Kabar Artis

Tak Banyak yang Tahu Diam-diam Ahok BTP Siapkan Benda Khusus Ini Jelang Puput Nastiti Devi Lahiran

Tak Banyak yang Tahu Diam-diam Ahok BTP Siapkan Benda Khusus Ini Jelang Puput Nastiti Devi Lahiran

Editor: maria anitoda
Kolase TribunStyle.com
Tak Banyak yang Tahu Diam-diam Ahok BTP Siapkan Benda Khusus Ini Jelang Puput Nastiti Devi Lahiran 

Perut kenyang, otak dapat asupan bergizi dari pengalaman spiritual Ahok, dan hatipun gembira," ujar Hanif dalam tulisannya.

Hanif Dhakiri menyebut Ahok sebagai orang baik yang tak akan ditinggalkan oleh Tuhan YME.

Selain itu, mantan anggota DPR dari Fraksi PKB tersebut juga memperoleh banyak inspirasi dan pengalaman spiritual dari mantan suami Veronica Tan tersebut.

Menurut Hanif Dhakiri, perjalanan hidup berat yang dialami Ahok telah membuka jalan baginya menemukan dirinya sendiri.

Dalam pandangan Hanif Dhakiri, orang yang telah menemukan atau mengenal dirinya sendiri berarti dia telah mengenal Tuhannya.

Artinya, Ahok pun telah mengenal Tuhannya dan itu tak semua bisa dilakukan oleh banyak orang.

"Mohon maaf, tak semua orang bisa sampai ke tahap ini. Padahal kata agama, siapa mengenal diri sendiri, dia mengenal Tuhannya," kata Hanif Dhakiri.

Simak tulisan Hanif Dhakiri tentang Ahok berikut ini.

@hanifdhakiri: "AHOK.

Sarapan pagi yang luar biasa bersama sahabat lama Ahok @basukibtp di rumahnya. Perut kenyang, otak dapat asupan bergizi dari pengalaman spiritual Ahok, dan hatipun gembira.

Senang sekali mendengar kabar Ahok dengan segudang berkah yang diterimanya dari Tuhan. Orang baik tak akan pernah ditinggalkan Tuhan.

Ketemu Ahok itu seperti membaca buku chicken soup for soul, kaya inspirasi dan pengalaman spiritual. Bukan saja soal politik, lebih dari itu soal kehidupan.

Perjalanan hidup berat yang dialami Ahok telah membuka jalan baginya menemukan diri sendiri. Mohon maaf, tak semua orang bisa sampai ke tahap ini. Padahal kata agama, siapa mengenal diri sendiri, dia mengenal Tuhannya.

Menemukan kembali diri sendiri dimulai dengan menerima diri kita seutuhnya, baik kelebihan maupun kelemahan. Dengan menerima diri seutuhnya, kita menjadi lebih damai, lebih maklum dan bijaksana dalam memandang hidup, begitu juga dengan menerima orang lain sebagaimana mestinya.

Hal ini karena penerimaan diri berimplikasi pada penerimaan terhadap orang lain. Kita menerima baik dan buruk orang lain karena kitapun menerima diri kita sebagai manusia yang tidak sempurna, manusia yang punya kelebihan dan kelemahan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved