Aneka Tarian Daerah Ramaikan Kampanye Harmoni Indonesia Gerakan Pemuda Penjaga Kesatuan Bangsa

Dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional, Gerakan Pemuda Penjaga Kesatuan Bangsa NTT menggelar Kampanye Harmoni Indonesia

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
PK/Yen
POSE BERSAMA -- Panitia Kampanye pose bersama tamu/undangan yang hadir di Area Car Free Day, Sabtu (30/11/2019). Area lampiran 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional, Gerakan Pemuda Penjaga Kesatuan Bangsa NTT menggelar Kampanye Harmoni Indonesia di Area Car Free Day, Sabtu (30/11/2019).

Kegiatan ini bertujuan untuk mentransformasi visi toleransi dalam kehidupan masyarakat guna mencegah kerentanan konflik yang terjadi atas multikulturalisme di Nusa Tenggara Timur.

Terciptanya gerakan sosial bersama dalam wawasan multikulturalisme guna terwujudnya persatuan di bumi NTT dan Indonesia pada umumnya. Menyebarkan virus toleransi dan wawasan multikulturalisme dari NTT untuk Indonesia. Merawat hidup berdampingan secara damai dalam rangka NKRI Harga Mati.

Koordinator Gerakan Pemuda Penjaga Kesatuan Bangsa NTT, Florianus N Sambi Dede, kepada POS-KUPANG.COM, di Kupang, Sabtu (30/11/2019), mengatakan kegiatan ini kali ini dikemas dalam bentuk kekinian dengan tetap menampilkan kekhasan NTT yang beragam suku, etnis, agama dan hidup berdampingan secara damai. Kampanye yang dilaksanakan yaitu kampanye terbuka kepada masyarakat Kota Kupang di arena Car Free Day di Jalan El Tari-Kota Kupang, dengan melakukan pembagian selebaran dan pita merah putih.

Orasi dan pesan kebangsaan para tokoh agama dan tokoh lintas etnis, tarian daerah seperti Tarian Cakalele dari Pulau Alor, Kataga dari pulau sumba, Gawi dan Wanda Pau dari Ende, dan Dolo-dolo dari Lamaholot. Kemudian pembagian Bunga dan senam Zumba.

Mengusung tema “Harmoni Menuju Indonesia Maju”, kegiatan ini dihadiri Kesbangpol NTT yang diwakili Kabid Ideologi, Ibu Ursula Gaa Lio, Komisioner Komisi Informasi Publik NTT, Agus Bole Baja, Tokoh Keluarga Papua di Kota Kupang, Pdt Thomas Ateta, GP Ansor Kota Kupang, Ichsan Pua Upa, Perwakilan Pemuda Budha Kupang, Supriadi, dan segenap OKP mahasiswa dan pemuda lintas agama serta masyarakat.
"Kami berharap toleransi dalam keberagaman di NTT tetap terjaga dan dirawat oleh semua pihak, terkhusus pemuda NTT," tuturnya.

Mewakili Pemerintah Prov NTT, Ursula Gaa Lio mengajak pemuda NTT utk rapatkan barisan membentengi NTT dari ancaman perpecahan oleh intoleransi, inkonstitusional, radikalisme, hoax dan politik sara.

Seruan yg sama disampaikan pemuda Budha dan GP ansor Kota Kupang yang mengajak kita tetap menjaga keutuhan bangsa dan menolak segala ideologi lain yang merongrong Pancasila.

Sementara itu, PdtThomas Ateta mengatakan hitam kulit, keriting rambut, aku Papua, aku NTT, Aku Indonesia. Sampai kapanpun Papua tetap NKRI. Oleh karena itu, beliau mengajak semuanya untuk tetap menjaga keutuhan sebagai satu bangsa yang besar dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai ideologi bangsa. (*)

POSE BERSAMA -- Panitia Kampanye pose bersama tamu/undangan yang hadir di Area Car Free Day, Sabtu (30/11/2019).
Area lampiran
POSE BERSAMA -- Panitia Kampanye pose bersama tamu/undangan yang hadir di Area Car Free Day, Sabtu (30/11/2019). Area lampiran (PK/Yen)
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved