Begini Caranya Mengenal Diabetes Pada Anak-Anak dan Remaja

Setiap tahun, kata mereka, prevalensi tipe 1 meningkat sebesar 1,8 persen dari Sumber yang Dipercaya dan tipe 2 sebesar 4,8 persen.

Editor: Rosalina Woso
Net
diabetes 

Begini Caranya Mengenal Diabetes Pada Anak-Anak dan Remaja

POS-KUPANG.COM--Pada tahun 2017, National Institutes of Health melaporkan bahwa 208.000 anak-anak dan remaja di bawah 20 tahun memiliki diagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2 di Amerika Serikat.

Setiap tahun, kata mereka, prevalensi tipe 1 meningkat sebesar 1,8 persen dari Sumber yang Dipercaya dan tipe 2 sebesar 4,8 persen.

Dari 2011 hingga 2012, 17.900 orang. Sumber terpercaya di bawah usia 20 tahun menerima diagnosis diabetes tipe 1, dan 5.300 anak berusia 10 hingga 19 tahun menerima diagnosis diabetes tipe 2.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang dilansir dari laman depkes.go.id¸ menunjukkan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun sebesar 700% dalam kurun waktu 10 tahun.

Berdasarkan Riskesdas 2013 dari jumlah penduduk Indonesia ada 6,9% orang dengan DM. Dari jumlah itu, ada 69,6% penyakit DM yang tidak terdiagnosis dan 30,4% terdiagnosis.

Orang muda yang menderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terhadap tantangan kesehatan sepanjang hidup mereka.

Mampu mengenali tanda dan gejala dapat membantu anak untuk mendapatkan diagnosis dini, yang pada gilirannya memberi peluang hasil yang lebih baik.

Diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Tarif di antara anak-anak sedang meningkat.

Baca Juga: Biasanya Hanya Jadi Pakan Kambing, Siapa Sangka Tanaman yang Sering Kita Temui Ini Punya 13 Khasiat Ajaib, Salah Satunya Sembuhkan Diabetes

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah penyakit yang berbeda, tetapi keduanya memengaruhi penggunaan insulin oleh tubuh.

Diabetes tipe 1 pada anak-anak, yang sebelumnya disebut diabetes anak-anak, terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin.

Tanpa insulin, gula tidak dapat melakukan perjalanan dari darah ke sel, dan kadar gula darah yang tinggi dapat terjadi.

Perawatan melibatkan:

penggunaan insulin seumur hidup dan pemantauan gula darah
manajemen diet dan olahraga untuk membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran target
Tipe 1 sering muncul selama masa kanak-kanak atau remaja, tetapi bisa mulai kapan saja.

Diabetes tipe 2 jarang terjadi pada anak-anak, tetapi dapat terjadi ketika insulin tidak bekerja dengan baik. Tanpa cukup insulin, glukosa dapat menumpuk dalam aliran darah.

Orang sering dapat mengelola diabetes tipe 2 melalui:

perubahan pola makan
lebih banyak latihan
menjaga berat badan yang sehat
Terkadang orang tersebut membutuhkan obat.

Kemungkinan terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi anak-anak juga dapat mengembangkannya.

Gejala

Beberapa gejala umum terjadi pada kedua jenis diabetes.

Tipe 1

Gejala yang paling umum dari diabetes tipe 1 pada anak-anak dan remaja meliputi:

rasa haus dan buang air kecil meningkat
kelaparan
penurunan berat badan
kelelahan
sifat lekas marah
aroma buah pada nafas
penglihatan kabur

Anak perempuan mungkin mengalami infeksi jamur. Penurunan berat badan sering merupakan gejala umum sebelum diagnosis.

Orangtua harus waspada ketika anak-anak mengalami ini:

Toilet: Sering menggunakan kamar mandi, bayi memiliki popok yang lebih berat, atau mengompol setelah kering selama beberapa waktu

Haus: Minum lebih banyak cairan dari biasanya tetapi tidak dapat memuaskan dahaga

Lelah: Merasa lebih lelah dari biasanya

Lebih tipis: Menurunkan berat badan

Tipe 2

Gejala diabetes tipe 2 meliputi:

kencing lebih sering, terutama di malam hari
rasa haus meningkat
kelelahan
penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
gatal di sekitar alat kelamin, mungkin dengan infeksi jamur
penyembuhan luka atau luka yang lambat
pandangan kabur, saat lensa mata menjadi kering
Tanda-tanda resistensi insulin lainnya termasuk:

bercak kulit gelap dan beludru, yang disebut acanthosis nigricans
sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak cenderung berkembang pesat selama beberapa minggu.

Gejala diabetes tipe 2 berkembang lebih lambat. Mungkin perlu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mendapatkan diagnosis.

Orang tua harus membawa anak mereka ke dokter jika mereka melihat salah satu gejala di atas, demikian menurut Medical News Today. Menurut survei 2012 dari Diabetes U.K., hanya 9 persen orang tua yang mampu mengidentifikasi empat gejala utama diabetes tipe 1. Pada 2013, angka ini telah meningkat menjadi 14 persen.

Beberapa anak tidak menerima diagnosis sampai gejalanya sudah parah, dan, dalam beberapa kasus, fatal.

Anak-anak dan remaja dengan diabetes biasanya mengalami empat gejala utama, tetapi banyak anak hanya memiliki satu atau dua gejala.

Dalam beberapa kasus, mereka tidak akan menunjukkan tanda-tanda. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved