Simak Video Detik-detik Pelaku Teror London Bridge Dibekuk dan Ditembak Mati
Simak Video detik-detik Pelaku Teror London Bridge dibekuk dan Ditembak mati
POS-KUPANG.COM | LONDON - Simak Video detik-detik Pelaku Teror London Bridge dibekuk dan Ditembak mati. Sebuah video ungkap detik-detik pelaku teror London Bridge dibekuk dan ditembak mati oleh polisi.
Dalam video yang beredar di media sosial, awalnya pelaku itu dilumpuhkan oleh sekelompok orang yang bahu-membahu menyerangnya.
Mereka menelungkupkan si pelaku teror London Bridge, dan bergulat melawannya hingga polisi bersenjata datang ke lokasi.
• Cemburu Suami Tidur di Istri Pertama, Seorang Ibu Bunuh Bayi dengan Racun Babi, Begini Kronologinya
Dalam video yang kemudian dirilis oleh SCMP itu, polisi berusaha menjauhkan orang-orang yang melawan si pelaku.
Begitu salah satu dari pengguna jalan yang melawannya ditarik menjauh, si tersangka ditembak mati saat hendak berdiri.
Polisi menyatakan, aksi yang terjadi pada Jumat siang waktu setempat (29/11/2019) tersebut dikategorikan sebagai aksi teror.
• Ahok Komut Pertamina, Penilaian Bimbim Slank Bagi Mantan Veronica Tan Suami Puput Nastiti Devi
Teroris yang diidentifikasi bernama Usman Khan itu membunuh dua orang, dan melukai tiga pengguna jalan lainnya dengan pisau.
Pria 28 tahun asal Staffordshire itu sebelumnya pernah divonis penjara pada Februari 2012, dan bebas bersyarat Desember 2018.
Dalam keterangan Kepolisian Metropolitan London, dia dipenjara atas perannya dalam rencana pengeboman London Stock Exchange.
Selain itu, Usman Khan juga disebut membuka kamp pelatihan khusus teroris di Kashmir wilayah Pakistan yang dipunyai keluarganya.
Bersama dengan dua kaki tangannya, Khan awalnya dijatuhi hukuman seumur hidup untuk memberikan perlindungan bagi publik.
Tetapi, vonis itu dilaporkan dibatalkan di tingkat Pengadilan Banding pada April 2013. Dia pun dijatuhi hukuman 16 tahun. Kepada Sky News, sumber keamanan mengungkapkan Usman Khan sebenarnya sempat dipasangi pelacak elektronik agar biasa diawasi.
Dia disebut mempunyai hubungan dengan kelompok ekstremis. Tidak dijelaskan apakah Al Qaeda ataukah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sebelum diputus bersalah pada 2012, Khan sempat terekam mengungkapkan rencana merekrut radikal Inggris guna dibawa ke Kashmir.
"Terdapat kemenangan jika kita berharap, baik sebagai sebagai shahada (mati sebagai martir) atau dipenjara," katanya.