Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT Gelar Natal Bersama, Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang
Mereka berasatu hati untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama pengurus dan anggota dari unsur Dinas dan Badan
Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT Gelar Natal Bersama, 'Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang'
POS-KUPANG.COM--Suasana di ruang rapat rutin Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT, di Jalan Cak Doko, Kelurahan Oebobo, Rabu, (15/1/2020) sedikit berbeda.
Para pengurus tampil cantik mengenakan busana, ada yang mengenakan baju (atasan) warna pink, hijau, putih dan biru. Baju beranekan warna baju dipadankan dengan rok (bawahan) tenun ikat dari berbagai daerah di NTT
Para pengurus memang pantas untuk tampil beda. Betapa tidak. Mereka berasatu hati untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama pengurus dan anggota dari unsur Dinas dan Badan.
Natal dan Tahun bersama yang bertajuk 'Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua orang', diawali dengan ibadat sabda yang dipimpin oleh Romo Amanche Ninu dan Pdt. Ira Batubara Wonlele.
Suasana kian marak saat beberapa pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT mendendangkan lagu rohani, diringi pemain musik Dani Lebu Raya, suasana Natal dan Tahun Baru bersama kian semarak.
Pdt. Ira Batubara Wonlele dalam seruan rohaninya membidik tajuk Natal tentang 'Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua orang'. Menurut Pdt.Ira, kata 'hiduplah' mengandung makna bukan hanya sekedar permintaan melainkan mengandung perintah untuk menjalani kehidupan agar menjadi sahabat bagi semua orang.
Bagi Pdt Ira, titik refleksinya didasarkan pada fenomena empiris di mana ada kecendrungan terjadi
' pengkotak-kotakan' alam relasi dengan sesama atau dalam rumusan yang extrem " Tak ada musuh abadi dan kawan abadi' yang abadi itu hanya kepentingan.'
Kerapkali manusia, lanjut Pdt.Ira, dalam menjalin relasi persahabatan dengan sesama ada tendensi hanya menempatkan sahabat hanya sebagai kepentingan dan tidak menempatkan makna sahabat pada takaran yang sebenarnya.
Menurut Pendeta, Sahabat mesti dalam relasi yg setara, memulihkan dan bukan memanfaatkan tetapi memberikan nyawanya kepada sahabat-sahabatnya.
Persahabatan sejati, kata Pendeta Ira Batubara, adalah memberi dan tidak mendapatkan apa-apa. Bersahabat berarti menghidupkan. Sebab manusia tidak bisa hidup sendiri karena setiap manusia itu ada perbedaan, kelebihan dan kekurangannya.
"Persahabatan dimulai dengan saya memberi apa dan bukan mendapatkan apa," ujar Pdt. Ira
Awal dari sahabat, ujar Pendeta Ira, adalah mengasihi dan mencintai. Dengan kata lain, seperti teladan yang diberikan Allah yang diimani dalam iman Kristiani di mana Allah jatuh cinta kepada manusia dengan mengirim Putra-Nya yang Tunggal Yesus Kristus.
Sementara Ketua DWP NTT, Ny. Bertha Salem, mengatakan perayaan natal dan tahun baru bersama digelar bukan seremonial belaka, melainkan ada makna yang terkandung didalamnya.
Makna bahwa sebagai organisasi yang adalah merupakan himpunan istri istri ASN memiliki latar belakang, karakter yang berbeda beda.
