Ini Upaya Dishub NTT Dalam Mendukung Pembangunan Pariwisata NTT
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTT mengembangkan strategi pemasaran pariwisata melalui strategi Branding
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Ini Upaya Dishub NTT Dalam Mendukung Pembangunan Pariwisata NTT
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Dalam rangka mendukung percepatan pencapaian visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTT di bidang pariwisata (Ring of Beauty), maka Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTT mengembangkan strategi pemasaran pariwisata melalui strategi Branding, Advertising and Selling (BAS).
Hal ini disampaikan Kepala Dishub NTT, Isyak Nuka, S.T,M.M ,Selasa (19/11/2019).
Menurut Isyak, Dishub NTT melakukan berbagai upaya dalam mendukung pencapaian visi dan misi gubernur dan wagub NTT. Salah satunya dengan strategi BAS.
"Strategi ini dengan memanfaatkan kendaraan angkutan umum, Kapal Motor Penyeberangan/Ferry, Pesawat terbang yang beroperasi di wilayah NTT, sebagai media iklan pariwisata atau tourism advertising," kata Isyak.
Dijelaskan, sehubungan dengan hal tersebut, maka telah dikeluarkannya Instruksi Gubernur NTT Nomor: BU.550/46/Dishub/2019 tanggal 15 November 2019 tentang Pemasangan Iklan Pariwisata pada Kendaraan Angkutan Umum dan Kapal Motor Penyeberangan di Provinsi NTT.
" Intinya menginstruksikan Walikota Kupang, Ppara Bupati se-NTT, Pemilik/Pimpinan Perusahaan Angkutan Umum (AKDP, Angkot, Angkutan desa, dan Antar Jemput), Organda Provinsi dan Kabupaten dan Kota, untuk memasang dan mengadakan iklan pariwisata khas NTT pada bagian dalam maupun luar kendaraan dan kapal Ferry yang melayani penumpang di provinsi NTT," katanya.
Selain itu, iklan itu juga dipasang di terminal bus, bandara, pelabuhan laut dan pelabuhan-pelabuhan Ferry.
"Pemasangan ini harus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT. Iklan dapat berupa visualisasi motif kain tenunan NTT, tempat-tempat/obyek wisata," katanya.
Lebih lanjut, Isyak juga mengatakan, iklan juga berupa branding Pariwisata, informasi paket-paket perjalanan wisata, event pagelaran wisata budaya, makanan khas dan lokasi kuliner NTT, souvernir NTT, seragam awak kapal dan bus, angkot, Angkutan desa bermotif tenunan NTT.
"Begitu juga dengan advetorial pada media cetak in journey magazine, serta penyampaian informasi dan visualisasi menggunakan tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris, dan Bahasa daerah atau bahasa Lokal setempat," ujarnya.
• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Mola TV Timnas Indonesia vs Malaysia Kualifikasi Piala Dunia 2022
• Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Bakal Rotasi Pemain Karena Sejumlah Masalah yang Rawan
• INNALILLAHI - Artis Pemeran Bombom Cecep Reza Meninggal, Vannesa Angel & Marshanda Kaget & Nangis
Pemasangan iklan pariwisata tersebut, menurut Isyak, tidak boleh mengabaikan atau mengganggu identitas kendaraan atau kapal atau pesawat serta aspek keselamatan dan keamanan penumpang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)