Kongres II Partai Nasdem

Geram Dituding Membelot Dari Jokowi, Surya Paloh: Bangsa Model Apa seperti Ini?

Berbagai tudingan yang ditujukan kepada Nasdem pasca pertemuan dengan Presiden PKS, Sohibul Iman memaksa Surya Paloh buka suara.

Editor: Adiana Ahmad
Kolase Kompas.com
Budayawan Sujiwo Tedjo, Presiden Jokowi dan Surya Paloh 

Surya Paloh menyebut, manifesto Nasdem adalah bangga menjadi rakyat dan warga negara Indonesia.

"Itulah yang menjadi manifesto kita. NasDem partai pengusung pemerintah, kalau kemudian hanya memikirkan kepentingan koalisi yang ada di pemerintahan, ah salah itu," kata Surya Paloh.

Surya Paloh juga menegaskan, cara berpikir NasDem tidak sempit hanya memikirkan koalisi pemerintahan

Ia menyebut, NasDem tidak mau terjabak cara berpikir pendek-pendek seperti itu.

"Itu bukan itu cara berpikirnya NasDem. Mikir yang pendek-pendek. Orang Medan bilang pikir cetek-cetek," tutur Paloh yang disambut seru peserta kongres.

Ia pun mengatakan, NasDem berkomitmen dan memiliki harapan yang diamanatkan oleh proklamator bangsa Bung Karno dan Bung Hatta.

Budayawan Sujiwo Tedjo, Presiden Jokowi dan Surya Paloh (Kolase Kompas.com)
Budayawan Sudjiwo Tedjo mengomentari ekspresi Jokowi saat menyindir Surya Paloh. (Kolase Kompas.com)

Diketahui, Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Pertemuan itu disoroh sejulah parpol koalisi pemerintahan. Presiden Jokowi juga sempat menyoroti pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman.(*)

Pesan Rahasia Presiden Jokowi Terhadap Pelukan Surya Paloh & Sohibul, Diungkap Pengamat

Pengamat politik Emrus Sihombing, menilai Presiden Joko Widodo berusaha menyampaikan pesan ketika melakukan sindiran kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sindiran itu sendiri terkait pelukan Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Dari aspek sosiologis dan psikologis, Emrus menilai sindiran Jokowi berusaha menyampaikan Paloh lebih dekat dengan Sohibul dibanding dengan Jokowi sendiri.

"Dari sudut ucapan itu sama saja Pak Jokowi mengatakan sekarang Paloh lebih dekat, lebih hangat, dengan Sohibul dibanding dengan Jokowi selama ini," ujar Emrus, Kamis (7/11/2019).

Ia mengatakan dari aspek sosiologis, jarak antara orang yang satu dengan yang lain semakin dekat seperti berpelukan tentu berbeda dengan yang berjarak lima hingga sepuluh meter.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved