Josef Nae Soi Hadiri Ibadat Natal Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang
Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menghadiri ibadat Natal Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Ku
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menghadiri ibadat Natal Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Jumat (3/1/2020).
Dalam rangkaian ibadat tersebut Josef diberi kesempatan bersama para tokoh agama menyalakan lilin Natal di sekitar patung bayi Yesus.
Josef pada kesempatan itu didampingi para Imam, Ketua Sinode GMIT Pendeta Mery Kolimon dan Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang.
Pantauan POS-KUPANG.COM, umat yang hadir tampak antusias mengikuti rangkaian ibadat, sementara di halaman Gereja tampak tenda dan panggung yang sudah disiapkan oleh panitia untuk perayaan Natal bersama.
Pendeta Mery Kolimon yang membawakan khotbah dalam Ibadat tersebut mengatakan setiap pribadi mesti menjadi saudara dan sahabat bagi sesama.
• Di Persib Bandung Dipanggil Abah Gomez, Kini Dipanggil Ebes Gomez Resmi Latih Arema FC, Info
"Mari kita menjadi sahabat bagi semua orang sebagaimana tema nasional tahun 2019 yakni Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang," ungkapnya.
Pendeta Mery katakan, menjadi sahabat bukan perkara mudah, sebab setiap orang dituntut tidak hanya menjadi sahabat bagi orang yang baik kepada kita tetapi juga bagi mereka yang menyakiti kita atau tidak sepaham dengan kita.
Kendati berat, lanjutnya, kasih Yesus Kristus akan membantu dan membimbing kita, jika kita mau mempercayakan dan menyerahkan hidup kita kepada - Nya.
• Tiga Daerah di NTT Berpotensi Terjadi Hujan Disertai Pertir Hari Ini. Yuk Simak Penjelasan BMKG
Pendeta Mery menegaskan, masyarakat Nusa Tenggara Timur dalam kesehariannya mesti tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan lintas agama.
Menurutnya selama ini dalam kamajemukan suku dan agama NTT mampu menjaga kerukunan dan persaudaraan. Hal itu terbukti dengan catatan positif pada tahun 2019, dimana NTT kembali menjadi provinsi dengan tingkat toleransi tertinggi kedua setelah Papua.
Ia mengkritik perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 yang berlebihan, terutama pesta kembang api. Menurutnya, perayaan Natal dan Tahun Baru yang berlebihan justru mengaburkan makna natal yang sesungguhnya.
Dia katakan, berdasarkan berbagai penelitian, kembang api mengandung berbagai bahan kimia yang bisa berdampak buruk pada manusia maupun alam sekitar. Ia berharap Natal dan Tahun Baru berikutnya dirayakan lebih ramah, tidak hanya kepada manusia tetapi juga lingkungan.
Ia mengajak masyarakat NTT untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan menanam pohon, mengingat NTT seringkali dilanda bencana kekeringan.
"Mari kita rawat lingkungan kita, jangan sampai kian tercemar oleh sampah dan kita tanam pohon untuk mengantisipasi bencana kekeringan," ungkapnya.

Area lampiran