Kantor Perwakilan BI NTT Kembali Gelar Temu Responden

Kantor Perwakilan BI NTT kembali menggelar Temu Responden Survey, Liaison dan Mitra Kerja Kantor Perwakilan BI NTT 2019

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
KPw BI NTT gelar Temu Responden Survey, Liaison dan Mitra Kerja Kantor Perwakilan BI NTT 2019, di Ruang Nembrala Lantai III KPw BI NTT, Selasa (19/11/2019). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kantor Perwakilan BI NTT kembali menggelar Temu Responden Survey, Liaison dan Mitra Kerja Kantor Perwakilan BI NTT 2019, di Ruang Nembrala Lantai III KPw BI NTT, Selasa (19/11/2019).

Temu Responden yang pertama kali digelar setelah belasan tahun ini mengusung tema "Tantangan dan Peluang di Era Ekonomi Digital" dengan menghadirkan pembicara Co-Founder and CTO 8 Villages Indonesia, Sanny Gaddafi dan Petani Muda Indonesia, Gestianus Sino.

Kata Anang Hermansyah Suami Ashanty Saat Della Tersingkir di Indonesian Idol

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Rut Eka Trisilowati, pada acara tersebut menyampaikan temu responden survey ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku usaha dan instansi terkait untuk menjawab beberapa pertanyaan survey, yang mengharapkan terciptanya komunikasi dan kolaborasi yang semakin erat antara BI dengan pelaku usaha dan instansi terkait.

"Kita bisa menjalin kerja sama yang baik dan semoga menjadi kuat ke depan," ujarnya.

Penanganan Sampah di Ruteng Manggarai Belum Bisa Diatasi, Ini Kata Camat Langke Rembong

Ia menjelaskan tema "Tantangan dan Peluang di Era Ekonomi Digital" diambil karena diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi semua, terutama petani, produsen, pedagang, pengusaha dan instansi pemerintah untuk terus berinovasi dalam menghadapi kondisi kedepan yang penuh tantangan dan peluang hingga mampu menghadapi perkembangan perekonomian ke depan, seiring dengan perkembangan digital ekonomi.

Dikatakannya pada 17 agustus 2019 BI telah meluncurkan QR Code QRIS berbasis nasional yang akan diimpelementasikan pada Januari 2020.

"Dengan QR diharapkan terjadi sistem pembayaran bersifat eksklusif yang dapat dibaca oleh penerbitnya saja dan inklusif untuk penerbit lainnya," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Asisten Manajer Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Achmad Al Achsan, mengenalkan QRIS kepada para undangan baik dari instansi terkait, pelaku usaha dan lainnya.

Achmad menjelaskan QRIS adalah standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran di Indonesia (ASPI).

QRIS mengusung tema UNGGUL, yang berarti :
UNiversal : inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan di domestik dan luar negeri.

GampanG : transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman Untung : efisien satu kode QR untuk semua aplikasi
Langsung : transaksi cepat dan seketika mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Jadi QRIS, katanya, QR Code pembayaran ini bisa digunakan oleh semua aplikasi.

Tidak hanya Ovo tapi bisa juga digunakan Link Aja, Ovo, Dana, Go Pay dan sistem pembayaran lainnya cukup dengan barcode.

Sehingga kedepan semua aplikasi hanya menggunakan satu QR Code saja untuk lebih memudahkan.

"QRIS ini menyasar wisatawan mancanegara untuk bisa berbelanja lebih mudah menggunakan satu barcode dimana saja," tuturnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved