Polisi Masih Dalami Informasi Penculiakan Anak di Malaka
sesuai informasi yang didapat di lapangan, ada kejadian yang mengarah pada dugaan penculikan anak.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Polisi Masih Dalami Informasi Penculiakan Anak di Malaka
POS KUPANG.COM| BETUN---Penyidik Reskrim Polres Malaka masih meminta keterangan dari korban dan para saksi terkait kejadian percobaan penculikan anak di Welaus, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Senin (26/1/2020).
Kapolres Malaka, AKBP Albertus Neno melalui Kasat Reskrim, Iptu Yusuf mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com saat dikonfirmasi terkait dugaan penculikan anak di Welaus.
Menurut Yusuf, sesuai informasi yang didapat di lapangan, ada kejadian yang mengarah pada dugaan penculikan anak.
"Iya informasinya begitu. Ini dugaan percobaan penculikan anak. Kami masih minta keterangan. Mereka di bagian reskrim", kata Yusuf.
Menurut Yusuf, langka awal yang dilakukan polisi adalah meminta keterangan dari korban dan para saksi tentang kronologis kejadian tersebut. Dari keterangan korban dan saksi akan didalami sehingga bisa menyelidik lebih lanjut pelaku yang diduga melakukan penculikan.
Diberitakan Pos Kupang.Com, seorang bocah asal Desa Lakekun Utara, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka nyaris dibawa kabur orang menggunakan mobil pikap, Senin (27/1/2020) sekitar pukul 10.20 Wita.
Bocah bernama Agustinus Simao Asit itu saat ditemui Pos Kupang.Com di Reskrim Polres Malaka menuturkan, setelah pulang sekolah, ia mengganti baju lalu duduk di depan rumah. Ada sebuah mobil pikap melintas di jalan sambil beteriak membeli besi tua.
"Dia teriak, besi tua-besi tua. Dia panggil saya bilang mari naik sudah. Saya naik terus saya teriak, tolong-tolong. Nene Lena datang palang oto terus saya lompat turun", kisah bocah berusia tujuh tahun ini.
Gusto demikian ia disapa mengaku, dia tidak mengenal sopir mobil tersebut dan di dalam mobil tidak ada muatan besi tua. Dia takut saat di atas mobil karena merasa sendiri.
Nenek korban, Yohanes Asa kepada Pos Kupang.Com mengatakan, saat kejadian, ia tidak berada di tempat. Ia mendapat informasi itu dari tetangga dan ia bergegas ke rumahnya. Setiba di rumah, warga kerumun di halaman rumah.
Menurut Yohanes, Gusto adalah buah hati dari pasangan Yustinus Usfinit dan Agustina Olo Asa. Gusto tinggal bersama kakek dan neneknya karena kedua orang tuanya tidak lagi hidup serumah alias pisah ranjang.
Ibu kandung Gusto sedang bekerja di Jakarta sedangkan ayah kandungnya tinggal di TTS.
Meski hubungan keluarga orang tua Gusto seperti itu, Yohanes berkeyakinan kejadian hari itu bukan karena ada niat dari ayah Gusto untuk menggambil anaknya. Pasalnya, Gusto sangat kenal wajah ayahnya dan antara Gusto dan ayahnya masih sering berkomunikasi via telepon.
Bahkan di hari ulang tahun kelima Gusto tahun 2018, ayahnya masih memberikan kado.
• Awas DBD Tak Kenal Status Sosial, Dokter RSUD Maumere Dirujuk ke Bali
• Motor Honda ADV 150 Cocok untuk Touring
"Tidak mungkin bapaknya pakai orang lain mau datang ambil dia (Gusto-Red). Dia dengan bapaknya biasa telpon dan waktu ulang tahun 2018, ulang tahun kelima, bapaknya kasih kado untuk dia", tutur Yohanes.
Yohanes mengatakan, kejadian tersebut membuat warga sekitar gegar dan sebagai kakeknya, ia melaporkan kejadian itu ke polisi untuk bisa diusut lebih lanjut. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
Teni Jenahas).