Dalam Sebulan Menjabat Menteri BUMN, Erick Thohir Ingin Menyasar 7 BUMN Ini, Ada PT PANN?
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir terus melakukan gebrakan demi gebrakan
Dalam Sebulan Menjabat Menteri BUMN, Erick Thohir Ingin Menyasar 7 BUMN Ini, Ada PT PANN?
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Belum genap dua bulan menjabat, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir terus melakukan gebrakan demi gebrakan. Bongkar pasang pejabat sudah sering kali dilakukannya.
Tercatat, pengusaha media ini sudah beberapa kali merombak pejabat eselon I di kementerian yang dipimpinnya. Setali tiga uang, Erick Thohir juga mengutak-atik posisi direksi dan komisaris di sejumlah perusahaan BUMN.
Tak jarang, dalam beberapa kesempatan Erick Thohir juga mengultimatum direksi sejumlah BUMN agar bekerja sesuai rencana strategis yang sudah ditetapkannya.
Kompas.com merangkum beberapa gebrakan ataupun peringatan Erick Thohir di 7 perusahaan pelat merah sejak resmi menjabat Menteri BUMN sejak 23 Oktober 2019 dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
1. Pertamina
Keputusan Erick Thohir mengangkat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) bisa jadi sebagai kebijakan paling kontroversialnya lantaran status Ahok sebagai mantan napi.
Pertimbangan Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina didasari atas pertimbangan penguatan pengawasan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini dinilai punya kemampuan mumpuni memelototi kinerja perseroan. Selain itu, Erick Thohir juga menunjuk eks Dirut Inalum sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina mendampingi Ahok.
“Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
• Politisi Gerindra Andre Rosiade Tantang Erick Tohir Bongkar Mega Skandal Rp 16 T di BUMN Lain
Tak hanya mengutak-atik pejabat Pertamina, Erick Thohir ingin mengubah lanskap bisnis Pertamina. Dia mengundang swasta ikut terlibat dalam produksi dan distribusi avtur. Selama ini, penyediaan bahan bakar pesawat ini hanya dimonopoli Pertamina.
"Ya saya rasa gini, Pertamina bisa produksi avtur. Nah kalau swasta yang produksi avtur ya welcome saja. Yang tidak boleh (pihak swasta) cuma minta lisensi impor,” ujar Erick.
Erick Thohir mengaku cukup kesal dengan kinerja Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan nasional ini banyak membentuk anak usaha yang tak sesuai dengan core bisnisnya.
Banyak bisnis Garuda Indonesia, katanya, saling tumpang tindih dengan BUMN lain. Ke depan, dirinya ingin memperketat pembentukan anak usaha baru perusahaan negara.
"Kemarin saya review Garuda. (Anak usaha) Gapura yang namannya management handling itu enggak usah di Garuda. Lebih baik di AP (Angkasa Pura) saja yang manage (perusahaan) itu. Kenapa harus ada overlaping yang akhirnya kontraproduktif,” kata Erick.
Tak sampai di situ saja, dalam kasus lain, mantan pemilik Inter Milan ini juga mencopot direksi yang terlibat dalam kasus temuan spare part Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru Garuda Indonesia.