Banjir dan Longsor di Jabodetabek, 9 Orang Tewas, 4 Diantaranya Akibat ini
Bencana banjir dan longsor di Jabodetabek tahun 2020, berdampak buruk. sebanyak 9 orang tewas dan 4 orang diantaranya ialah lansia.
POS KUPANG.COM--si - Bencana banjir dan longsor di Jabodetabek tahun 2020, berdampak buruk. sebanyak 9 orang tewas dan 4 orang diantaranya ialah lansia.
Bencana banjir dan longsor di Jabodetabek tahun 2020, berdampak buruk.
Sebab, korban tewas banjir dan longsor di Jabodetabek, sebanyak 9 orang.
Diketahui, 4 korban banjir dan longsor di Jabodetabek diantaranya tewas akibat hipotermia.
4 korban tewas tersebut berasal dari DKI Jakarta yang mayoritas (lanjut usia).
• Perempuan ini Ditemukan Tewas di Gubuk di Gunung Kidul, Pria Paruh Baya Terluka
Hal ini diterangkan Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo, bencana banjir dan longsor Rabu (1/1/2020).
"Data yang berhasil dihimpun oleh BNPB dari berbagai sumber menemukan ada 9 korban meninggal dunia karena bencana banjir dan tanah longsor," kata Agus dalam keterangan tertulisnya.
Korban pertama ialah lansia Ali (82) dari Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Korban disebut mengalami hipotermia.
• Mobil Mewah BMW Hanyut Terbawa Banjir, Warga Kaget Terjangan AIr Bah
Sedangkan korban kedua, lansia bernama Siti Hawa (72), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Korban meninggal karena hipotermia.
Korban ketiga masih dari Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Korban bernama Willi Surahman juga meninggal karena hipotermia.
Adapun korban keempat dari Kemayoran, Jakarta Pusat Arfiqo Alif (16) tewas tersengat listrik saat banjir.
Rabu (1/1/2020), Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar tinjau langsung ke sejumlah lokasi terdampak banjir di Kabupaten Tangerang. (Warta Kota/Andika Panduwinata)
Sedangkan korban selanjutnya ialah Rumsinah (68) dari Depok.
• Persikabo Bogor Incar Kapten Tim Juara Liga I Finlandia Petteri Pennanen, Ini Profilnya
• Bursa Transfers PemainTerbaru : Otavio Dutra Berseragam Macan Kemayoran Persija Jakarta, Evan Dimas
Korban yang beralamat di Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok meninggal karena tertimbun tanah longsor.
Korban longsor selanjutnya ialah N (8) Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok.
Ia juga tewas karena tertimbun longsor.
Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III mengevakuasi korban bencana alam banjir akibat hujan yang mengguyur kawasan ibukota Jakarta semalaman. (Dispen Kormar)
Korban longsor Depok selanjutnya ialah Amelia (27) warga Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok.
Sisanya korban terseret arus banjir di Kabupaten Bogor, Marsdianto (20).
Ia tewas karena terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul.
Selain itu, korban lainnya dari Bogor ialah Kusmiyati (30).
Seorang Balita dengan polos dan lugunya berkata ingin menjadi Marinir setelah berhasil diselamatkan oleh para Prajurit Pasmar 1 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bencana Banjir dari terjangan banjir yang melanda tempat tinggalnya yang berada di Pejaten Indah 1 Kel. Kalibata Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020) (Dispen Kormar)
Korban tewas karena tertimpa tanah longsor, Tanah Sereal, Kota Bogor.
"BMKG memprediksi masih terjadi hujan pada hari ini sehingga masih mungkin terjadi banjir lagi"
"BNPB menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meningkat agar evakuasi ke tempat aman terlebih dahulu," kata Agus.
Agus menekankan terpenting untuk warga ialah selamatkan jiwa terlebih dahulu. (m24)
Evakuasi Warga Hingga Larut Malam
Sejumlah warga terjebak banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (1/1/2020).
Bahkan proses evakuasi warga kebanjiran di Pondok Gede Permai oleh petugas gabungan berlangsung dramatis.
Ketinggian banjir lima meter, buat petugas gabungan evakuasi warga Pondok Gede Permai hingga larut malam.
Beberapa korban banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, ada yang bertahan dan terjebak di atap rumahnya.
Hal itu dikarenakan tinggi banjir di Pondok Gede Permai lima meter.
Hari sudah gelap, namun ternyata masih banyak warga Perumahan Pondok Gede Permai terjebak banjir.
Ditambah lagi, aliran listrik di kawasan perumahan tersebut padam.
Satu persatu warga yang didominasi lansia, ibu hamil dan bayi dievakuasi ke tempat lebih aman.
Perumahan Pondok Gede Permai Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi masih terendam banjir, Rabu (1/1/2020) malam. (Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)
Saat proses evakuasi juga terlihat ada seorang lansia jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Kita masih terus lakukan proses evakuasi, kita tambah alat perahu bermesin jadi tiga unit sehingga proses evakuasi bisa cepat," kata Indarto, saat dilokasi, Rabu (1/1/2019).
Untuk korban jiwa dipastikan tidak ada, akan tetapi ada sejumlah sejumlah warga yang dilarikan ke rumah sakit.
"Korban jiwa masih nihil, tapi ada beberapa yang dibawa ke rumah sakit," singkat Indarto.
Heru (50) mengatakan enam orang anggota keluarganya masih terjebak di dalam perumahan.
Terdiri dari dua lansia, anaknya berserta suaminya serta kedua anak.
"Disana anak saya cewe tinggal sama suaminya sama kedua orangtuanya. Sama dua anaknya, satu anaknya masih bayi 4 bulan"
"Ini kontak saya minta petugas evakuasi," kata Heru saat ditemui di lokasi.
Sejumlah warga terjebak banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (1/1/2020). (Warta Kota/Muhammad Azzam)
Terakhir memberi kabar, air masuk ke rumah pada pukul 03.00 WIB subuh.
Air semakin naik hingga merendam lantai satu dan dua sekitar pukul 11.30 WIB.
"Terakhir jam segitu dikasih kabar, saya tinggal di daerah Bekasi Barat. Langsung kesini ingin tahu kabar anak saya, soalnya terakhir kasih alamatnya agar minta petugas segera evakuasi," jelas dia.
Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi terendam banjir, pada Rabu (1/1/2019).
Sejumlah warga terjebak banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (1/1/2020). (Warta Kota/Muhammad Azzam)
Hingga pukul 17.50 WIB, ketingian air masih mencapai lima meter dan terendah mencapai 1 meter.
Masih ada ribuan warga yang terjebak di dalam perumahan tersebut.
Tim Basarnas, BPBD, Brimob, hingga TNI dikerahkan dalam melakukan proses evakuasi.
Pengamatan Wartakota, sejumlah warga mengamuk dikarenakan lambatnya proses evakuasi keluarganya yang masih terjebak.
Mereka rata-rata yang terjebak bertahan di loteng rumahnya. Disebabkan lantai satu dan dua rumahnya sudah teredam total.
Terlihat petugas berusaha menenangkan warga agar bersabar dikarenakan keterbatasan alat evakuasi hingga sulitnya medan.
"Tolong dong pak, ini sudah malam malam. Orangtua masih kejebak di dalam, masih banyak anak-anak. Jangan lambat begini dong pak," kata seorang ibu berkacamat sambil menangis.
Ibu itu terus mendesak agar tim evakuasi segera bergerak dan cepat dalam melakukan evakuasi.
"Gimana laki-laki personil banyak tapi kok malah lambat gini. Tolong cepetan dong," ucap dia.
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto saat ditemui di lapangan tak menampik jika pihaknya kesulitan dikarenakan keterbatasan alat.
"Personil kami banyak termasuk perahu karet, tapi kendalanya peralatannya itu, rakit bermesin hanya ada satu saja. Kalau tidak pakai mesin sulit arusnya deras," Indarto.
Akan tetapi Indarto menegaskan pihaknya bersama Tim Basarnas, BPBD, TNI dan unsur lainnya bakal bekerja keras agar semua warga dapat terevakuasi dengan cepat.
"Kami prioritas evakuasi bayi dan lansia dulu, personil Brimob dan TNI juga mulai datang bawa peralatan rakit bermesin lagi agar proses evakuasi cepat dilakukan," ucap dia.
Indarto menyebut banjir di Perum Pondok Gede Permai ini merupakan yang paling terparah.
"Paling parah menurut saya yang di Pondok Gede Permai Jatiasih. Karena pertama lokasinya dibawah, kedua ini kan pertemuan sungai Cikeas dan Cileungsi itu meluap airnya deras," kata dia. (MAZ)
Banjir Terparah di Bekasi
Perumahan Pondok Gede Permai Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi masih terendam banjir, Rabu (1/1/2020) malam.
Ketinggian air pun ada yang lima meter hingga merendam seluruh rumah warga dan hanya menyisakan atap rumah saja.
Pengamatan Wartakota, sejumlah warga berebut meminta petugas untuk segera menyelamatkan keluarganya masih terjebak di dalam perumahan tersebut.
Heru (50) mengatakan enam orang anggota keluarganya masih terjebak di dalam perumahan.
Terdiri dari dua lansia, anaknya berserta suaminya serta kedua anak.
"Disana anak saya cewe tinggal sama suaminya sama kedua orangtuanya. Sama dua anaknya, satu anaknya masih bayi 4 bulan. Ini kontak saya minta petugas evakuasi," kata Heru saat ditemui di lokasi, Rabu (1/1/2020).
Terakhir memberi kabar, air masuk ke rumah pada pukul 03.00 WIB subuh.
Air semakin naik hingga merendam lantai satu dan dua sekitar pukul 11.30 WIB.
"Terakhir jam segitu dikasih kabar, saya tinggal di daerah Bekasi Barat"
"Langsung kesini ingin tahu kabar anak saya, soalnya terakhir kasih alamatnya agar minta petugas segera evakuasi," jelas dia.
Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi terendam banjir, pada Rabu (1/1/2019).
Hingga pukul 17.50 WIB, ketingian air masih mencapai lima meter dan terendah mencapai 1 meter.
Masih ada ribuan warga yang terjebak di dalam perumahan tersebut.
Tim Basarnas, BPBD, Brimob, hingga TNI dikerahkan dalam melakukan proses evakuasi.
Pengamatan Wartakota, sejumlah warga mengamuk dikarenakan lambatnya proses evakuasi keluarganya yang masih terjebak.
Mereka rata-rata yang terjebak bertahan di loteng rumahnya.
Disebabkan lantai satu dan dua rumahnya sudah teredam total.
Terlihat petugas berusaha menenangkan warga agar bersabar dikarenakan keterbatasan alat evakuasi hingga sulitnya medan.
"Tolong dong pak, ini sudah malam malam. Orangtua masih kejebak di dalam, masih banyak anak-anak. Jangan lambat begini dong pak," kata seorang ibu berkacamat sambil menangis.
Ibu itu terus mendesak agar tim evakuasi segera bergerak dan cepat dalam melakukan evakuasi.
"Gimana laki-laki personil banyak tapi kok malah lambat gini. Tolong cepetan dong," ucap dia.
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto saat ditemui di lapangan tak menampik jika pihaknya kesulitan dikarenakan keterbatasan alat.
"Personil kami banyak termasuk perahu karet, tapi kendalanya peralatannya itu, rakit bermesin hanya ada satu saja"
"Kalau tidak pakai mesin sulit arusnya deras," Indarto.
Akan tetapi Indarto menegaskan pihaknya bersama Tim Basarnas, BPBD, TNI dan unsur lainnya bakal bekerja keras agar semua warga dapat terevakuasi dengan cepat.
"Kami prioritas evakuasi bayi dan lansia dulu, personil Brimob dan TNI juga mulai datang bawa peralatan rakit bermesin lagi agar proses evakuasi cepat dilakukan," ucap dia.
Indarto menyebut banjir di Perum Pondok Gede Permai ini merupakan yang paling terparah.
"Paling parah menurut saya yang di Pondok Gede Permai Jatiasih. Karena pertama lokasinya dibawah, kedua ini kan pertemuan sungai Cikeas dan Cileungsi itu meluap airnya deras," kata dia. (MAZ)
