Soal Virus Corona, NTT Siaga di Pintu Masuk
pihak telah meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara El Tari Kupang dan beberapa bandara dan pelabuhan laut di NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Soal Virus Corona, NTT Siaga di Pintu Masuk
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) NTT terus menyiagakan petugas di pintu-pintu masuk di wilayah NTT. Selain petugas di sejumlah pintu masuk ini telah diaktifkan Thermal Scanner atau alat untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTT, drg. Dominikus M. Mere, M. Kes , Minggu (2/2/2020) malam.
Menurut Domi, pihak telah meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara El Tari Kupang dan beberapa bandara dan pelabuhan laut di NTT segera mengaktifkan thermal scanner.
"Memang saat ini , khusus di NTT belum ada laporan korban akibat penyakit Pneumonia yang disebabkan Virus Corona ini, namun pemerintah tetap melakukan upaya-upaya pencegahan. Di NTT, kita telah minta semua Bandara, terutama bandara internasional ,pelabuhan laut untuk mengaktifkan Thermal Scanner," kata Domi sapaan Dominikus Mere.
Ditanyai soal penempatan thermal scanner, ia merincikan, Thermal Scanner yang disiagakan di NTT, yakni sebanyak sembilan thermal scanner.
Dia merincikan kesembilan thermal scanner itu ada di
Bandara El Tari Kupang sebanyak dua Thermal Scanner, di Motamasin juga mendapat dua Thermal Scanner, di Mota'ain sebanyak dua Thermal Scanner, di Pelabuhan Wini juga ditempatkan dua Thermal Scanner dan di Labuan Bajo satu Thermal Scanner.
"Kita memang belum mendapat laporan adanya kasus atau penyakit pnemonia yang disebabkan virus ini tetapi kita tetap mewaspadai . Apalagi NTT berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia," katanya.
Domi mengakui, dirinta sudah sampaikan kepada semua KKP untuk segera memfungsikan alat tersebut dan memeriksa siapa saja yang masuk maupun keluar dari wilayah NTT.
Pemeriksaan dilakukan baik terhadap wisatawan mancanegara maupun domestik.
"Ini agar kita mengantisipasi dan meminimalisir virus ini apabila sudah ada orang terpapar,maka kita cepat tangani, dari pada menyebar menjadi mewabah," ujarnya.
Sebelumnya drg. Domi juga mengatakan, gejala virus ini sebetulnya seperti flu biasa, tapi perlu melakukan anamnesa (pemeriksaan awal) atau analisa apakah orang ini berada di daerah endemis, misalnya dari China.
Gejala serangan virus ini ,ia mengatakan, beberapa gejala seperti demam dan hidung meler, tapi akan berlanjut seperti penyakit Severe Acute Respiratory Infection (SARS).
"Berbahaya, ketika menyerang saluran pernafasan bawah.Oleh karena penanganannya perlu melakukan kegiatan yang saksama, maka petugas kesehatan pun diberikan protap dan perlindungan diri. Karena bagaimana pun juga,jika pasien dirawat, maka bisa menular," ujarnya.
Dikatakan, informasi yang diperoleh, bahwa penyakit akibat virus ini sudah ada di Bali.
• Rawat 2 Pompa Wae Decer, Perumda Air Manggarai Minta Maaf Kepada Pelanggan
• Peduli Lingkungan, Komunitas Potret Bersihkan Sampah di Bukit Cinta Penfui
• Sepasang Oknum PNS Terciduk Berduaan di Kamar Hotel, Ngaku Hanya Pacaran, Ini Tindakan Pol PP
"Jika sudah sampai di Bali, maka segera diantisipasi di NTT, khususnya di Labuan Bajo,maka Labuan Bajo jadi prioritas, tentu akan ada ruangan khusus untuk menangani jika ada pasien terdeteksi," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)