Mari Elka Pangestu, Menteri SBY yang Jadi Petinggi Bank Dunia, Punya Kekayaan Puluhan Miliar Rupiah
Presiden Bank Dunia telah mengumumkan penunjukan Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia.
Cerita Mari Elka Pangestu, Menteri SBY yang Jadi Petinggi Bank Dunia, Punya Kekayaan Puluhan Miliar Rupiah
POS-KUPANG.COM - Presiden Bank Dunia telah mengumumkan penunjukan Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia.
Mulai 3 Maret 2020 mendatang, mantan Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berkantor di Washington.
Mari Elka Pangestu juga merupakan Menteri Pariwisata pada 2011 hingga Oktober 2014 atau pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) di laman resmi KPK, harta kekayaan yang dilaporkan mencapai Rp 51.691.969.797.
Terakhir kali, Mari Elka Pangestu melaporkan LHKPN pada Oktober 2014 atau di masa akhir jabatannya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II periode 2009-2014.
Jika dirinci, kekayaan Mari Elka Pangestu didominasi oleh harta tidak bergerak berupa aset properti yang terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 62.222.058.609.
Untuk tanah dan bangunan, lokasinya tersebar di Jakarta Selatan, Denpasar, Tangerang Selatan, Singapura, Shanghai, dan Cheng Du.
Kemudian aset lainnya berupa harta bergerak lainnya sebesar Rp 858.995.637. Harta bergerak tersebut meliputi emas logam mulia, batu mulia, barang-barang seni dan antik.
Mari Elka Pangestu juga memiliki harta dalam bentuk surat berharga berjumlah 13 item yang jika ditotal keseluruhan nilainya mencapai Rp 700.864.860.
Kekayaan lainnya berupa giro dan setara kas sebesar Rp 6.795.331.331. Mari Elka Pangestu juga tercatat memiliki hutang senilai 18.885.262.640.
Sebelumnya, dikutip dari keterangan di laman resminya, Bank Dunia menilai Mari Elka Pangestu memiliki sederet keahlian di bidang manajemen dan kebijakan yang luar biasa dengan pengalamannya selama menjadi Menteri Perdagangan (2004-2011).
Mari juga merupakan Menteri Pariwisata pada 2011 hingga Oktober 2014 atau pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami sangat senang untuk menyambut Mari Elka Pangestu dengan peran barunya yang sangat penting bagi institusi ini," ujar Presiden Bank Dunia David Malpass, Jumat (10/1/2020) lalu.
"Pengalamannya sebagai menteri dan kemampuannya yang diakui secara global, baik sebagai ekonom maupun peneliti, seiring dengan kemampuan dan kepemimpinannya di forum-forum internasional penting untuk pembangunan akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak kami di Bank Dunia dalam mendukung pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan dalam skala luas," lanjut dia.
Dalam peran barunya ini, Mari Elka Pangestu bakal memimpin dan memantau kerja dari program Bank Dunia, yaitu Global Practice Group.
Selain itu, dia juga memimpin divisi data dan riset Bank Dunia sekaligus divisi hubungan eksternal dan korporasi.
"Ini merupakan kehormatan besar untuk bisa bergabung dengan Bank Dunia dalam sebuah misi vital. Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia," tutur Mari.
Mari saat ini merupakan Ketua Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penelitian Kebijakan Makanan Internasional (IFPRI) di Washington DC.
Ia juga aktif sebagai penasihat Komisi Global Geopolitik Transformasi Energi Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) di Abu Dhabi.
Selain itu, Mari juga sempat menjadi anggota Dewan Kepemimpinan Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDSN), ketua bersama kelompok ahli untuk Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Kelautan Berkelanjutan, panel dari inisiatif kesehatan WHO dan Equal Access Initiative, komisioner untuk Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon Indonesia, dan anggota dewan eksekutif dari Kamar Dagang Internasional (ICC).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mencalonkan menteri era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu untuk duduk dalam pimpinan Bank Dunia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
“Mencalonkan Ibu Mari Pangestu untuk menjadi wakil Indonesia di World Bank,” ujar Luhut, Jumat (11/10/2019).
“Sekarang sedang diproses. Kita doakan mungkin dalam waktu dekat ini akan ada pengumuman mengenai itu,” sambung dia.
(Sumber: KOMPAS.com/Mutia Fauzia | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Jejak Sri Mulyani Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia...
Sebelum Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sempat menduduki posisi Direktur Pelaksana sekaligus Chief Operating Officer di Bank Dunia dari 2010 hingga 2016. Dengan posisi tersebut, Sri Mulyani kala itu bertanggung jawab atas operasional institusi internasional tersebut di seluruh dunia.
Dikutip dari laman resmi Bank Dunia, tugas Sri Mulyani kala itu adalah menjalin kerja sama dengan negara-negara klien dan negara-negara anggota untuk menempatkan strategi operasional yang sesuai untuk mengatasi tantangan pembangunan baru dan gigih dalam mendukung tujuan Bank Dunia untuk mengakhiri kemiskinan dan mempromosikan kemakmuran bersama.
Dia juga bertanggung jawab untuk arah dan kebijakan kerangka kerja strategis dari Dana Bank untuk yang Termiskin, IDA, salah satu sumber bantuan terbesar bantuan 77 negara termiskin di dunia.
Dia juga memimpin Dewan Penasehat Kelompok Bank Dunia tentang Gender dan Pembangunan, yang menyatukan para pemimpin global dan ahli tentang isu-isu gender, termasuk dari sektor swasta.
Hingga akhirnya, Sri Mulyani kembali mengemban posisi sebagai Menteri Keuangan lantaran diminta oleh Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu.
Adapun penunjukan Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana lantaran Bank Dunia menilai Mari memiliki keahlian di bidang manajemen dan kebijakan yang luar biasa dengan pengalamannya selama menjadi Menteri Perdagangan (2004-2011).
Mari juga merupakan Menteri Pariwisata pada 2011 hingga Oktober 2014 atau pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami sangat senang untuk menyambut Mari dengan peran barunya yang sangat penting bagi institusi ini," ujar Presiden Bank Dunia David Malpass, Jumat (10/1/2020).
Mari akan mulai aktif berkantor di Washington pada 3 Maret 2020.
Dalam peran barunya ini, Mari bakal memimpin dan memantau kerja dari program Bank Dunia, yaitu Global Practice Group. Selain itu, dia juga memimpin divisi data dan riset Bank Dunia sekaligus divisi hubungan eksternal dan korporasi.
"Ini merupakan kehormatan besar untuk bisa bergabung dengan Bank Dunia dalam sebuah misi vital. Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia," tutur Mari.
Sumber: Kompas.com