Donor Darah Sebagai Pelayanan dan Dekatkan Yayasan TLM ke Masyarakat
Yayasan Tanaoba Lais Manekat (TLM) di usianya ke-25 menggelar donor darah di Aula Yayasan TLM, Kota Kupang, Sabtu (23
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Yayasan Tanaoba Lais Manekat (TLM) di usianya ke-25 menggelar donor darah di Aula Yayasan TLM, Kota Kupang, Sabtu (23/11/2019).
Kegiatan ini merupakan satu kegiatan dari rangkaian acara yang telah dipersiapkan oleh pihak panitia pelaksana HUT Yayasan TLM ke-25.
Sebelumnya telah dilakukan bedah buku berjudul "Kasih yang Mentransformasi" pada Jumat (22/11/2019).
Selanjutnya, Yayasan TLM melakukan jalan sehat hingga peresmian rumah sehat bagi para tunanetra.
Puncak rangkaian kegiatan akan digelar dalam wujud ibadah syukur pada 6 Desember 2019 di Restoran Timor Raya.
Untuk kegiatan donor darah, dilakukan dalam rangka pelayanan terhadap sesama dan lebih mendekatkan grup TLM kepada masyarakat.
Usai kegiatan terkumpul sebanyak 77 kantong darah yang terdiri atas golongan darah AA sebanyak 15 kantong, golongan darah B sebanyak 25 kantong, golongan darah O sebanyak 31 kantong dan golongan darah AB sebanyak 6 kantong.
"Kami ingin makin memperkenalkan dan mendekatkan diri dengan masyarakat sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan dari TLM grup," kata ketua panitia pelaksana sekaligus Direktur BPR TLM, Robert Fanggidae disela kegiatan.
Dijelaskannya, rangkaian kegiatan dilakukan sebagai ungkapan syukur dengan bimbingan Tuhan, Yayasan TLM dapat berkembang begitu pesat.
"Dengan modal Rp 2.5 juta pada 1994, dua karyawan. Hari ini sudah memiliki karyawan sebanyak 700 dan total aset grup sebesar Rp 634 milyar," kata Robert Fanggidae mengisahkan awal mula perjalanan Yayasan TLM.
Buku berjudul "Kasih yang Mentransformasi", lanjut Robert, merupakan dokumentasi atas fakta perjalanan yayasan tersebut agar dikenal dan diketahui semua pihak.
Sehingga masyarakat mengetahui dengan jelas jejak historis dan perkembangan Yayasan TLM hingga berkembang sampai saat ini.
Selanjutnya, rumah sehat merupakan satu program sosial untuk menyediakan fasilitas untuk tunanetra sehingga mereka dapat memasarkan jasanya usai diberikan pelatihan.
Sementara itu, satu peserta kegiatan yang mendonorkan darahnya, Soleman Ratu (44) mengaku senang mengikuti kegiatan itu.