Liga 1 2019

Stadion Gelora Bandung Lauta Api GBLA Dikelola Persib Bandung, ini Kata Bobotoh dan DPR RI

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Kota Bandung, saat ini nganggur. Stadion ini kini masih dipegang oleh Pemkot Bandung sebagai pe

Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Stadion Gelora Bandung Lauta Api GBLA Dikelola Persib Bandung, ini Kata Bobotoh dan DPR RI
Antara
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)

POS KUPANG.COM-- - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Kota Bandung, saat ini nganggur.

Stadion ini kini masih dipegang oleh Pemkot Bandung sebagai pemiliknya.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan menilai, sudah waktunya stadion tersebut dikelola swasta yaitu PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Beberapa waktu lalu manajeman Maung Bandung sudah menyatakan kesiapannya mengambil alih pengelolaan stadion dan mengubahnya menjadi homebase bertaraf Internasional.

Menurut Farhan, dengan adanya itikad baik dari pihak swasta, Pemkot Bandung seharusnya bisa bersikap dewasa.

"Pemerintah Kota Bandung harus dewasa akan hal tersebut. Sudah ada contoh dan bukti nyata kemajuan dan fungsi stadion jika dikelola swasta dan Pemkot tidak perlu mengerahkan upaya terlalu besar untuk pengelolaan sebuah stadion," kata Farhan saat kunjungan kerja di Kota Bandung, Senin (23/12/2019).

Farhan menambahkan, beberapa waktu lalu delegasi dari Dispora Kota Bandung pernah berkunjung ke Kabupaten Gianyar (Bali) untuk melihat Stadion Kapten I Wayan Dipta yang dikelola oleh Bali United.

Di sana mereka menyaksikan sendiri bagaimana klub profesional mampu mengelola stadion dengan sebaik-baiknya.

"Jadi kalau mau membuat kebijakan berbasis bukti (evidence based) maka pengelolaan GBLA harus oleh swasta khususnya PT PBB," kata Farhan.

Sejauh ini, Stadion GBLA memang cukup terkatung-katung karena adanya kasus korupsi pembangunan dengan modus ketidaksesuaian spesifikasi barang, dugaan penggelembungan nilai proyek, hingga penyalahgunaan kewenangan yang mengakibatkan negara rugi Rp 103 miliar.

Dampaknya, stadion kebanggaan warga Kota Bandung itu memerlukan renovasi besar-besaran.

"Kondisi fondasi konstruksi bangunan utama memang masih baik. Walaupun kondisi atap dan bangunan tambahan atau samping sangat tidak memadai. Hal ini berdasarkan pemaparan Distaru Kota, Polrestabes dan pendapat konsultan ahli. Jadi memang sangat diperlukan renovasi besar," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, manajeman Persib Bandung beralih ke Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung untuk dijadikan homebase. Ini seharusnya menjadi atensi bagi Pemkot Bandung agar segera memberi kewenangan pengelolaan GBLA.

"Saya kira pihak swasta, dalam hal ini PT PBB bisa diberi komitmen pengelolaan jangka panjang. Tetapi teyap diberikan persyaratan dan pengawasan yang memastikan tidak membuka peluang penyalahgunaan seri kedua (korupsi). Jika tidak diberikan ke PT PBB, maka akan menimbulkan dua hal, yaitu janji GBLA untuk Persib tidak terpenuhi dan yang kedua, Persib pindah kandang ke Stadion Si Jalak Harupat," ucapnya.

Farhan mengatakan, Stadion GBLA yang mengabiskan dana lebih dari Rp 545 miliar itu diyakini akan terus merugikan negara jika masih dikelola pemerintah. Pasalnya, stadion bukan memberikan keuntungan malah menguras dana perawatan yang dipastikan bersumber dari APBD.

 Banyak Pemain Bintang Maung Bandung Mundur, Esteban Vizcarra Juga, Ada Apa di Persib Bandung ?

"Dengan kondisi serba tidak pasti seperti sekarang, GBLA bukannya memberi manfaat apalagi pendapatan ke kas kota, malah menguras biaya perawatan Rp 2,5 miliar setahun. Pertanyaannya siapa yang diuntungkan? Siapa pula yang mau dilindungi dengan status hukum Stadion GBLA yang menggantung ini," ujarnya.

Lihat Bursa Transfer Pemain Persib Terkini, Pemain Maung Bandung di Depak, Ini Dipertahankan, Info

Farhan mengajak unsur-unsur pimpinan di Kota Bandung untuk berdialog membahas GBLA dari berbagai sudut dengan transparan agar dipahami publik. Ia pun menaruh harapan besar agar Pemkot Bandung mampu menjadikan Stadion GBLA menjadi homebase Persib Bandung.

Dihadang Banjir di Dalam Goa, 3 Mahasiswa Unsika Meninggal di Goa Lele Karawang, Cerita Mistis

"Persib itu milik kita, kebanggaan Jawa Barat. Saya mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah kota Bandung, yang terdiri dari eksekutif, legislatif, Kepolisan, TNI dan Adhiyaksa untuk membuka diskusi dan telaah hukum yang mendalam dan terbuka atas problem stadion GBLA," katanya.

Skuad Utama Persib Bandung Jersey putih
Skuad Utama Persib Bandung Jersey putih (Persib.co.id)

Farhan tak ingin, Kota Bandung dengan kegagalannya mengelola stadion menambah cap negatif. Menurutnya, Kota Bandung tengah dihadapkan dengan permasalahan serius yaitu kontroversi penggusuran rumah deret Tamansari dan ketidakjelasan fungsi Stadion GBLA.

Omid Nazarri, pemain asing Persib Bandung saat berlatih di Stadion GBLA, Bandung, Rabu (21/8/2019).
Omid Nazarri, pemain asing Persib Bandung saat berlatih di Stadion GBLA, Bandung, Rabu (21/8/2019). (Persib.co.id/Gregorius A.K)

Para pimpinan wilayah Kota Bandung mampu menjadikan Kota Bandung tetap sebagai rumah Maung Bandung. Saya berharap Kota Bandung tidak mengulang ironi menyedihkan. Di Tamansari manusia digusur dari ruang hidup, di Stadion GBLA tidak satupun manusia boleh masuk," pungkasnya.

Sebelumnya, manajemen Persib Bandung memberi batas waktu selama satu bulan terkait kepastian pengalihan pengelolaan Stadion GBLA. Apabila dalam waktu satu bulan tidak ada kejelasan, PT PBB selaku pengelola klub akan langsung mendekati Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengelola Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

"Kami sangat serius untuk memperbaiki dan mengurus Stadion GBLA. Kami akan jadikan lapangan bertaraf internasional seperti di Eropa. Tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan dari Pemkot Bandung," ujar Manajer Persib, Umuh Muchtar, September lalu.

Tribun selatan Stadion GBLA
Tribun selatan Stadion GBLA (KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved