FPI Laporkan Gus Muwafiq ke Bareskrim karena Dianggap Menghina Nabi Muhammad

FPI akan laporkan pendakwah Gus Muwafiq atau Ahmad Muwafiq ke Bareskrim Polri, Selasa (3/12/2019) terkait ceramahnya di Purwodadi, Jawa Tengah, yan

Editor: Ferry Ndoen
NU online
Gus Muwafiq jadi sotoran soal masa kecil Nabi Muhammad SAW 

POS KUPANG.COM-- Dikabarkan FPI akan laporkan pendakwah Gus Muwafiq atau Ahmad Muwafiq ke  Bareskrim Polri, Selasa (3/12/2019) terkait ceramahnya di Purwodadi, Jawa Tengah, yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.

Anggota DPP FPI Amir Hasanudin dan tim kuasa hukum FPI laporkan ceramah Gus Muwafiq di Purwodadi yang viral. 

Penasehat Hukum Amir Hasanudin, Aziz Yanuar mengatakan rencananya laporan ke Bareskrim akan dilakukan Selasa siang ini.

Menurut Yanuar pernyataan Gus Muwafiq saat ceramah di Purwodadi yang disaksikan banyak orang dan masyarakat adalah sebuah pernyataan yang menyakiti hati umat Islam.

Lihat Jabatan Jenderal Bintang Tiga Harus Segera Diisi Selain Kabareskrim, Lihat Jenderal Bintang 3

"Karena pernyatannya telah menghina Nabi Muhammad SAW," kata Aziz kepada Warta Kota, Selasa (3/12/2019).

Menurutnya, pernyataan Gus Muwafiq dianggap pelecehan dan penodaan agama Islam.

Aziz menjelaskan pelaporan juga dilakukan untuk memberi efek jera kepada pihak yang dinilainya mengganggu agama.

"Jangan ganggu di ranah ini. Kalau mau berpidato segala macam, yang normal-normal saja, jangan bawa-bawa nabi," kata Aziz.

Pelihara 2.000 Perawan dan Anak Perempuan Menghibur Pejabat, Lihat Kebijakan Aneh Kim Jong Un

Ia berharap polisi mengusut tuntas kasus ini setelah pelaporan dilayangkan kliennya.

Sebelumnya Gus Muwafiq mendapat sorotan setelah ceramahnya dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW. 

Dalam video potongan ceramahnya yang sempat viral, Muwafiq menceritakan tentang kelahiran Nabi Muhammad dan kehidupan Nabi di masa kecil.

Muwafiq menjelaskan Nabi lahir biasa saja. Sebab jika terlihat bersinar maka ketahuan oleh bala tentara Abrahah.

Dalam ceramahnya, dia juga menyebut Nabi saat kecil rembes karena ikut kakeknya.

Pernyataan ini menuai kritikan karena dianggap menghina Nabi Muhammad.

Gus Muwafiq minta maaf jika ucapannya dalam ceramah di Purwodadi, Jawa Tengah itu menuai kontroversi.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat. Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf," kata Muwafiq dalam video klarifikasinya di media sosial akun Facebook Ketua PBNU Robikin Emhas.

Gus Miftah Mohon Maaf 

Pernyataan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq dalam sebuah tausih mendapatkan kritik keras dari masyarakat.

Polemik pun bergulir lantaran asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menyebut Nabi Muhammad ingusan dan tidak terawat ketika kecil.

Terkait hal tersebut, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah memohon maaf atas pernyataan yang disampaikan Asisten Gus Dur itu.

Ulama Gus Miftah untuk sementara berhenti dakwah menemani istri yang sakit (instagram @gusmiftah)
Permintaan tersebut diungkapkan Gus Miftah lewat akun instagramnya @gusmiftah; pada Senin (2/12/2019).

Melengkapi postingannya, Gus Miftah mengunggah video klarifikasi sekaligus permintaan maaf dari Gus Muwafiq.

"Sudah klarifikasi. Mohon di maafkan nggeh. Beliau mencintai Rosulullah tidak perlu diragukan," pinta sahabat Deddy Corbuzier itu.

Sementara, dalam vidio log yang diunggah oleh Gus Miftah, Asisten Gus Dur mengaku meminta maaf atas segala pernyataannya ketika memberikan tausiah di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Dirinya mengaku telah diingatkan oleh banyak kaum muslim tentang pernyataanya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

"Assalamualaikum warahmatullah wabatrakatu. Saya Ahmad Muwafiq, dengan senang hati saya banyak diingatkan olah kaum muslimin dan oleh warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin (mencintai) rasulullah," ungkap Gus Muwafiq.

"Akan tetapi saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah.. itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," jelasnya.

Gus Muwafiq pun menyebutkan analogi yang disampaikannya hanya untuk menjawab pertanyaan para milenial tentang cahaya Nabi Muhammad SAW.

Sebab, pertanyaan tersebut sangat rumit dan harus dijawab sederhana untuk menghentikan pertanyuaan susulan yang mungkin akan kembali diajukan.

"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya, Nur (cahaya) Muhammad itu memancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," jelas Gus Muwafiq.

"Lantas terkait dengan kalimat rembes. Rembes itu dalam bahasa jawa artinya 'punya umbel', tidak ada lain. Bahasa saya, rembes itu umbelan ggitu," jelasnya memegang hidungnya menganalogikan ingus.

Ingus yang dimaksud katanya merujuk pada pengalamannya ketika melihat seorang anak yang diasuh oleh seorang kakek.

Anak itu katanya tidak terurus karena kakek akan memperbolehkan sang anak ubntuk bermain sesuka hatinya.

"Ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya, 'apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini akan bersih? karena kakek biasanya saking cintanya sama anak-sama cucu, sampai cucunya kadang apa-apa boleh. Hal itu saja sebenarnya," ungkapnya.

Walau begitu, dirinya mengaku berterima kasih karena telah diingatkan oleh seluruh masyarakat.

"Nah sekarang Alhamdulillah saya diingatkan terima kasih, dan demi Allah tidak sedikit pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil didik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan," jelas Gus MUwafiq.

"Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri juga tidak tahu jawabannya, karena mereka sudah tidak percaya dengan semua jawaban-jawaban kita," tambahnya.

Menutup video log, Gus Muwafiq kembali meminta maaf kepada seluruh kaum muslimin.

Nasehat, sanggahan hingga kritik keras yang disampaikan masyarakat menurutnya adalah teguran dari Allah SWT.

Teguran yang menurutnya membangun. Sehingga dirinya dapat lebih menjaga tutur bahasa dan lebih menghargai Nabi Muhammad SAW.

"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar anda (saya) lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenernya sederhana, tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat," ungkap Gus Muwafiq.

"Pada seluruh kaum muslimin, saya mohon maaf, Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," tutup Gus Muwafiq.

Postingan video permintaan maaf Gus Muwafiq tersebut kembali disambut ramai warga net.

Pro dan kontra kembali dituliskan, namun Gus Miftah kembali mengingatkan untuk memaafkan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul FPI Laporkan Gus Muwafiq ke Bareskrim karena Dianggap Menghina Nabi Muhammad, https://wartakota.tribunnews.com/2019/12/03/fpi-laporkan-gus-muwafiq-ke-bareskrim-karena-dianggap-menghina-nabi-muhammad?page=all.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Editor: Dian Anditya Mutiara

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved