Dinas P dan K Kota Kupang Dorong Sekolah Kenalkan Tarian Daerah dan Tenun Ikat NTT Pada Siswa

Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang dorong Sekolah kenalkan Tarian Daerah dan Tenun Ikat NTT pada siswa

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Dinas P dan K Kota Kupang Dorong Sekolah Kenalkan Tarian Daerah dan Tenun Ikat NTT Pada Siswa
POS KUPANG/FRANSISKA MARIANA
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Drs Dumuliahi Djami. M.Si saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2019)

Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang dorong Sekolah kenalkan Tarian Daerah dan Tenun Ikat NTT pada siswa

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Dinas Pendikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengatakan pihaknya akan mendorong sekolah-sekolah di Kota Kupang agar memperkenalkan budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) kepada siswa-siswi, misalnya tarian daerah dan tenun.

Dumuliahi katakan, di era perkembangan teknologi dan informasi yang pesat ini generasi muda lebih cenderung menghabiskan waktu dengan gadget dan mengkonsumsi berbagai informasi dari luar sehingga lupa akan seni dan budaya daerah sendiri.

Pilkada Manggarai Barat, Mateus Hamsi Sampaikan Salah Satu Pesan Munas Golkar, Soal Apa?

"Anak-anak kita saat ini kerena internet, punya gadget mereka lebih tertarik menikmati tontonan modern dari luar, lupa kalau kita punya seni dan Kebudayaan yang harus dilestarikan. Dan ini tentu menjadi tangung jawab kita semua mewarisi budaya kita kepada mereka," katanya.

Dia katakan, tahun depan (2020) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang akan berkoordinasi dengan sekolah dan masyarakat memperkenalkan seni dan budaya NTT kepada siswa.

TRIBUN WIKI: Jiwans Garden Tawarkan Spot Selfie dengan Konsep Ladang Balon

Menurutnya, di sekolah-sekolah akan ada pembinaan khusus bagi siswa-siswi untuk seni dan budaya.

"Kita akan membuat sekolah sesuai dengan budaya, jadi misalnya kita rencana ada sekolah-sekokah tertentu punya spesifikasi pada tarian Sabu, Rote atau Flores, Sumba, Alor dan lain-lain," katanya.

Untuk itu, kata dia, perlu ada guru yang betul-betul fasih dan paham soal seni dan budaya NTT. Selain itu bisa berkoordinasi dengan masyarakat sekitar yang punya kemampuan dan bisa melatih serta memberi pelajaran yang baik kepada siswa-siswi.

"Kita memang tidak memiliki anggaran yang cukup tapi tidak selamanya anggaran, kita akan lakukan pendekatan yang baik dengan masyarakat," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved