Warga Lembata Diterkam Buaya

BREAKING NEWS : Warga Desa Mahal Lembata Ditemukan Tewas Usai Diterkam Buaya

eorang pria berusia 39 tahun ditemukan tak bernyawa di pesisir Pantai Natu, Desa Mahal Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata,

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Humas Polres Lembata
Warga mengantar jenazah korban gigitan buaya Yohanes Suku Odel di Desa Mahal Kabupaten Lembata, Kamis (30/1/) pagi. 

Warga Desa Mahal Kabupaten Lembata Ditemukan Tewas Usai Diterkam Buaya

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Seorang pria berusia 39 tahun ditemukan tak bernyawa di pesisir Pantai Natu, Desa Mahal Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Kamis (30/1) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.

Nyawa pria yang diketahui bernama Yohanes Suku Odel ini tak tertolong akibat diterkam buaya saat memancing bersama teman-temannya pada Rabu petang. Setelah digigit buaya, korban sempat diseret menghilang dari lokasi dan sepanjang malam warga mencarinya.

Kapolres Lembata, AKBP Janes Simamora melalui Paur Humas Aipda Boy Kubela menerangkan Sekitar pukul 15.00 Wita korban bersama rekannya Kornelis Oro Odel dan Yohanes Laba berangkat bersama-sama ke Pantai Natu, Desa Mahal untuk memancing.

Sekitar pukul 18.00 Wita mereka mulai memancing di pinggir pantai dengan situasi lokasi tempat mancing sudah mulai gelap.

Korban sementara mendapatkan ikan dan menggulung tali pancingnya, setelah itu kemudian korban kembali membuang umpan dan menunggu sambil memegang tali pancing di pinggir pantai.

Sekitar pukul 19.00 Wita atau 10 menit setelah melempar tali pancingnya tiba-tiba terdengar korban meminta tolong.

Seketika itu Kornelis kaget mendengar teriakan dan langsung menyalakan senter kepalanya ke arah korban dan melihat korban sementara digigit buaya kemudian diseret ke dalam laut..

Setelah itu Kornelis memanggil Yohanes Laba dan rekannya Darius. Mereka berteriak," "tolong, tolong buaya."

Kemudian Kornelis langsung berlari ke arah sepeda motornya menuju rumah Mama Areq Tuaq di Desa Wowon, Kecamatan Omesuri yang dekat dengan lokasi kejadian untuk menanyakan apakah ada yang punya perahu untuk membantu korban yang sementara diseret buaya.

Saat itu, Mama Areq Tuaq menjelaskan jika ada yang digigit buaya tidak bisa dipakai perahu karena menurut kepercayaan buaya itu nenek moyang.

Setelah itu Kornelis dengan Mama Areq Tuaq besama-sama ke rumah Bilhaludin M. Said yang adalah salah satu 'orang pintar' (pawang). Kemudian Kornelis menghubungi keluarga di Desa Mahal untuk melakukan upaya pencarian korban yang dibantu oleh warga masyarakat Desa Wowon dan Desa Nilanapo.

Sekitar pukul 22.00 Wita, buaya sempat terlihat di permukaan air laut dengan korban masih berada dalam gigitan buaya yang akan membawa tubuh korban ke sarangnya di Laran Pao, Desa Nilanapo, Kec. Omesuri, Kab. Lembata.

Camat Leonardus Siap Jalankan Tugas Penuh Tanggungjawab

Pedagang Sumba Barat Berjualan di Trotoar, Ini Tanggapan Kasat Pol PP Sumba Barat

Sekitar pukul 03.00 Wita keesokan harinya jasad pria yang berprofesi sebagai aparat desa ini ditemukan sudah tak bernyawa lagi.

Informasi yang dihimpun korban akan dimakamkan sore hari ini di Desa Mahal.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved