Beri Perawatan Intensif Pasien DBD di RS. Borromeus Sisa Dua orang
Pihak Rumah Sakit Carolus Boromeus, Belo Kupang memberikan perawatan intensif kepada para pasien Deman Berdarah Danguae (DBD) di rumah sakit milik Kon
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pihak Rumah Sakit Carolus Boromeus, Belo Kupang memberikan perawatan intensif kepada para pasien Deman Berdarah Danguae (DBD) di rumah sakit milik Konggregasi Suster Carolus Boromeus tersebut.
Dari 12 pasien DBD pada bulan Januari 2020, saat ini tinggal dua pasien yang masih di rawat, masing-masing di ruang Antonius dan ruang Carolus.
"Pada prinsipnya kami memberikan pelayanan terbaik dan intensif kepada semua pasien, termasuk pasien DBD," ungkap Sr. Assisia CB, selaku Kepala Bidang Keperawatan kepada POS-KUPANG.COM, di ruang kerjanya, Rabu (29/1/2020).
Selain memberikan perawatan kepada pasien, lanjut Suster Assisia, pihak Rumah Sakit juga mengedukasi keluarga pasien terutama orangtua, bagaimana menjaga kesehatan rumah dan lingkungan sekitar untuk mengantisipasi DBD.
Pantauan, POS-KUPANG.COM, di ruang Antonius, pasien DBD bernama Ortizan Mau (15). Siswi kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini ditemani ibunya, Sriyanti Mau Tasei.
Sriyanti duduk di samping sembari mengelus-elus kepalanya. Wajah Ortizan tampak pucat namun ia masih bisa tersenyum dan bercanda dengan ibunya.
Kepada POS-KUPANG.COM, Sriyanti katakan, Ortizan sudah dirawat lima hari. Menurutnya, awalnya Ortizan mengalami sakit kepala dan panas tinggi.
Sriyani lalu mengantar Ortizan ke Puskesmas Naioni, pihak Puskesmas memberikan obat parasetamol. "Yang saya ingat parsetamol ada juga yang lain tapi saya lupa namanya," kata Sriyanti.
• Transfer Pemain Persib Bandung Disorot, Geoffrey Castillion Gabung Maung Bobotoh Puas ? PANAS
Menurutnya, setelah minum obat dari Puskesmas, suhu tubuh anaknya sempat turun namun itu hanya bertahan sehari saja, setelah itu, Ortizan kembali mengalami panas tinggi dan keluarga akhirnya mengantar Ortizan ke RS. Borromeus.
Sementara itu di ruang Carolus, pasien DBD bernama Kaila Pellokilla, Kaila tampak ditemani oleh keluarga dan ibunya, Ferliyanti Pellokila.
Kepada POS-KUPANG.COM, Ferliyanti katakan kondisi Kaila semakin membaik. "Awal datang di UGD suhu tubuhnya capai 40 derajat celcius, tapi setelah dirawat langsung turun dan kembali normal. Yah kami senang kondisinya terus membaik," ujarnya.
Terkait kasus DBD di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ferliyanti berharap pemerintah memberikan perhatian serius.
"Yah ini hampir tiap tahun DBD ada, kami harap pemerintah jauh-jauh hari sudah melakukan langkah-langkah antisipasi, termasuk di tempat-tempat umum yang berpotensi jadi sarang nyamuk karena kita juga aktivitasnya tidak hanya di dalam rumah," ungkapnya.
