Warga Desa Bingung Karena Rutin Temukan Segepok Uang Senilai Rp 35 Juta, Ini yang Dilakukannya
Warga Desa Bingung Karena Rutin Temukan Segepok Uang Senilai Rp 35 Juta, Mereka Lalu Lakukan Hal Ini
Warga Desa Bingung Karena Rutin Temukan Segepok Uang Senilai Rp 35 Juta, Mereka Lalu Lakukan Hal Ini
TRIBUN-MEDAN.com - Jika Anda menemukan uang dalam jumlah fantastis, apa yang akan Anda lakukan, mengambilnya atau menyerahkannya ke polisi?
Mungkin keduanya adalah pilihan yang sulit, pasalnya menemukan uang adalah fenomena yang amat jarang terjadi dan tentunya sulit untuk menolak rejeki nomplok itu.
Namun, hal itu berbeda dengan yang terjadi di desa ini karena menemukan uang di kampung ini adalah sebuah fenomena sering terjadi.
Bahkan penduduk desa sampai kebingungan karena mereka hampir sering menemukan segepok uang yang ditinggalkan dan jumlahnya pun tak main-main.
Menurut Metro Selasa (19/11/19), jumlah uang yang sering ditemukan adalah sejumlah 2.000 poundsterling atau sekitar Rp 35 juta dan bentuk uang pecahan 20 poundsterling.
Setidaknya empat bendel ditinggalkan selama tahun ini dan terbaru ditemukan pada Senin (11/11/2019).
Mereka (uang) ditaruh di depan mata meskipun lokasinya berbeda-beda, namun semuanya ditemukan di desa Blackhall Colliery, Inggris.
Fenomena ini terlah terjadi selama 5 tahun terakhir, dan telah ditemukan sebanyak 12 kali.
Karena terlalu sering, warga sampai kebingungan hingga mereka melaporkannya ke polisi.
Polisi yang mencoba mencari tahu belum bisa memecahkan misteri ini, namun polisi memuji warga Blackhall Colliery karena melakukan hal tak terduga.
Mereka tidak mengambilnya, namun menyimpannya dan menahannya selama dua minggu berharap bisa memberikannya kepada pemilik aslinya.
Detektif Constanble, John Foster dari Peterlee CID mengatakan bahwa mereka telah mengecek bank lokal, kantor pos bahkan menguji sidik jari namun segepok uang itu masih menjadi misteri.
Seorang detektif menemukan uang di Blackhall Colliery/Metro.
Dia mengatakan, "Buntalan uang itu ditinggalkan di depan mata publik, seperti di trotoar dan tempat umum lainnya."
"Meski demikian, kami berterima kasih mungkin ada orang Samaria yang baik dan meninggalkan uang itu," katanya.
