Singgung Mafia Gas, ini Kata Arya Sinulingga soal Dipilihnya Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina

Alasan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pimpinan perusahaan BUMN akhirnya diungkap oleh Staf khusus BUMN, Arya Sinulingga.

Editor: Ferry Ndoen
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menerima SK sebagai Komisaris Utama Pertamina, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). 

POS KUPANG.COM-- Alasan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pimpinan perusahaan BUMN akhirnya diungkap oleh Staf khusus BUMN, Arya Sinulingga.

Arya mengatakan, Ahok dipilih karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan orang baru di bisnis minyak dan gas (migas).

"Dia enggak punya network di bisnis migas, dia enggak punya jaringan di bisnis migas," ujar Arya seperti yang ikutip dari tayangan Indonesia Lawyer Club, Selasa (26/11/2019).

Hal tersebut dilakukan karena internal Pertamina butuh seorang pendobrak.

"Kalau orang sudah tahu jaringan atau masuk dalam jaringan bisnis migas, maka kemungkinan untuk intervensi akan sangat besar," papar Arya Sinulingga.

Tak hanya itu, pihak Kementerian BUMN menilai kewenangan Komisaris Pertamina lebih besar dari kewenangan dari komisaris perusahaan BUMN lain.

Terlebih saat ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengeluarkan kebijakan baru mengenai kapasitas komisaris, yang akan dimanfaatkan secara maksimal.

Arya berujar, selama ini para komisaris seperti diabaikan, karena hanya jajaran direksi saja sering dipanggil ke BUMN.

"Sayang kita punya komisaris lima sampai enam orang per perusahaan tidak dimanfaatkan."

"Akhirnya sibuk betul, yang sangat sibuk mengurus BUMN adalah Kementerian BUMN, sementara Kementerian BUMN sudah mengeluarkan anggaran untuk menggaji para komisarisnya," papar Arya Sinulingga.

Untuk itu, Erick Thohir dikatakan oleh Arya mengeluarkan kebijakan tersebut.

Staf khusus BUMN ini juga menyatakan kewenangan yang dimiliki komisaris dapat diubah dalam anggaran dasar/ anggaran rumah tangga (AD/ART) di Pertamina.

Arya mengatakan, tugas dari Ahok nanti adalah menurunkan impor minyak.

"Di sinilah kunci dari semua permainan yang disebut selama ini, yang mafia migas lah, apa dan sebagainya," tutur Arya Sinulingga.

Pembahasan soal Ahok oleh staf khusus BUMN, Arya Sinulingga
Pembahasan soal Ahok oleh staf khusus BUMN, Arya Sinulingga (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Ketika jumlah impor migas berhasil diturunkan, maka yang terjadi adalah mafia migas dapat ditumpas.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved