Ini Yang Dilakukan Dinas PUPR Matim Bersama Bupati Agas Menjaga Kualitas Proyek
Dinas PUPR Manggarai Timur (Matim) dan Bupati Matim, Agas Andreas, S.H, M.Hum ingin pekerjaan proyek seperti jembatan harus berkualitas
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-BORONG-Dinas PUPR Manggarai Timur (Matim) dan Bupati Matim, Agas Andreas, S.H, M.Hum ingin pekerjaan proyek seperti jembatan harus berkualitas dan mutu.
Maka itu, Pemkab Matim mengadakan pelatihan bagi pekerja proyek agar memiliki keterampilan dan keahlian serta menghasilkan infrastruktur yang berkualitas
Pada Senin (4/11/2019) siang semua tenaga kerja atau tukang proyek Jembatan Wae Laku Hulu di Kabupaten Matim diberi pembekalan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi.
Kegiatan ini berlangsung di lokasi proyek pembangunan Jembatan Wae Laku Hulu, Desa Wae Ngori, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Matim.
Hadir saat itu, Bupati Matim Agas Andreas, Kadis PUPR, Yos Marto, Wakil Ketua II DPRD Matim, Dami Damu, perwakilan dari Balai Bina Kontruksi Kementrian PUPR Wilayah IV Surabaya.
Selain itu, Kepala Bagian Teknik BLUD SPAM Matim Paul Beo, para Instruktur, Assesor dan USTK lembaga pengembangan jasa konstruksi (LPJK) NTT, staf dari dinas PUPR Matim, pengawas proyek, perwakilan dari kontraktor pelaksana, tokoh adat setempat dan para tenaga kerja sebagai peserta.
Kegiatan pembekatan ini belangsung selama tiga hari yakni Senin (4/11/2019) hingga Rabu (6/11/2019).
Pada kesempatan iti, Bupati Agas didamping Kadis PUPR sempat memantau proses pengerjaan pembangunan jembatan yang ada.
• Ini Tujuan Mantan Pemain Persib Bandung Datangi Latihan Maung Bandung, Dikira Mata-mata, Info
Kadis PUPR Matim, Yos Marto menjelaskan, maksud dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan sehingga dapat menyelenggarakan infrastruktur yang berkualitas, tepat biaya dan tepat waktu.
"Sumber daya manusia (SDM) merupakan modalitas utama dari konstruksi disamping teknologi, capital, material dan modal usaha. Efisiensi dan kualitas infrastruktur dapat tercapai salah satu faktor kunci adalah sangat tergantung dari kehandalan kompetensi SDM konstruksi.Peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi merupakan keharusan untuk menjamin tidak terjadinya kegagalan bangunan atau konstruksi. Ini sudah sesuai dengan amanat undang-undang nomor 2 tahun 2017, tentang jasa konstruksi," jelas Kadis Yos.
Ia mengungkapkan, kegiatan uji sertifikasi dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi dan tujuan dari pengadaan pekerjaan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas kompetensi tenaga kerja konstruksi yang berada di proyek pada Dinas PUPR Matim.
• Ini Kata Juru Bicara Jokowi soal Seleksi, Ahok hingga Antasari Azhar Masuk Bursa Dewan Pengawas KPK
Peserta kegiatan itu sebanyak 75 orang. Target sasaran yang dicapai dalam pengadaan pekerjaan fasilitas sertifikasi ini, peningkatan keahlian tenaga kerja yang kompeten sangat diperlukan untuk mengatasi kemungkinan kegagalan pembangunan.
• Saat Dimandikan, Jenazah Bayi 5 Bulan Penuh Luka Lebam, Ternyata Ayah Kandungnya jadi Penyebab, Info
Bupati Agas Agas Andreas pada kesempatan itu mengatakan, kegiatan pembekalan ini mewajibkan semua tenaga kerja harus bersertifikat keterampilan dan keahlian.
"Tentu ini penting, karena sudah menjadi perintah undang-undang. Tentu SDM yang terampil, pasti ekonomi meningkat. Manusia yang dibutuhkan di Matim memiliki tiga syarat yakni trampil bisa kerja, kerja tulus dan jujur, dan butu relasi. Artinya supaya nilai setiap orang dikatakan hebat, tentu harus berinteraksi dengan sesama. Intinya dari semua syarat yang ada, tidak saja butuh pintar.
• 3 Laga Kandang vs PSIS, Arema FC dan Barito Putera, Kevin Gelandang Persib Bandung Siap Sapu, Info