FPI Laporkan Gus Muwafiq ke Bareskrim karena Dianggap Menghina Nabi Muhammad
FPI akan laporkan pendakwah Gus Muwafiq atau Ahmad Muwafiq ke Bareskrim Polri, Selasa (3/12/2019) terkait ceramahnya di Purwodadi, Jawa Tengah, yan
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat. Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf," kata Muwafiq dalam video klarifikasinya di media sosial akun Facebook Ketua PBNU Robikin Emhas.
Gus Miftah Mohon Maaf
Pernyataan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq dalam sebuah tausih mendapatkan kritik keras dari masyarakat.
Polemik pun bergulir lantaran asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menyebut Nabi Muhammad ingusan dan tidak terawat ketika kecil.
Terkait hal tersebut, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah memohon maaf atas pernyataan yang disampaikan Asisten Gus Dur itu.
Ulama Gus Miftah untuk sementara berhenti dakwah menemani istri yang sakit (instagram @gusmiftah)
Permintaan tersebut diungkapkan Gus Miftah lewat akun instagramnya @gusmiftah; pada Senin (2/12/2019).
Melengkapi postingannya, Gus Miftah mengunggah video klarifikasi sekaligus permintaan maaf dari Gus Muwafiq.
"Sudah klarifikasi. Mohon di maafkan nggeh. Beliau mencintai Rosulullah tidak perlu diragukan," pinta sahabat Deddy Corbuzier itu.
Sementara, dalam vidio log yang diunggah oleh Gus Miftah, Asisten Gus Dur mengaku meminta maaf atas segala pernyataannya ketika memberikan tausiah di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Dirinya mengaku telah diingatkan oleh banyak kaum muslim tentang pernyataanya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.
"Assalamualaikum warahmatullah wabatrakatu. Saya Ahmad Muwafiq, dengan senang hati saya banyak diingatkan olah kaum muslimin dan oleh warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin (mencintai) rasulullah," ungkap Gus Muwafiq.
"Akan tetapi saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah.. itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," jelasnya.
Gus Muwafiq pun menyebutkan analogi yang disampaikannya hanya untuk menjawab pertanyaan para milenial tentang cahaya Nabi Muhammad SAW.
Sebab, pertanyaan tersebut sangat rumit dan harus dijawab sederhana untuk menghentikan pertanyuaan susulan yang mungkin akan kembali diajukan.
"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya, Nur (cahaya) Muhammad itu memancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," jelas Gus Muwafiq.