Rocky Gerung Nilai Erick Thohir Rombak Garuda Pertamina PLN Pencitraan Gegara Tunjuk Mantan Menteri?

Rocky Gerung Nilai Langkah Menteri BUMN Erick Thohir Rombak Garuda, Pertamina, PLN Sebagai Pencitraan, Gara-Gara Tunjuk Mantan Menteri?

Editor: Bebet I Hidayat
Tangkapan Layar YouTube Rocky Gerung Official
Rocky Gerung Nilai Langkah Menteri BUMN Erick Thohir Rombak Garuda, Pertamina, PLN Sebagai Pencitraan, Gara-Gara Tunjuk Mantan Menteri? 

POS-KUPANG.COM - Rocky Gerung Nilai Langkah Menteri BUMN Erick Thohir Rombak Garuda, Pertamina, PLN Sebagai Pencitraan, Gara-Gara Tunjuk Mantan Menteri?

Rocky Gerung menanggapi sinis soal adanya mantan menteri yang akan menjabat jadi Dirut di Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).

Jika dirinya ada di posisi itu, menurut Rocky Gerung, ia akan bersedia bukan untuk memimpin, tapi untuk membubarkan BUMN.

Diwartakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Rudiantara sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN).

Wiranto Tersenyum Bakal Kembali ke Istana, Presiden Jokowi Tunjuk 9 Nama Anggota Wantimpres

Sebut Politisi PDIP Dungu Henry Yosodiningrat Laporkan Akun Rocky Gerung Tuding Hina Jokowi di ILC

"Masih proses, kalau masuk namanya pasti masuk," kata Erick Thohir saat diwawancarai wartawan.

Ia juga menyebut ada tiga nama calon Dirut PLN yang sedang mengikuti proses seleksi.

Namun, ia belum mengetahui kapan Dirut PLN yang baru akan ditentukan.

"Baru selesai Garuda," ujar Erick Thohir.

Ia juga menyebut, kategori calon Dirut PLN yakni dari figur yang berpengalaman, kalau listri ini kan sangat menjadi krusial, tidak hanya kehidupan sehari-hari masyarakat tapi juga bagian dari peningkatan ekonomi.

"Nah ini yang saya rasa penting sekali ke depan siapapun yang terpilih nanti punya komitmen ini," jelasnya.

Sementara itu, jika nantinya Rudiantara akan terpilih jadi Dirut PLN, maka akan diberi pekerjaan rumah untuk menekan impor solar di PLN.

Tak hanya itu, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga diberi tugas untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW).

“Pak Presiden Jokowi bilang minta impor tekan terus, PLN yang termasuk harus menekan impor. Pak Rudiantara (dianggap) paling tepat menangani itu,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Arya Sinulingga menjelaskan, Rudiantara bukan merupakan wajah baru di PLN.

Atas dasar itu, dia meyakini Rudiantara mampu memperbaiki kinerja PLN ke depannya.

“Pak Rudiantara tahu kebijakan-kebijakan apa yang diinginkan Pak Jokowi. Dia kan pernah jadi menteri selama 5 tahun,” kata Arya Sinulingga.

Saat itu, ia mendampingi Fahmi Mochtar yang ditetapkan sebagai Direktur Utama.

Di PLN Rudiantara berperan besar dalam mencari pendanaan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt.

Namun pada 2009, melansir dari pemberitaan Kontan, Rudi mundur dari posisinya sebagai Wadirut PLN.

Ia mengundurkan diri dari posisinya sebelum terpilihnya Dahlan Iskan sebagai Dirut baru PLN.

Ketika itu, susunan tubuh PLN dirombak oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

Selain mengganti Dirut, Kementerian BUMN sepakat meniadakan posisi Wadirut PLN.

Hal itu ditanggapi oleh Rocky Gerung pilihan yang tidak bonafit.

"Itu artinya ada guilty feeling dari orang yang mengangkat dia, kan bagaimana mungkin dia udah pernah di alam status yang sebut saja elite untuk mengatur kebijakan, tiba-tiba musti mengatur sesuatu yang teknis, jadi menteri mengatur kebijakan, sekarang dia masuk di dalam hal yang teknis," jelas Rocky Gerung.

Ia pun menduga ada upaya pertukaran politik di dalam pengangkatan tersebut.

"Mungkin itu sogokan baru supaya si menteri nggak sakit hati karena dihilangkan di periode ke 2, saya baca itu semacam ya itu tidak bonafit lah seseorang, apalagi kalau dia dipaksa dan terima itu, apa karena dia gak punya uang jadi terima itu, bukan soal demi negara tapi kita tahu di belakang itu pasti ada tukar tambah politik," tutur Rocky Gerung lagi.

Kemudian saat ditanya apakah ia akan mengambil kesempatan itu jika ada di posisi tersebut, Rocky Gerung pun tertawa.

"Saya bubarin tuh, saya bersedia untuk membubarkan bukan bersedia untuk memimpin itu karena beberapa BUMN harusnya dibubarkan, karena jadi mesin pencari uang saja untuk parpol. Tapi ada ide misalnya buat bikin holding sebagainya, mungkin lebih baik juga," tuturnya.

Cuma Pencitraan

Beraninya Rocky Gerung di Depan Najwa Shihab Sebut Erick Thohir Cuma Pencitraan Pecat Dirut Garuda

Setelah menuai kontroversi karena  menyebut Presiden Jokowi tak paham Pancasila, Rocky Gerung kembali menyoroti anak buah Presiden Jokowi.

Kali ini Menteri BUMN Erick Thohir jadi sasaran kritik Rocky Gerung di depan Najwa Shihab.

Sebagaimana diketahui, Erick Thohir sampai memecat sang Direktur Utama Ari Askhara.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Facebook Mata Najwa pada Rabu (11/12/2019), Rocky Gerung mulanya justru membahas politisi bekas.

"Tapi saya bisa bayangin bahwa yang berharga sekarang itu barang bekas gitu?."

"Kalau politisi bekas enggak berharga karena enggak bisa diselundupkan gitu dab enggak bisa dirakit ulang dan mungkin itu kelucuan hari ini soal," ungkap Rocky Gerung.

Lantas, Rocky Gerung menilai bahwa kasus Garuda sama sekali tidak lucu.

"Apa yang lucu di Kasus Garuda kemarin itu?," ungkapnya.

Menurutnya, kasus Garuda itu tidak mengagetkan.

"Iya hal yang enggak mengagetkan karena orang bisa prediksikan bahwa besok akan ada mungkin ada alat face lip karena ada yang mau operasi wajah dapat inspirasi dari situ," jelasnya.

Mendengar itu, Najwa Shihab sebagai presenter langsung bertanya lebih blak-blakan bagaimana komentar Rocky Gerung soal pemecatan Ari Askhara oleh Erick Thohir.

"Tapi tindakan BUMN langsung memecat?," tanya Najwa Shihab.

Rocky Gerung menilai bahwa Erick Thohir hanya pencitraan dalam menghadapi kasus skandal Harley di dalam Garuda.

"Enggak itu cuma cari panggung saja," jawab Rocky Gerung.

Menurutnya, jaman sekarang banyak orang ingin dikenal.

"Ya kan ini jaman orang cari kamera sebetulnya," lanjutnya,

Tak hanya menyinggung Erick Thohir, Rocky Gerung juga turut menyentil soal peran sejumlah menteri dalam pentas Hari Anti Korupsi Sedunia, termasuk Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.

"Jadi Nadiem dikasih kamera lagi pake OSIS terus Pak Erick sehari sebelumnya mungkin kurang puas jadi tukang bakso sekarang jadi tukang pecat," kata dia.

Lihat videonya mulai menit ke-1:20:

 Lihat videonya mulai menit ke-1:20:

Pencopotan Dirut Garuda Ari Askhara

Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara karena terlibat dalam penyelundupan Harley Davidson yang dikemas secara terpisah menjadi 15 kotak dan juga sepeda Brompton.

Dalam konferensi yang dilakukan bersama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan pihak terkait, Erick Thohir menyatakan pihaknya merasa sedih dengan kasus ini.

"Ini yang sungguh menyedihkan, ini proses secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu, menyeluruh,"

"Ini yang tentu ibu (Menkeu) pasti sangat sedih dan saya sangat sedih, ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, membangun kinerja BUMN, ketika oknum-oknumnya tidak siap, inilah yang terjadi," seperti dilansir dari tayangan Breaking News Kompas Tv, Kamis (5/12/2019).

Dikatakan menyeluruh karena dalam kasus ini ternyata melibatkan petinggi Garuda lain.

Ari Askhara disebut membeli Harley Davidson klasik tipe Shovelhead keluaran 1970 an ini, pada April 2019 lalu.

Proses transaksi dilakukan dengan menggunakan rekening pribadi dari Finance Manager Garuda Indonesia di Amsterdam, Belanda.

Erick Thohir kemudian mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui keterlibatan sejumlah pihak lain.

"Tentu proses daripada ini, karena ini adalah perusahaan publik pasti ada prosedurnya lagi, tidak sampai di situ saja, kita akan terus melihat lagi oknum-oknum yang akan tersangkut di dalam kasus ini," ujar Erick Thohir.

Kasus ini pun akan ditangani oleh Kementerian Keuangan dan juga Dirjen Bea Cukai karena menyangkut dengan kerugian negara.

Total Kerugian Negara

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani memaparkan soal kerugian yang dialami negara dalam kasus penyelundupan Harley Davidson di pesawat baru Garuda ini.

Sri Mulyani mengatakan kerugian negara berkisar hingga angka Rp 1,5 miliar.

"Berdasarkan penelusuran kami dan harga di pasar, perkiraan motor Harley Davidson tersebut mungkin mencapai Rp 800 juta per unitnya."

"Sedangkan nilai dari sepeda Brompton berkisar antara Rp 50 hingga 60 juta per unitnya, mungkin ada yang bilang lebih, dengan demikian total kerugian negara potensi atau yang terjadi kalau mereka tidak deklarasi, adalah antara Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," beber Sri Mulyani dikutip dari KompasTV.

Saat ini, pihak Bea dan Cukai melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini, termasuk ground handling dan juga penumpang yang namanya tertera pada claim tax boks berisi Harley tersebut. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved