya, seperti mesin pencacah pakan ternak tersebut pastinya akan memudahkan para peternak," terang Bruder Viktor.
Selain itu, Bruder Viktor menambahkan, para siswa juga dilatih tidak hanya bagaimana membuatnya tetapi bagaimana mereka dilatih menghitung biaya sampai pada penjualannya.
Para siswa dilatih untuk menghasilkan sesuatu perlu dengan perhitungan yang benar mulai dari pengadaan sarana juga termasuk jasa pembuatannya. Dihitung dengan teliti.
“Saya melihat anak-anak sangat antusias. Mereka dengan tekun dan sabar dalam proses untuk memperoleh sebuah hasil. Pada tahap ini mereka dilatih karakternya bagaimana menjadi sabar, tekun, jujur dan tetap rendah hati. Keberhasilan jangan membuat diri lalu menjadi cepat puas tetapi terus berusaha," kata Bruder Viktor.
Bruder Viktor mengungkapkan, sebetulnya usaha untuk membangun daya cipta siswa tidak hanya melalui pembuatan mesin pencacah pakan ternak.
Namun, ada juga kreativitas inovatif yang lain, seperti pembuatan meja/almari tempat TV, Gokart, alat campur semen, pembuatan pintu lipat, rak piring dari drum bekas dan masih banyak kreativitas yang lainya.
“Karen itu, saya berterimakasih kepada para guru yang telah mendidik anak didikannya selama ini. Karena kerja keras para guru dalam menyiapkan siswa/i agar benar benar siap untuk bekerja dan membuka usaha sendiri di kemudian hari sangat luar biasa," tutup Bruder Viktor.
Sementara itu, salah seorang siswa kelas XII jurusan pengelasan SMK St. Aloysisus Ruteng, Magnus A. Durhaman kepada media ini menerangkan sebagai siswa ia sangat mengapresiasi kepada para gurunya yang sudah merangsang kreativitas mereka dalam merakit segala inovasi baru yang mereka kerjakan.
Bagi Magnus, untuk menyelesaikan ide kreatif yang ada, maka sangat dibutuhkan kerja sama tim. Pengalamannya, selama ini mereka selalu menyelesaikan berbagai macam inovasi yang baru dengan secara bersama-sama.
“Kami menyelesaikan kreativitas inovasi baru ini dengan semangat kerja sama tim yang militan. Dengan kerja sama tim, kami merasa bahwa wawasan kami semakin ditambahkan karena perpaduan dari berbagai ide,” papar Magnus siswa kelas XII tersebut.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapakan, motivasi dasar mereka dalam merakit mesin pencacah pakan ternak ini karena memahami himbauan menteri pendidikan sekarang ini yang mana sangat membutuhkan dan mengedepankan skil atau kemampuan setiap generasi didik dalam setiap lembaga pendidikan di Indonesia.
Magnus berambisi dan bermimpi ketika menyelesaikan studinya di SMK Swasta St. Aloyisius Ruteng, dirinya akan membangun ruang kerja baru di masyarakat.
Baginya, modal dasar beliau selama tiga tahun di SMK St. Aloysius bisa membawa sesuatu yang berubah di masyarakat.
Hal penting bagi Magnus adalah tujuan dari mimpi membangun usaha pengelasan ini untuk meminimalisasi tingkat pengangguran di daerah ini khususnya di Kabupaten Manggarai.
Karena itu beliau berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Manggarai untuk siap menjemput peluang generasi yang benar-benar berhasil menciptakan inovasi baru.
“Saya berharap kepada pemerintah agar teruslah mendorong sekolah-sekolah sewasta. Karena baginya, sekolah-sekolah kejuruan swasta yang ada di Kabupaten Manggarai kebanyakan mendorong siswanya untuk langsung menyentuh dengan tindakan praktis yang seringkali dibutuhkan di masyarakat," ungkap Magnus.(ris)

* Kuliner Ekstrem di Cina, daging babi Ini Laku Rp 2 Miliar, Ada Sup Kelelawar dan Menu Bayi tikus, Mau Coba?
Berbicara mengenasi kuliner ekstrem mungkin Anda perlu tahu salah satu kuliner ekstrem satu ini daging babi yang digantung selama 30 tahun.
Bayangkan daging yang diawetkan selama bertahun-tahun tanpa kulkas bagaimana ya bentuknya?
Ini adalah remah daging babi yang diawetkan selama 30 tahun (Feedy TV)
Tentu saja, daging babi itu bagi kita umumnya sudah tidak layak untuk dimakan.
Namun hal itu berbeda dengan tradisi di Tiongkok ini di mana daging busuk ini justru bernilai fantastis.
Mengutip Feedy TV, di Zhaba, Sinchuan, Tiongkok, daging babi busuk yang digantung ini, adalah simbol kekayaan.
Semakin lama daging babi itu digantung, semakin mahal harganya, dan semakin kaya pemiliknya!
Salah satu daging babi yang digantung hingga 30 tahun misalnya, dijual seharga 200.000 dollar AS atau sekitar Rp 2 milliar.
Parahnya, daging babi ini benar-benar dimakan.
Ya daging babi seperti ini bernilai mahal, bahkan jika Anda datang ke lokasinya mereka menghidangkan babi busuk ini.
Itu artinya mereka sangat menghormati dan mencintai Anda.
Sebelum digantung, daging babi ini disiapkan dengan cara yang sangat rumit.
Pertama, mereka menggunakan tali untuk mengencangkan leher babi, lalu memotong lubang kecil di perut babi.
Setelah itu, baru melepaskan semua organnya, dan mengantinya dengan gandum untuk dimasukan ke dalam perut babi.
Setelah itu, mulut babi dijahit, kemudian diisi udara sampai tubuhnya bengkak.
Lalu, mereka menggunakan tanah liat merah di sekitar tubuh babi lalu memanggangnya, setelah itu baru menggantungnya.
Masyarakat setempat mengatakan, bahwa semakin banyak daging babi yang ada di rumah dan berusia 20-30 tahun membuktikan keluarga itu sangat kaya.
Tapi daging babi busuk ini telah diawetkan selama lebih dari 10 tahun, lantas bagaimana mereka mengonsumsinya?
Ternyata daging babi tidak sembarangan diolah namun mereka harus direndam terlebih dahulu di dalam air panas sebelum kemudian memakannya.
Sup Kelelawar dan Anak Tikus
Beberapa saat lalu, video seorang seleb internet yang makan Sup Kelelawar viral di media sosial.
Kini, sebuah video kembali viral di Twitter.
Video seorang pria memakan hewan liar ramai di Twitter sejak Kamis (23/01/2020), lalu.
"Saya tidak percaya dengan video ini. Dalam masyarakat yang beradab ini, makan tikus yang baru lahir membuatku takut bukan main," tulis @sauwingso, diiringi tagar #chinazi dan #WuhanCoronavirus.
Dalam video berdurasi 30 detik, tampak seorang pria berbaju biru tua sedang menikmati hidangan.
Di tangan kirinya, dia memegang segelas minuman.
Sementara itu, tangan kanannya memegang sumpit.
Namun, hidangan yang disajikan bukanlah makanan biasa.
Piring di hadapan pria tersebut berisi tomat yang ditata melingkar.
Di tengahnya, ada enam bayi tikus yang tersaji.
Bayi tikus tersebut masih hidup.
Beberapa hewan kecil berwarna abu-abu itu tampak bergerak-gerak.
Sambil berbicara, sang pria memilah bayi tikus mana yang akan dimakan terlebih dahulu.
Dia membolak-balikkan tikus-tikus kecil tersebut.
Kemudian, dia mengambil seekor.
Bayi tikus itu pun dicelupkan ke dalam saus, seakan sebagai penyedap.
Lantas, pria tersebut menyantap bayi tikus dengan mantap.
Dengan tubuh yang masih bergerak-gerak, tikus itu masuk ke dalam mulut sang pria.
Pria itu mengunyahnya dan tampak menikmati.
Ia pun mengangguk-angguk, seolah menandakan bahwa apa yang dimakannya lezat.
Dia mengulangi aksinya kepada bayi tikus kedua.
Pada akhir video, sang pria mengacungkan dua jempol atas apa yang disantapnya.
Video tersebut telah ditonton sebanyak 1,3 juta kali per Senin (27/01/2020).
Unggahan @sauwingso itu mendapatkan 3.400 retweets dan 4.600 likes.
Tidak dituliskan di mana video itu diambil.
Namun, pria dalam video berbicara menggunakan bahasa China.
Di bawahnya, @sauwingso juga menambahkan foto-foto sup kelelawar yang juga viral.
Para warganet mengkritik pedas aksi pria dalam video.
"Walaupun saya menghormati budaya di tempat yang berbeda, mengonsumsi kelelawar (dan hewan liar lainnya) jelas tidak dapat diterima setelah mengetahui bahwa mereka adalah penular alami dari virus mematikan seperti SARS dan Ebola. Kurangnya kesadaran kesehatan masyarakat China memang meresahkan," tulis seorang warganet.
"Penyebab virus baru di China karena budaya makanannya!" ujar warganet lain.
"Ya Tuhan! Bagaimana dia bisa makan tikus yang baru lahir? Menjijikkan!"
"Kamu adalah apa yang kamu makan. Atau dalam kasus ini, ini adalah karma sebenarnya bahwa mereka makan kelelawar, tikus, musang yang diserang oleh virus," ujar warganet lainnya.
Seleb Internet Minta Maaf karena Unggah Video Makan Sup Kelelawar, Tak Sadar Bahayanya Virus Corona
Setelah sempat buah heboh karena unggah video makan Sup Kelelawar di tengah-tengah krisis virus corona, seleb internet ini akhirnya minta maaf.
Selebriti internet Wang Mengyun meminta maaf karena telah mengunggah video promosi kuliner Sup Kelelawar.
Ia menyesal telah mempromosikan bahwa sup kelelawar itu adalah makanan yang enak, di saat kecemasan dunia akan penularan virus corona kian meningkat.
Seperti yang dilansir South China Morning Post, Wang Mengyun adalah pembaca acara dari program travel internasional.
Melalui microblog-nya, ia mengatakan dirinya tidak tahu atau tidak sadar, kelelawar adalah pembawa virus corona yang mengkhawatirkan banyak orang.
Wang mengatakan sebenarnya video itu diambil pada tahun 2016, lalu.
Namun ia baru mengunggahnya pada 22 Januari 2020, lalu.
Wang berkata ia hanya ingin mengenalkan kuliner lokal pada netizen.
"Saat merekam video itu, aku tidak sadar ada virus," ucapnya.
"Aku baru tahu akhir-akhir ini."
"Aku tidak tahu kelelawar itu diduga sebagai sumber utama virus. Aku tidak memeriksa informasi atau penjelasannya terlebih dahulu."
Wang mengaku video itu diambil di Palau, kepulauan di sebelah barat Pasifik.
Saat itu ia dan timnya syuting program wisata dan mencoba makanan lokal, termasuk Sup Kelelawar.
Dalam video, Wang dan teman wanitanya terlihat mencoba memakan sup kelelawar sambil tersenyum pada kamera.
"Rasanya segar, seperti daging ayam," ucapnya.
Video tersebut kini sudah dihapus tapi masih beredar di media sosial China karena banyak direpost akun-akun lain.
Beberapa pengguna internet mengatakan Wang seharusnya menyadari sifat mematikan dari kelelawar itu, mengingat dugaan spesies eksotik itu juga menyebabkan wabah SARS yang menewaskan 774 orang di seluruh dunia tahun 2003, lalu.
Viral video seorang perempuan Tiongkok tengah menyantap sup kelelawar. (kolase tangkap layar dailymail.co.uk)
Video Serupa Lainnya
Selain video yang diunggah Wang Mengyun, ada pula video lain yang memperlihatkan seseorang menyantap kuliner Sup Kelelawar.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, kelelawar digunakan dalam pengobatan tradisional China untuk mengobati serangkaian penyakit, termasuk batuk, malaria, dan gonorea.
Feses kelelawar juga dipercaya bisa mengobati penyakit mata, menurut medis kuno China Ben Cao Gang Mu.
Dalam beberapa dua video yang berbeda, terlihat pengunjung restoran yang berbicara bahasa Kanton sedang bersiap-siap makan Sup Kelelawar.
Video pertama trending di Weibo dan dibagikan oleh Apple Daily.
Video tersebut menunjukkan seorang wanita muda memegang kelelawar dengan sumpit.
Ia lalu mencoba mengigit sayap hewan tersebut.
Seorang pria terdengar meneriaki wanita tersebut dengan berkata, "Makan dagingnya, jangan makan kulitnya."
Pria itu menambagkan, "Makan dagingnya di bagian punggung."
Dalam video lain yang diunggah vlogger China Chen Quishi di Twitter, menunjukkan kelelawar matang di dalam mangkuk.
Kelelawar tersebut tampak utuh dengan gigi menyeringai.
"Setelah mengalami masalah ini, bisakah orang China berhenti makan hewan liar?" ujar vlogger tersebut dalam postingannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Sup Kelelawar, Beredar Video Pria Makan Bayi Tikus Hidup-hidup di Tengah Wabah Virus Corona,