Donald Trump Dimakzulkan DPR Amerika, Ini Dugaan Kesalahan dan Awal Mula Niat Pecat Presiden

Donald Trump Dimakzulkan DPR Amerika, Ini Dugaan Kesalahan dan Awal Mula Niat Pecat Presiden

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/AFP/MANDEL NGAN, SAUL LOEB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Ketua DPR AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi. 

Donald Trump Dimakzulkan DPR Amerika, Ini Dugaan Kesalahan dan Awal Mula Niat Pecat Presiden

POS KUPANG.COM -- Nasib Donald Trump yang menjabat Presiden Amerika sepertinya tidak akan lama lagi.

Orang nomor 1 Amerika Serikat itu resmi dimakzulkan oleh DPR AS melalui dua pasal, Rabu (18/12/2019) malam waktu setempat.

Dia Donald Trum kini tinggal menunggu keputusan Senat Amerika yang akan menggelar sidang untuk menentukan nasib ayah Ivanka Trump tersebut

Trump dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan kongres.

Hal tersebut terkait dengan permintaan Trump terhadap pemerintah Ukraina untuk menyelidiki calon lawannya Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.

Trump juga diduga secara sengaja menahan bantuan militer AS kepada Ukraina jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak menyelidiki Biden.

Donald Trump merupakan Presiden ketiga dalam sejarah Amerika Serikat yang dimakzulkan oleh DPR AS

Lalu, bagaimana awal mula pemakzulan Donald Trump ?

Cantiknya Istri Menteri Pariwisata Gista Putri , Tampil Menawan Pakai Seragam Orange Dharma Wanita

Janda Muda Cantik Remas Alat Vital Remaja dan Gigit Bahu hingga Lolos dari Upaya Perkosa Tetangga

Ayah Kandung Betrand Peto, Ferdy Peto Minta Haters StopBerpikir Negatif, Ruben Onsu Tak Beri Ampun

TERUNGKAP Hubungan Asmara Ahok dan Puput Nastiti Devi Karena Hal ini, Mantan Polwan Berih Berkah

1. 24 September

2019 Pemakzulan dimulai saat Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi resmi membuka penyelidikan formal terhadap Presiden Donald Trump.

Dikutip dari Kompas.com, 25 September 2019, langkah tersebut diambil setelah Trump dianggap melanggar konstitusi dengan mencari bantuan dari Ukraina untuk menghalangi saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

"Tindakan Presiden Trump mengungkap fakta yang tidak terhormat tentang pengkhianatan presiden atas sumpah jabatannya dan terhadap keamanan nasional serta integritas pemilu kita," katanya.

2. 25 September 2019

Sehari setelah itu, Gedung Putih merilis transkrip panggilan telepon antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam transkrip yang dirilis dalam bentuk ringkasan dan bukan kata per kata, mengonfirmasi bahwa Trump meminta pemerintah Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya, Joe Biden.

Dikutip dari Kompas.com, 26 September 2019, dokumen transkrip sepanjang lima halaman itu merupakan ringkasan pembicaraan Trump dengan Zelensky.

Trump juga diduga sengaja menahan bantuan militer kepada Ukraina senilai 400 juta dollar AS, atau Rp 5,6 triliun.

3. 3 Oktober 2019

Kali ini, Presiden AS Donald Trump secara terang-terangan mengatakan, dia ingin agar China dan Ukraina melakukan penyelidikan terhadap mantan wakil presiden AS Joe Biden.

Pernyataan mengejutkan itu memperkuat dugaan yang sedang diselidiki dalam upaya pemakzulan Trump.

4. 6 Oktober 2019

Kasus tersebut semakin berkembang setelah seorang pengacara mengklaim bahwa ada informan kedua yang muncul dan mengaku memiliki informasi tentang penyelidikan pemakzulan Trump.

Klaim adanya informan kedua dalam penyelidikan Pemakzulan Trump ini sebelumnya telah diisyaratkan oleh wakil penasihat Zaid, Andrew Bakaj, yang mengatakan bahwa perusahaannya dan timnya mewakili "beberapa pelapor".

Sebelumnya, penyelidikan terhadap Donald Trump menguak karena adanya pelapor atau whistleblower

Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengetuk palu pada rapat pemungutan suara untuk pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Rabu (18/12/2019) waktu setempat.
Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengetuk palu pada rapat pemungutan suara untuk pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Rabu (18/12/2019) waktu setempat. (Washingtonpost/capture)

5. 3 Desember 2019

Kasus tersebut mulai memperlihatkan titik terang saat Komite Intelijen DPR AS merilis laporan bertajuk, "The Trump-Ukraine Impeachment Inquiry Report" pada Selasa (3/12/2019).

Dikutip dari Kompas.com, 4 Desember 2019, laporan tersebut menyebutkan, Presiden Trump menggunakan skema yang menumbangkan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional demi motif kampanyenya.

Dikatakan, presiden 73 tahun itu meminta bantuan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengumumkan penyelidikan terhadap Joe Biden.

6. 18 Desember 2019

Presiden AS Donald Trump resmi dimakzulkan dalam sidang paripurna yang digelar Rabu (18/12/2019) malam waktu setempat. DPR AS menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Donald Trump.

Trump diduga menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres. Setelah itu, Donald Trump masih harus menghadapi sidang Senat pada Januari 2020 mendatang.

(Sumber: Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo, Agni Vidya Perdana | Editor Ardi Priyatno Utomo, Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Donald Trump Dimakzulkan, Bagaimana Awal Mulanya?",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved