Anak 5 Tahun Dimakan dengan Ganas Macan Tutul, Lihat Empat Serangan Mematikan Macan Tutul

tutul memangsa anak manusia yang berusia 5 tahun dan mencabik-cabik rekannya yang berusia 4 tahun. Kedua bocah itu sedang bermain di sebuah desa, saat

Editor: Ferry Ndoen
Daily Mail
Macan tutul merajalela dan memburu anak kecil untuk dimakan. 

Kawasan itu memang merupakan usaha penangkaran buaya yang dikembangkan oleh seorang warga, tapi peristiwa ini menjadikan dirinya menyesal di sisa umur hidupnya.

Ayah yang hancur hatinya itu mengambil tengkorak putrinya dari mulut buaya yang memangsanya dengan ganas.

Peristiwa itu terjadi di pertanian milik dia.

Sang ayah mengatakan bahwa ia segera melepas bisnis penangkaran buaya itu dan berucap, kematian putranya yang berusia dua tahun adalah 'penyesalan terbesar saya dalam hidup'

Rem Roath (35) memastikan, dia akan menjual penangkaran buaya tersebut, segera setelah kematian dialami putrinya yang sangat dicintainya.

Matanya tak henti berkaca-kaca mengenang bocah lucu tersebut, diulas Warta Kota, yang mengutip artikel yang diunggah Daily Mail, Sabtu (6/7/2019).

Rom Roath Neary meregang nyawa dan tewas seketika, saat dia terpeleset.

Hal itu terjadi setelah dia tampak main sendiri dan berkeliaran di sekitar penangkaran hewan ganas tersebut.

Dia terlepas dari pengawasan orangtuanya di pertanian milik mereka, yang tidak ingin dikenang lagi.

Dia diyakini telah memanjat melalui celah di pagar di kandang.

Tidak lama kemudian, dia terpeleset dan jatuh di mulut sejumlah buaya yang memerebutkan tubuh mungilnya seperti makanan yang biasa mereka cabik-cabik di penangkaran buaya jahanam tersebut.

Rom Roath Neary meninggal setelah dikabarkan berkeliaran dan lepas dari pengawasan orangtuanya. Diduga, bocah mungil tersebut memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Kamboja. (Daily Mail)
Roath memanjat masuk untuk menyelamatkan anaknya, tetapi dia hanya bisa mengambil tengkoraknya, yang belum ditelan buaya tersebut.

Dia menggambarkan, insiden traumatis itu sebagai 'penyesalan terbesar dalam hidupnya' yang tidak akan pernah termaafkan.

Ayah dari seorang gadis berusia dua tahun yang dibunuh oleh kawanan buaya ganas, yang terjadi setelah dia terpeleset dan jatuh menyimpang ke kandang mereka.

Karena itu, pemilik penangkaran buaya terbesar di Kamboja tersebut telah memutuskan untuk menjual bisnisnya.

Rom Roath Neary meninggal setelah berkeliaran dari orang tuanya dan tampaknya memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Siem Reap.

Ayah yang dirundung kesedihan, hancur hatinya, Ram Roath dengan tegas mengatakan, dia akan segera menjual usaha penangkaran buaya itu, segera setelah insiden tragis itu.

Kawanan buaya itu tertangkap layar video, saat difilmkan memperebutkan apa yang tersisa dari gadis berusia dua tahun.

"Ini adalah penyesalan terbesarku dalam hidup untuk kehilangan putriku. Mulut buaya itu hanya menyisakan tengkoraknya di mulutnya," katanya sambil menangis tersedu-sedu kepada Khmer Times, dikutip Daily Mail, dikutip Warta Kota, Sabtu (6/7/2019).

Rom Roath Neary meninggal setelah dikabarkan berkeliaran dan lepas dari pengawasan orangtuanya. Diduga, bocah mungil tersebut memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Kamboja. (Daily Mail)
Ram Roath telah mengawasi pertanian selama lima tahun terakhir setelah orangtuanya meninggalkannya untuk diambil alih sebagai warisan usaha keluarga besarnya.

Setelah dia meninggal, Ram Roath memanjat tembok penangkaran buaya itu.

Dia memang berupaya untuk menyelamatkan putrinya dari terkaman kawanan buaya, yang memperebutkan tubuh korban, tetapi hanya dapat mengambil tengkoraknya.

Letnan polisi Och Sophen mengatakan, ibu balita itu, yang baru saja melahirkan, kehilangan jejak Rom karena dia sibuk dengan bayi yang baru lahir.

Karena itu, dia tidak sadar, nyawa anaknya menjadi taruhannya.

Sang ayah Ram kembali ke rumah, kemudian, dia baru menyadari, putrinya hilang dan mulai mencarinya, sebelum dia menemukan fakta yang teramat mengerikan.

Kenyataan yang tidak mau diterimanya di seumur hidup.

Rom Roath Neary meninggal setelah dikabarkan berkeliaran dan lepas dari pengawasan orangtuanya. Diduga, bocah mungil tersebut memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Kamboja. (Daily Mail)

Sophen berkata: 'Dia menemukan tengkorak anaknya di penangkaran buaya itu.

"Dia memastikan, putrinya jatuh ke dalam buaya dan bahwa buaya membunuhnya, hanya menyisakan tengkoraknya."

Setelah dia meninggal, sang ayah memanjat tembok untuk menyelamatkan anaknya dari mulut buaya, yang masih memperebutkan tubuhnya.

Gadis itu meninggal setelah berkeliaran dari orang tuanya dan tampaknya naik ke kandang ini

Ibu gadis kecil yang patah hati itu digambarkan memegang tengkorak putrinya setelah penemuan mengerikan itu.

VIDEO Ular Piton Bertarung Melawan Macan Tutul Jadi Viral, Simak Cara Raja Hutan Habisi Si Piton
VIDEO Ular Piton Bertarung Melawan Macan Tutul Jadi Viral, Simak Cara Raja Hutan Habisi Si Piton (Dailymail)

Sumber awal artikel ini diunggah Khmer Times, dikutip Daily Mail, dikutip Warta Kota, Sabtu (6/7/2019).

Orangtua Ram telah membangun pagar di sekitar lubang buaya, tetapi gadis kecil itu mampu memanjat melalui celah di penghalang.

Polisi telah meluncurkan investigasi ke dalam tragedi itu.

Mereka juga mengeluarkan peringatan kepada keluarga dengan peternakan buaya untuk selalu mengawasi anak-anak mereka, setiap saat.

Video mengejutkan itu, diambil oleh seorang saksi mata, tentang buaya yang memperebutkan jenazah Rom dan ayahnya yang memasuki kandang untuk mengambil tengkoraknya telah dibagikan di Facebook dan platform berbagi video.

Ada banyak peternakan buaya di Kamboja, terutama di provinsi Siem Reap, yang membiakkan buaya untuk menjual kulit mereka.

Macan tutul merajalela dan memburu anak kecil untuk dimakan.
Macan tutul merajalela dan memburu anak kecil untuk dimakan. (Daily Mail)
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved