Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 2 Desember 2019 'Tetap Harum Walau Diinjak''

Renungan Harian Kristen Protestan 2 Desember 2019 'Tetap Harum Walau Diinjak''

Editor: maria anitoda
Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Renungan Harian Kristen Protestan Senin 2 Desember 2019 'Tetap Harum Walau Diinjak'' 

Renungan Harian Kristen Protestan

Senin 2 Desember 2019

Oleh Pdt. Dr Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA

''Tetap Harum Walau Diinjak''

Saya pernah mendengar ada seorang pengkhotbah yang mengatakan bahwa "Pengampunan seperti mawar yang memancarkan keharuman bagi orang yang menginjaknya."

Menurutnya Yesus telah memberi teladan yang sempurna bagi kita orang beriman. Oleh karena Yesus telah  rela memberikan diriNya disalibkan dan dihina, namun Dia "memancarkan keharuman seperti mawar" yang menuntun kita kepada keselamatan kekal.

Banyak rumah tangga kristen hancur karena membiarkan “keharumannya” tidak terpancar dan tidak meniru sikap rela berkorban yang ditunjukkan Kristus itu.

Suami atau istri bersikap egois dan hanya mau menang sendiri dan anak-anak menjadi korban akibat keegoisan dan kesombongan orang tua.

Bagi sipenulis kitab Kolose 3:1-11, orang Kristen telah ditebus kehidupannya dari dosa dan kuasa maut, maka kehidupannya harus diharahkan kepada Kristus dan bukan pada dunia.  “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

 2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kolose 3:1-2). Dalam pemikian Rasul Paulus juga kewargaan seorang Kristen adalah di "Yerusalem surgawi" (Gal. 4:26), dan hal ini mengharuskan orang Kristen untuk terus mengubah pikiran dan kehendaknya sehingga sesuai dengan kenyataan tersebut.

Bagi si penulis Kolose orang beriman karena itu berada dalam pilihan-pilihan yang haru diambil setiap hari. Dan setiap pilihan ada akibat dan resiko yang harus dipikul entah lambat atau cepat. “5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,  6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). 7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.  8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

 9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,  10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya (Kolose 3:5-10).  

Orang kristen diminta untuk memiliki orientasi mental dan moral yang berbeda dengan mereka yang  belum mengenal Kristus dan belum ditebus oleh Kristus.  Orientasi mental dan moral orang Kristen mengacu kepada Kristus. Jika orientasi kita kepada Kristus maka kita rela mengampuni dan  memaafkan pasangan kita entah suami atau istri.

Kisah istri yang pemaaf dibawah ini munking bisa menjadi inspirasi.

Alkisah ada sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved