HUT ke -25 Yayasan TLM - Gubernur NTT Apresiasi Yayasan TLM

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberi apresiasi terhadap Yayasan TLM yang sudah 25 tahun membantu pemerintah NTT

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat , Ketua MS GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon bersama para pengurus dan mitra Yayasan TLM pose saat acara puncak HUT ke -25 Yayasan TLM di Restoran Timor Raya, Jumat (6/12/2019) malam. 

HUT ke -25 Yayasan TLM - Gubernur NTT Apresiasi Yayasan TLM

POS-KUPANG.COM|KUPANG --Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberi apresiasi terhadap Yayasan TLM yang sudah 25 tahun membantu pemerintah NTT dalam melayani masyarakat NTT.

"Saya bangga walaupun baru satu tahun pimpin daerah ini, tapi lembaga ini sudah 25 tahun membantu pemerintah dalam membangun dan melayani masyarakat NTT," kata Viktor dalam sambutannya pada acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) kE-25 Yayasan TLM .

Puncak HUT ini digelar dengan ibadah syukuran yang berlangsung di Restorant Timor Raya, Jumat (6/12/2019) malam.

Acara diawali dengan ibadah syukuran yang dipimpin Pdt. S. Pandie,S.Th.

Tema syukuran ini yakni Kasih Yang Mentransformasi ini dihadiri Direktur Eksekutif, Rosali.

Hadir pula, Ketua MS GMIT, Pdt.Dr. Merry Kolimon, Pdt. Dr. Eben Nubantimo , juga hadir sejumlah mitra TLM, semua jajaran pimpinan TLM ,karyawan, dewan pengurus ,dewan pembina, konsultan serta para karyawan.

Acara ini dimeriahkan oleh Paduan Suara Yayasan TLM dan Paduan Viona dari Jemaay GMIT Ebenhaezer Oeba dan Paduan Suara Angelorum.

Dalam sambutannya, Viktor mengatakan, dirinya mengambil tema 'Trust is good but no trust is better' atau Kepercayaan itu baik tetapi tidak ada kepercayaan yang lebih baik.

Viktor juga menaruh harapan serius dengan Yayasan TLM untuk bersama pemerintah membangun NTT.

"Kalau provinsi ini mau bangkit, maka semua masyarakat secara kolektif harus membangun bersama pemerintah, termasuk group TLM, " katanya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan TLM , Ir. Abraham Paul Liyanto mengatakan, awalnya Yayasan TLM hanya bermodal Rp 2,5 juta.

"Bapak gubernur, ini dana waktu itu hanya Rp 2,5 juta. Uang itu adalah uang kolekte. Tapi puji Tuhan, kita bersyukur, saat ini Yayasan TLM telah miliki aset ratusan miliar," kata Paul.

Anggota DPD RI asal Provinsi NTT ini mengatakan, hadirnya Yayasan TLM awalnya adalah sebagai lembaga yang hadir untuk melakukan program pelayanan diakonia.

Paul juga menyampaikan soal visi dan misi Yayasan TLM.

Yayasan TLM, lanjutnya memiliki beberapa bidang seperti, KSU Talenta, BPR TLM ,KSP TLM dan Koperasi Konsumen TLM.

"Ada juga pengembangan kebun produktif yang diusahakan di atas lahan kering," katanya.

Dikatakan, saat ini Yayasan TLM ada di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS , Rote Ndao,Sabu Raijua, Alor ,Ende dan Kabupaten Sumba Timur.

Sedangkan di luar NTT, Yayasan TLM merambah sampai di tiga provinsi, yakni Provinsi Bali,Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Barat.

Untuk diketahui, Yayasan TLM juga memiliki Rumah Sehat TLM digunakan untuk pelayanan bagi kaum disabilitas.

Dikatakan, tantangan kedepan Yayasan TLM harus bertahan dan tidak lagi memegang uang koin tapi bermain di dunia maya.

"Kalau dulu kita pegang uang fisik, saat ini harus secara online. Karena itu, mau tidak mau harus semua karyawan Yayasan TLM harus melek teknologi," ujarnya.

Direktur Eksekutif Yayasan TLM, Rozali Hussein mengatakan, tanpa disadari TLM sudah berkiprah selama 25 tahun.

"Pada awal berdiri, kami hidup dengan doa dan baca alkitab secara bersama.

Suatu saat, ketika saya ke kantor, saat berdoa ada bau menyengat, ternyata di sepatu saya tadi waktu masuk saya injak kotoran manusia," kata Rozali.

Dia mengatakan, saat itu kondisi Yayasan TLM begitu miskin dan tidak menjanjikan.

"Tapi puji Tuhan, kami bisa bekerja, target kami yang Yayasan ini bisa mandiri dan berkelanjutan. Bahkan, tahun 1996 kami dirikan koperasi, tapi saat itu stigma tentang koperasi itu buruk. Tapi kami terus berdoa dan bekerja sehingga bisa sampai 25 tahun," katanya.

Ketua Panitia, Robert Fanggidae dalam laporannya mengatakan, Yayasan YLM mengucap syukur kepada Tuhan, karena sejak berdiri pada tanggal 1 November 1994 sampai saat ini, TLM melakukan pelayanan sesuai bidang pelayanan.

Menurut Robert, sejak berdiri saat itu TLM fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan mikro.

Bahkan, sampai saat ini kelembagaan keuangan TLM sudah melayani sampai ke pelosok -pelosok wilayah NTT, bahkan sampai keluar NTT.

Ketua MS GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon mengatakan, dalam perayaan HUT ke-25 itu dirinya bertanya apakah Yayasan TLM ini seperti apa jika sampai pada tahun ke-50.

Dibangun di Titik Lima Bensur, Prasasti Dipasang di Tapal Batas Matim-Ngada, Ini Tujuannya

19 Linmas di Dua Kelurahan di Sumba Timur Dapat Pembinaan Fisik Dari Babinsa

"Ada syukur besar tapi ada pertanyaan besar, seperti apa Yayasan TLM kedepan," kata Merry.

Dikatakan, GMIT melihat dalam pelayanan ada pergumulan besar soal kemiskinan, karena itu hadirnya lembaga seperti Yayasan TLM dan Yayasan Alfa Omega turut melakukan pelayanan kepada umat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved