Janji Ustadz Yusuf Mansur Ajak Semua Perempuan Pakai Jilbab

Apakah setiap Perempuan Muslim wajib mengenakan Jilbab atau tidak? Janji Ustadz Yusuf Mansur Ajak Semua Perempuan Pakai Jilbab

Editor: Agustinus Sape
Youtube Yusuf Mansur Official
Janji Ustadz Yusuf Mansur Ajak Semua Perempuan Pakai Jilbab 

Janji Ustadz Yusuf Mansur Ajak Semua Perempuan Pakai Jilbab

POS-KUPANG.COM - Apakah setiap Perempuan Muslim wajib mengenakan Jilbab atau tidak?

Ya, perdebatan tentang hukum pakai Jilbab masih terus bergulir hingga saat ini.

Beragam pendapat disampaikan dari berbagai pihak, termasuk pandangan Ustadz Yusuf Mansur soal hukum pakai Jilbab.

Tidak ingin berbasa-basi dan memaparkan sejumlah dalil untuk membenarkan pendapatnya, Ustadz Yusuf Mansur menegaskan tiga hal yang tidak termasuk dalam aurat perempuan dalam Islam.

Ketiga hal tersebut adalah wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

Hal tersebut diungkapkan Ustadz Yusuf Mansur lewat akun instagramnya @yusufmansurnew; pada Rabu (29/1/2020).

"Bismillah, saya sama keluarga mewajibkan perempuan2 di keluarga kami dan keluarga lembaga kami memakai jilbab," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.

"Menutup aurat, kecuali wajah, telapak tangan dan kaki bawah, pun kami mengharamkan riba," tambahnya.

Dalam postingannya, Ustadz Yusuf Mansur juga menegaskan pemahaman hukum pakai jilbab merupakan ideologi seseorang.

Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh saling mencela tentang perbedaan pemahaman hukum pakai jilbab.

Ustadz Yusuf Mansur bahkan mengaku akan mengajak semua perempuan yang tidak berjilbab tanpa harus memaksa atau mengolok mereka.

"Tapi kami menjaga juga mulut dan tulisan kami, menjaga hati kami, menjaga pikran kami untuk menghormati mereka yang berbeda dengan kami," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.

"Kami terus mentarbiyahi, mendidik, mendakwahi, mengajak perempuan2 berjilbab. Tapi tidak memaksa dan tidak mengolok2," tambahnya.

Prinsip

Perbedaaan pemahaman hukum pakai jilbab ditegaskan Ustadz Yusuf Mansur merupakan prinsip seorang muslim.

Walau begitu, seseoang tidak boleh memaksakan ataupun menyalahkan seseorang atas perbedaan pendapat tersebut.

"Ini soal prinsip. Berbeda tidak hrs mencaci. Berbeda tidak hrs memaki. Berbeda tidak hrs merasa benar. Berbeda tidak hrs merasa tinggi. Berbeda tidak hrs kemudian memaksa sama," jelas Ustadz Yusuf Mansur.

"Dg penuh hikmah, kesabaran, dan doa2. Doain, doain, doain, doain. Dan itu sejatinya dakwah. Jgn sampe saat ga mau sama, beda, lalu merasa capek berdakwah, jd salahnya mereka ga mau dengar, jd malah keluar vonis2... Jangan," tegasnya.

Namun hal yang kini terjadi justru perbedaan pandangan dan pertentangan justru membuat para pendakwah menjadi julid.

"Koq rasanya bukan mental pendakwah. Tapi lebih jd the Juliders... Tukang julid. Hehehe," ujar Ustadz Yusuf Mansur.

Tetap Bersama

Lebih lanjut, Ustadz Yusuf Mansur kembali mengajak seluruh pihak agar dapat saling bekerja sama dalam banyak hal.

Sebab, perbedaan, khususnya soal hukum pakai jilbab bukan merupakan akhir dari dunia.

"Berbeda jg ga berarti ga bs mengagumi yang emang bs kita kagumi. Berbeda bukan berarti ga bs kerjasama di banyak hal. Berbeda bukan kiamat," jelas Ustadz Yusuf Mansur.

Konflik yang terjadi saat ini menurutnya sangat aneh.

Sebab, perlakuan umat muslim terhadap pemeluk agama lain dapat berjalan harmonis tanpa ada gesekan.

Namun ketika dihadapkan perbedaan antara umat muslim, konflik justru terjadi dan kian meluas.

"Kadang, aneh. Trhadap yang berbeda sama sekali, total beda, kita malah bs senyum, bertegur sapa, saling say hai... Saling bertukar kartu...," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.

"Tp terhadap yg hampir total sama... Bisa2nya bilang, 'Dia bukan aku. Aku bukan dia'. Ya iyalah. Hehehe. Makanya, beda. Kembar identik aja bs beda satu dua dan banyak hal," tambahnya.

Terlepas dari semua perbedaan dan pertentangan, Ustadz Yusuf Mansur mengaku meminta maaf.

Ustadz Yusuf Mansur mengaku tetap berharap dan berdoa kepada mereka yang berbeda pendapat.

"'Alaa kulli haal, maafin saya, Yusuf Mansur. Dan maafin kami2 semua. Doakan kami. dan kami pun insyaaAllah mendoakan juga kwn2 semua," tutupnya.

Sikap PBNU

Setelah Sinta Wahid, istri dari Abdurrahman Wahid menegaskan tidak ada paksaan muslimah berjilbab, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga menyatakan hal serupa.

Hal tersebut dibuktikan lewat sejumlah artikel yang diunggah lewat situs resmi PBNU, islam.nu.or.id selama beberapa hari belakangan.

Postingan tersebut pun ditanggapi oleh sejumlah ulama, satu di antaranya adalah Ustadz Felix Siauw.

Tidak menyanggah langsung lewat postingan PBNU, Ustadz Felix Siauw mengunggah sebuah analogi sederhana soal pemakaian jilbab bagi muslimah.

Analogi yang dikemasnya lewat sebuah video flash itu diunggahnya lewat akun instagramnya @felixsiauw; pada Jumat (24/1/2020).

Dalam kartun tersebut, Ustadz Felix Siauw menggambarkan makna dari syariat dan ayat suci Al Quran dalam dua situasi.

Situasi pertama adalah ketika dirinya tengah menegur seorang pemuda yang tengah salat di dalam masjid.

Dalam video, Ustadz Felix Siauw mengingatkan terdapat sejumlah kesalahan yang diakukan pemuda itu.

Kesalahan pertama adalah posisi salat yang tidak menghadap kiblat.

Ustadz Felix Siauw mengingatkan syariat Islam yang terdiri dari syarat sah salat harus menghadap kiblat.

Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 150 : “... maka hadapkanlah wajahmu ke Masjidil Haram, di manapun kamu berada --kalau shalat-- hadaplah ke arahnya..."

Sehingga salat yang ditunaikan oleh sang pemuda ditegaskannya sangat salah.

"Ngapain cuy?," tanya Ustadz Felix Siauw.

"Emang gak liat lagi salat!," balas pemuda kepada Ustadz Felix Siauw.

"Arahnya salah! kiblatnya bukan ke sana!," ungkap Ustadz Felix Siauw.

Namun, bukannya menuruti peringatan yang disampaikan oleh Ustadz Felix Siauw, pemuda itu justru mempertegas posisi salat yang dilakukannya adalah sebuah keberagaman.

"Emang salat loe aja yang benar? ini keberagaman," ungkap pemuda itu kepada Ustadz Felix Siauw.

"Tafsir loe soal kiblat itu tekstual, yang penting hatinya ke kiblat!!!," tambah pemuda.

Sanggahan yang disampaikan pemuda itu tidak dibalas Ustadz Felix Siauw.

Ustadz Felix Siauw justru kembali mengingatkan kalau salat yang dilakukannya tidak sah lantaran dilakukan tanpa menutup aurat.

Sebab, sang pemuda terlihat salat dengan mengenakan kaos dalam dan celana pendek.

"Lagian salat kok gak nutup aurat?" tanya Ustadz Felix Siauw.

"Tafsir loe soal menutup aurat itu juga tekstual!!! siapa bilang menutup aurat itu wajib??? dasar mabok agama," balas pemuda.

Sementara syarat sah salat mewajibkan seseorang untuk menutup auratnya dibahas almanhaj.or.id.

Kewajiban menutup aurat ketika salat sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-A’raaf ayat 31 : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid…”.

Selain itu, sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits ‘Amr bin Syu’aib RA Nomor 7, yakni “Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah haidh (baligh) kecuali dengan mengenakan penutup kepala (jilbab).”

Sedangkan hadits ‘Amr bin Syu’aib RA Nomor 8 dan 9 menyebutkan batasan aurat bagi laki-laki, antara lain :

“Antara pusar dan lutut adalah aurat”

“Tutuplah pahamu. Karena sesungguhnya paha adalah aurat”

Menanggapi pernyataan pemuda, Ustadz Felix Siauw kembali mengingatkan salat yang dilakukan pemuda tidak sah.

Sebab, pemuda dalam salatnya terus berbicara, bahkan berbincang dengannya.

"Terus Lagi salat dari tadi bicara terus???," tanya Ustadz Felix Siauw.

Namun sang pemuda kembali membantah.

Menurutnya, tafsir yang disampaikan oleh Ustadz Felix Siauw hanya berupa tekstual dari Al Quran.

"Tafsir loe soal bagaimana salat itu juga tekstual!!!, justru salat sambil bicara itu bagus, karenab tetap bisa menjalin ukhuwah dan silaturahim dengan sesama," jawa pemuda.

Tidak ingin melanjutkan perdebatan, Ustadz Felix Siauw hanya menyampaikan kesimpulannya.

Menurutnya, pemahaman tentang ibadah, termasuk tata cara salat yang disampaikan pemuda tidak benar.

"Wah gak bener ini!!!," ungkap Ustadz Felix Siauw.

"Dasar Wahabi, HTI, emang semua harus ikut arab apa?," balas pemuda.

"Gue ambil tafsir kontekstual!!!," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Beda Pandangan Hukum Pakai Jilbab, Ustadz Yusuf Mansur Janji Akan Ajak Semua Perempuan Pakai Jilbab, https://wartakota.tribunnews.com/2020/01/29/beda-pandangan-hukum-pakai-jilbab-ustadz-yusuf-mansur-janji-akan-ajak-semua-perempuan-pakai-jilbab?page=all.
Penulis: Dwi Rizki
Editor: Dwi Rizki

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved