Di Nagekeo 105 Orang Terinveksi HIV, Mauponggo Terbanyak, Berikut Liputannya!

Untuk mencegah terinfeksi HIV, tentunya yang paling penting kita hindari adalah aktivitas seks bebas

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Houston Defender
ilustrasi HIV AIDS 

Di Nagekeo 105 Orang Terinveksi HIV, Mauponggo Terbanyak, Berikut Liputannya!

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Pengelola Program Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) Kabupaten Nagekeo, Elfrin Hurek Making, menyebutkan, ada 105 orang positif terinfeksi HIV di Kabupaten Nagekeo.

Elfrin menyebutkan total penderita HIV di Kabupaten Nagekeo adalah 105 orang, yang terdiri dari 44 orang perempuan dan 61 orang laki-laki.

Elfrin merincikan penderita terbanyak berada di Kecamatan Aesesa, dengan total 50 orang penderita, Aesesa Selatan 3 orang, Nangaroro 4 orang, Boawae 15 orang, Mauponggo 14 orang, Keo Tengah 8 orang, Nangaroro 4 orang, Mauponggo 2 orang dan 7 orang lainnya menetap di luar Kabupaten Nagekeo.

"Dari 105 orang tersebut, 50 orang telah meninggal dunia, dan 55 orang lainnya sedang dalam pengobatan. Pengobatan yang dimaksud adalah ARV, yang dapat diperoleh di setiap puskesmas di Kabupaten Nagekeo," jelas Eflrin di Mbay, Selasa (3/12/2019).

Elfrin mengatakan dari 105 orang penderita HIV tersebut, pengidap terbanyak berprofesi sebagai petani yaitu sebanyak 37 orang.

"Sisanya adalah ibu RT, PNS, Guru, Pelajar, swasta dan lain sebagainya. Jadi penderita berasal dari hampir semua kalangan," sebut dia.

Kata Elfrin, sehubungan dengan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tanggal 1 Desember 2019, dirinya berharap agar penderita HIV di Kabupaten Nagekeo tidak bertambah.

"Walaupun trendnya meningkat setiap tahun, saya harapkan agar semua pihak menyadari bahaya penyakit AIDS dan penyakit IMS lainnya. Untuk mencegah terinfeksi HIV, tentunya yang paling penting kita hindari adalah aktivitas seks bebas dan berganti-ganti pasangan," harap dia.

Elfrin juga berharap agar masyarakat tidak memperlakukan penderita HIV secara berbeda.

"HIV hanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sebab lainnya, bukan hubungan sosial. Jadi jangan kucilkan penderita HIV, jangan dijauhi atau bahkan ditakuti. Mereka adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak sosial yang sama," katanya.

Elfrin juga mengharapkan agar masyarakat tidak perlu malu untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat, untuk mengecek apakah dirinya terinfeksi HIV.

"Jangan takut dan jangan malu memeriksakan diri, sekarang sudah ada obat ARV.Semakin cepat dideteksi, akan semakin juga cepat diobati," harapnya.

Elfrin melanjutkan bahwa KPA Kabupaten Nagekeo tidak pernah berhenti untuk mensosialisasikan kepada masyarakat akan bahaya HIV AIDS.

"Selama ini kami terus melakukan sosialisasi di berbagai tempat. Kami juga melakukan pendampingan kepada penderita. Harapan kami agar masyarakat semakin mengenal akan bahaya penyakit AIDS dan menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan resiko tertular HIV," jelasnya.

Elvin mengungkapkan bahwa terdapat 3 buah tempat hiburan dan 1 kos-kosan di Kabupaten Nagekeo yang selama ini menjadi perhatian khusus KPA Nagekeo.

"Pada tempat-tempat tersebut, kami selalu lakukan pemeriksaan rutin setiap 3 bulan sekali. Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo yaitu puskesmas untuk melakukan pemeriksaan,"jelasnya.

Pada peringatan Hari AIDS Sedunia Tanggal 1 Desember 2019, KPA Kabupaten Nagekeo bekerja sama dengan Komisi JPIC Rektorat Ngada Nagekeo menyerahkan bantuan kepada ADHA atau Anak Dengan HIV/ AIDS di Kabupaten Nagekeo.

"Total ADHA di Kabupaten Nagekeo ada 6 orang dan anak terdampak sejumlah 18 orang. Untuk peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2019, bekerja sama dengan Komisi JPIC menyerahkan bantuan untuk 6 orang ADHA," jelasnya.

Bantuan yang diserahkan, lanjut Elfin, berupa bahan makanan dan susu, untuk menunjang peningkatan kesehatan para ADHA."ujarnya.

Selain menyerahkan bantuan bagi ADHA, KPA juga melaksanakan aksi bersih kota bersama Komunitas Trash Hero Nagekeo dan melakukan kampanye terbuka di beberapa gereja untuk mensosialisasikan bahaya penyakit AIDS.

"Sosialisasi dilakukan secara langsung oleh ODHA yang memang memiliki keinginan agar masyarakat paham bahaya AIDS," ujar dia.

Terpisah Relawan KPA Nagekeo sekaligus Anggota Komisi JPIC Rektorat Ngada Nagekeo, Pater Anton Hayon, SVD menyatakan pihaknya sangat mendukung berbagai langkah KPA Nagekeo dalam mensosialisasikan pencehahan HIV dan pendampingan kepada penderita.

"JPIC Rektorat Ngada Nagekeo sangat mendukung KPA Nagekeo. Tahun ini kami turut memberikan bantuan bahan makanan bagi ADHA di Kabupaten Nagekeo. Harapan kami agar anak-anak ini dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Meskipun adalah ADHA, anak-anak ini harus tetap sekolah dan menjalani kehidupan normal, tentunya tanpa melupakan perawatan dan pengobatan yang sesuai," ujar dia.

Pater Anton mengharapkan agar Pemda Nagekeo memberikan perhatian khusus terhadap kemunculan berbagai tempat hiburan di Kota Mbay dan Kabupaten Nagekeo pada umumnya.

Persib Bandung dan Persija Belum Aman, Bali United dan 10 Tim Ini Pastikan Tiket Liga 1 2020, Siapa?

Warga NTT di Darwin Sambut Gembira Kehadiran TransNusa

"Saya harap Pemda dapat lebih memperhatikan kemunculan tempat-tempat hiburan di Nagekeo. Harus ada izinan yang jelas dan para pekerjanya harus diperiksa secara rutin. Namun di atas itu semua, saya harapkan agar masyarakat tetap berpegang teguh pada ajaran agama, menjauhi pergaulan dan sex bebas, agar terhindar dari HIV AIDS ," ujar dia.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved