Romo Vikep Bajawa Tutup Kegiatan Pesparani di Ngada Diawali dengan Pantun, Simak Liputannya

"Maksud hati memeluk gunung, apa daya gunung tidak ada. Maksud hati tambah sehari apa daya kita sampai di sini saja," ujar Rd Yos disambut tepuk tanga

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Foto: Pos-Kupang.Com/Gordi Donofan
Suasana penutupan Pesparani I Kabupaten Ngada di Aula Jhon-Thom Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (4/12/2019) malam.   4 Lampiran 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Romo Vikep Bajawa RD Yosep Daslan menutup kegiatan Pesparani I Kabupaten Ngada.

Kegiatan Pesparani I dilaksanakan sejak Senin (2/12/2019) hingga Rabu (4/12/2019) bertempat di Aula Jhon-Thom Paroki St. Josep Bajawa Kabupaten Ngada.

RD. Yos Daslan saat menutup kegiatan itu diawali dengan pantun.

"Maksud hati memeluk gunung, apa daya gunung tidak ada. Maksud hati tambah sehari apa daya kita sampai di sini saja," ujar Rd Yos disambut tepuk tangan meriah tamu undangan.

"Sepanjang hari-hari ini, sejak 2 Desember hingga saat ini sebagai Vikep saya masuk kategori 'orang yang beruntung'. Karena boleh
gebiarnya Kabupaten Ngada. Ketika berada diantara para peserta lomba baik itu dewasa, OMK, Remaja dan Anak-anak. Apalagi foto ria bersama mereka, umur saya berkurang sepuluh tahun," sambung Rd. Yos.

Rd Yos mengatakan bangga dan senang karena pelaksanaan kegiatan berjalan aman dan lancar.

"Selain sebagai orang 'beruntung' diam-diam saya mengangkat diri sebagai juri. Juri yang tidak diangkat tetapi bukan juri ilegal.
Waktu misa pembukaan saya katakan 'kalau kamu menyanyi dengan iman maka sebenarnya juri utama adalah Allah sendiri," ujar Rd. Yos.

Pesan Doktor Andre Koreh saat Dikukuh Menjadi Ketua Ikatan Alumni Pasca Sarjana Undana 2019-2023

Rd. Yos mengaku Allah lah yang menpunyai hak untuk memberi penilaian dan saat kamu beraksi di atas panggung di atas mimbar ada juri handal yang menilai sesuai kriteria yang standar dan baku.

"Sebagai juri diam-diam saya
ingin proficiat kepada para peserta kalian semua juara, yang juara tidak selamanya nomor satu tetapi yang terbaik pasti bisa juara kalian juara karena telah memberikan yang terbaik. Kalian telah ikut ambil bagian. Kalian telah ekspresikan bakat, talenta menyanyi dan pewarta lewat bertutur kitab suci," jelas dia.

Ia mengatakan kalian telah menyumbangkan sesuatu untuk peningkatan mutu nyanyian
liturgi. Para pendamping, pelatih kalian juga juara animator ulung membagikan talentamu untuk
orang lain meski harus korban waktu dan tenaga kerja pordeo.

Para penonton juga juara ada mujisat awalnya biasa-biasa tetapi kemudian membludak.

"Saya baru menyaksikan Penonton yang sopan tanpa
fanatisme bahkan menonton dengan sikap liturgis mengikuti alunan nada-nada harmonis trimakasih penonton," ujar dia.

Berikan Apresiasi

Rd. Yos juga memberikan apresiasi kepada LP3K dan seluruh anggota
perangkat panitia kalian adalah para pelayan dan pekerja keras. korban tenaga, korban waktu demi suksesnya pesta paduan suara itu.

Kalian menjadi orang-orang sukses karena telah berani memulai yang pertama. Tahap berikutnya akan lebih baik sangat bergantung pada awal yang baik.

"Orang sukses adalah mereka yang
kelebihan cara, ada banyak cara untuk melipatkan gandakan dan memaksimalkan yang sedikit.
Sedangkan orang gagal adalah orang yang kelebihan alasan. Banyak alasan membuat orang tidak berani memulai. Banyak alasan menyebabkan orang tidak mau terlibat," tegas Rd. Yos.

Ia menyampaikan terimakasih berlimpah kepada Pemda Ngada atas kolaborasi dan kerja sama demi terselenggaranya pesta paduan suara ini.

"Saya berkeyakinan bahwa. Pesparani adalah kado indah yang diberikan bangsa ini. Pemerintah bagi umat Katolik berkontribusi bagi pembangun bangsa dan membuat Gereja lebih hidup dan nyanyian liturgi yang lebih bermutu.
Kami sangat bahagia bila Pesparani ini diadakan tiap tahun acara tetap sebagaimana dikatakan pa Bupati pada acara pembukaan," ujar Rd. Yos.

Ia melanjutkan terlepas
dari nilai-nilai yang bermakna
Pesparani bisa menjadi media yang menjawab aspirasi umat berupa perlunya perlombaan- perlombaan. Karena Gereja siap kerja sama. .

"Pesta Rohani ini akan selesai kita akan kembali ke paroki kita masing-masing. Pasti pertanyaan pertama dari umat Juara tidak? Jangan
juara kami semua menang.Saya titipkan pesan ini," ujarnya.

"Kepada peserta kategori dewasa. semalam alunan suaramu telah menghipnotis kami. Belum terhitung riasan dan busana yang oke. Kembali tetap jadi "penggerak" nyanyian liturgi di paroki, stasi dan KUB- KUB. Bantulah umat supaya bisa menyanyi dengan baik dan benar," sambung Rd. Yos.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved