HUT ke -25 Yayasan TLM - Gubernur NTT Apresiasi Yayasan TLM
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberi apresiasi terhadap Yayasan TLM yang sudah 25 tahun membantu pemerintah NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Yayasan TLM, lanjutnya memiliki beberapa bidang seperti, KSU Talenta, BPR TLM ,KSP TLM dan Koperasi Konsumen TLM.
"Ada juga pengembangan kebun produktif yang diusahakan di atas lahan kering," katanya.
Dikatakan, saat ini Yayasan TLM ada di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS , Rote Ndao,Sabu Raijua, Alor ,Ende dan Kabupaten Sumba Timur.
Sedangkan di luar NTT, Yayasan TLM merambah sampai di tiga provinsi, yakni Provinsi Bali,Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Barat.
Untuk diketahui, Yayasan TLM juga memiliki Rumah Sehat TLM digunakan untuk pelayanan bagi kaum disabilitas.
Dikatakan, tantangan kedepan Yayasan TLM harus bertahan dan tidak lagi memegang uang koin tapi bermain di dunia maya.
"Kalau dulu kita pegang uang fisik, saat ini harus secara online. Karena itu, mau tidak mau harus semua karyawan Yayasan TLM harus melek teknologi," ujarnya.
Direktur Eksekutif Yayasan TLM, Rozali Hussein mengatakan, tanpa disadari TLM sudah berkiprah selama 25 tahun.
"Pada awal berdiri, kami hidup dengan doa dan baca alkitab secara bersama.
Suatu saat, ketika saya ke kantor, saat berdoa ada bau menyengat, ternyata di sepatu saya tadi waktu masuk saya injak kotoran manusia," kata Rozali.
Dia mengatakan, saat itu kondisi Yayasan TLM begitu miskin dan tidak menjanjikan.
"Tapi puji Tuhan, kami bisa bekerja, target kami yang Yayasan ini bisa mandiri dan berkelanjutan. Bahkan, tahun 1996 kami dirikan koperasi, tapi saat itu stigma tentang koperasi itu buruk. Tapi kami terus berdoa dan bekerja sehingga bisa sampai 25 tahun," katanya.
Ketua Panitia, Robert Fanggidae dalam laporannya mengatakan, Yayasan YLM mengucap syukur kepada Tuhan, karena sejak berdiri pada tanggal 1 November 1994 sampai saat ini, TLM melakukan pelayanan sesuai bidang pelayanan.
Menurut Robert, sejak berdiri saat itu TLM fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan mikro.
Bahkan, sampai saat ini kelembagaan keuangan TLM sudah melayani sampai ke pelosok -pelosok wilayah NTT, bahkan sampai keluar NTT.