Rakernas PDIP

Lawakan Cak Lontong Singgung Banjir, Lem & Normalisasi di Penutupan Rakernas PDIP, Sindir Anies?

Cak Lontong tiba-tiba singgung banjir, lem, dan normalisasi dalam lawakannya pada acara penutupan Rakernas PDIP

Editor: Adiana Ahmad
kolase
Cak Lontong 

Cak Lontong Singgung Banjir,Lem & Normalisasi di Penutupan Rakernas PDIP, Sindir Anies?

POS-KUPANG.COM- Lawakan Cak Lontong pada malam kebudayaan memeriahkan rapat kerja nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2020) malam jadi sorotan.

Dalam Lawakannya, Cak Lontong yang hadir bersama pelawak Akbar dan Marwoto tiba-tiba menyinggung soal banjir, Lem dan Normalisasi.

Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Gubernur DKI Jakarta mendapat sorotan karena kasus anggaran lem Aibon yang nilainya dianggap fantastis, mandeknya normalisasi kali Ciliwung yang dinilai menjadi penyebab terjadinya banjir Jakarta.

Dalam penampilannya, Marwoto yang berperan sebagai orang yang menyalahkan Cak Lontong karena sebelum kehadirannya tidak ada musibah terjadi.

Pola PAW Anggota DPR dari PDIP Harun Masiku Mirip Mulan Jameela Politisi Gerindra Istri Ahmad Dhani

Dengan menggunakan pakaian Eropa, Cak Lontong menjawab masalah banjir yang ditanyakan Marwoto.  

"Dana banjir saya kurangi memang. Kamu tahu untuk apa," tanya Cak Lontong ke Akbar dan Marwoto.

Rakernas PDIP di JiExpo Kemayoran
Rakernas PDIP di JiExpo Kemayoran (Istimewa)

Marwoto lantas menimpali Cak Lontong.

Dibully karena Banjir Jakarta, Rocky Gerung Sebut Anies Baswedan di Atas Angin, Sebut Nama Jokowi

"Enggak," jawabnya.

Kemudian dijawab langsung oleh Cak Lontong. "Beli lem," kata Cak Lontong yang membuat riuh suasana.

Cak Lontong di atas panggung mengatakan, bahwa bukan dirinya yang menyebabkan banjir.

Bahkan, dia menjelaskan soal beda antara naturalisasi dan normalisasi.

Cak Lontong menjelaskan ada persamaan antara kedua program tersebut.

Akbar dengan sedikit marah bertanya ke Cak Lontong "Apa bedanya?,"

"Sasi. Ini yang harus tahu," canda Cak Lontong.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Wapres Ma'ruf Amin (ketiga kiri) memotong nasi tumpeng dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PDI Perjuangan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat (10/1/2020). Rakernas I PDI Perjuangan tersebut bertemakan 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Wapres Ma'ruf Amin (ketiga kiri) memotong nasi tumpeng dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PDI Perjuangan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat (10/1/2020). Rakernas I PDI Perjuangan tersebut bertemakan 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Jawaban ini memancing Marwoto sedikit kesal lantaran Cak Lontong tak menjelaskan apa bedanya.

"Bedanya apa dong," tanya Marwoto meninggi.

Mengenal Rodiyah, Perempuan Viral dengan Teriakan Gubernur DKI Rasa Presiden untuk Anies Baswedan

Cak Lontong langsung menjawab.

"Normalisasi, naturalisasi enggak tahu. Enggak ada yang tahu ini. Saya juga enggak tahu," tukasnya yang membuat kembali penonton tertawa.

Marwoto lantas berbicara dengan Cak Lontong.

"Entah itu naturalisasi, normalisasi, administrasi, saya enggak tahu. Yang penting kerjakan," perintah Marwoto ke Cak Lontong.

Mendengar itu, Cak Lontong lantas menjawab.

"Itu masalahnya. Kerjakan? Saya enggak bisa kerja. Jadi saya enggak bisa disalahkan, wong saya enggak kerja apa-apa," tukasnya yang kemudian penonton bertepuk tangan dan tertawa.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengamati lukisan potret dirinya di Rakernas I PDIP, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengamati lukisan potret dirinya di Rakernas I PDIP, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020). (TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA)

Pujian Megawati ke Risma Saat Rakernas

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menanggapi pujian yang diberikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Kata Anies Baswedan, Banjir Jakarta Tahun 2020 Tak Separah di Era Jokowi dan Ahok, Benarkah?

Pujian tersebut diberikan Megawati saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI-P di hari kedua, Sabtu (11/1/2020) yang diadakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Risma bersyukur mendapat pujian dan apresiasi dari Ketua Umum PDI-P. 

"Saya bersyukur ibu sudah memuji dan itu artinya sudah menerima apa yang saya coba kerjakan di Surabaya," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Minggu (12/1/2020).

Ketika ditanya mengenai peluangnya dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta, Risma hanya pasrah kepada Tuhan.

Ia menegaskan jika dirinya tidak bernafsu untuk mendapatkan sebuah jabatan dan kekuasaan.

"Nanti Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan karena tadi saya sampaikan, saya tidak mau."

"Kemudian saya mempunyai nafsu kekuasaan itu yang saya tidak mau karena itu berat," ungkapnya.

Wanita kelahiran Kediri ini tidak pernah berpikir peluang untuk mendapatkan suatu jabatan. 

(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Dennis Destryawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved